Call me when you want
Call me when you need
Call me in the morning
I'll be on the way(Panggil aku saat kau mau
Panggil aku saat kau butuh
Panggil aku di pagi hari
Aku kan datang untukmu)-Lil Nas X-Montero(CallMeByYourName)-
•°°•☆☆☆•°°•
"Apa boleh aku tidak pergi saja?"
Pertanyaan bernada murung itu dibalas Jaemin dengan gelengan tegas. Dengan tangannya yang terbebas dari infus, si kelinci membelai lembut pipi samoyed kesayangannya.
"Kita sudah membahas ini dari tadi malam, kan?" Mendengar jawaban Jaemin, lelaki sipit itu kian menunduk murung.
Pemandangan yang tentu saja membuat Jaemin gemas bukan main. Dengan wajah tegas dan badan kekarnya, apa pantas sang sahabat bertingkah semenggemaskan ini?
"Jangan cemberut begitu, aku jadi ingin menciummu," tegur Jaemin sambil terkekeh geli.
"Makanya biarkan aku tetap di sini, lalu kita bisa berciuman kapanpun kau mau." Jeno malah menawarkan penuh keyakinan.
"Loh, kan jika kau pergi, kau juga bisa berciuman dengan sahabatmu yang lain," sindir Jaemin bernada canda.
Hal yang justru semakin membuat Jeno merasa bersalah dan keras kepala untuk berdiam di sana.
"Aku sungguh minta maaf. Jadi biarkan aku tetap di sini untuk menebus kesalahanku!" bujuk samoyed itu lagi, setengah memaksa.
"Tidak bisa. Cepat pergi sebelum aku saja yang pergi ke sana!" tegas Jaemin begitu menyadari lelaki jangkung itu tidak bisa diajak bicara baik-baik.
Jaemin tahu Jeno ada jadwal menghadiri talkshow bersama 5 member yang lain. Sebenarnya, dengan dirinya juga kalau saja Jaemin tidak sedang sakit.
Namun, Jeno terus merengek ingin menemani Jaemin sejak semalam. Dia terus murung dan cemberut seolah akan meninggalkannya berbulan-bulan saja.
Padahal acara itu hanya sehari!
"Baiklah, aku akan pergi. Kau diamlah di sini dan istirahat dengan benar. Jangan kabur lagi ...." peringat Jeno penuh permohonan.
Jaemin mengangguk cepat.
"Ayo sekarang pergi! Jangan membuat yang lain menunggu," titah Jaemin lagi.
Jeno mendongak tidak terima. "Kau mengusirku?!" tanyanya dengan nada seolah paling terluka.
"Iya."
Mendengar keyakinan dalam jawaban singkat dan dingin itu, Jeno mendengkus sebal. Berikutnya, ia mengambil tas dan jaket di atas sofa sudut ruangan---tempatnya tidur semalaman untuk menjaga sang terkasih.
"Baiklah, aku pergi!" pamitnya terdengar lumayan kesal.
Pria itu pun keluar ruang rawat tanpa menatap Jaemin lagi. Mungkin, dia kesal karena merasa tidak diinginkan oleh Jaemin padahal sudah membujuk sekeras itu.
"Jika tidak begitu, dia tidak akan pergi." Jaemin menggumam sambil menggeleng tidak habis pikir.
Karena merasakan kepalanya yang masih saja terserang pening, Jaemin memilih berbaring setengah duduk sambil memejamkan mata. Pagi setelah persenggamaan panas mereka, kondisi Jaemin memburuk sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Call Me By Your Name [NOMIN]
Fanfiction"Moan my name, Princess." _________ Sudah menjadi rahasia umum, bahwa Lee Jeno dan Na Jaemin adalah sepasang genap yang tidak terpisahkan. Namun, sebagian besar orang mungkin tidak tahu. Jeno dan Jaemin lebih dekat dari yang mereka bayangkan. Bahkan...