🍁 CMBYN || 32. Poisoning 🍁

1.2K 71 6
                                    

"We're not broken, just bent
And we can learn to love again
Oh, tear ducts and rust
I'll fix it for us
We're collecting dust
But our love's enough."

(Kita tidak patah, hanya bengkok
Dan kita bisa belajar untuk mencintai lagi
Kesedihan yang sudah berkarat
Akan kuperbaiki untuk kita
Kita semakin tua
Namun cinta kita telah cukup)

---P!nk - Just Give Me a Reason---

•°°•☆☆☆•°°•

"Kalian kenapa lagi?" Haechan menyenggol Jaemin yang sedari tadi hanya berdiri termenung sambil menunduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian kenapa lagi?" Haechan menyenggol Jaemin yang sedari tadi hanya berdiri termenung sambil menunduk.

Jaemin menoleh pada Haechan yang kini berdiri di samping sambil merangkulnya. "Tidak tahu, dia sudah begitu dari kemarin. Kau lihat sendiri, kan?" jawab dan tanya Jaemin lesu.

Keduanya memandangi si topik pembicaraan yang kini tengah mendusal manja pada leader mereka. Haechan yang melihatnya, hanya mendengkus jengah sambil mengusap-usap pundak Jaemin lembut.

"Masih saja kekanakan, padahal sudah pacaran lama," cerca Haechan tidak habis pikir.

"Mungkin memang salahku. Dia tidak mau bicara dari kemarin, berarti kesalahanku mungkin besar ...." Jaemin membela sang kekasih.

"Lalu jika memang salahmu ... kenapa? Apa harus dibiarkan saja dengan diam tanpa komunikasi?" tanya Haechan tajam.

Jaemin seketika gelagapan.

"Ya sudahlah, nanti kita bicarakan lagi. Yang jelas, tetap dekati dia selama kamera masih mengawasi kita. Kalian selalu menempel selama ini, akan jadi rumor baru lagi jika kalian tiba-tiba renggang begini." Haechan memperingati setelahnya berlalu kemudian bergabung bersama Jisung dan Renjun.

Jaemin yang sadar saat ini mereka masih di airport dan kamera ada di mana-mana, akhirnya berjalan ragu menuju Jeno dan Mark. Mereka sedang menunggu jadwal keberangkatan ke Jepang sekaligus menunggu Chenle yang izin sebentar guna ke kamar kecil.

"Nana!" Mark memanggil begitu menyadari presensi kelinci manis di belakang Jeno.

Sedangkan Jeno, tidak melirik ke belakang sama sekali.

"Hyung ... ayo temani aku beli minuman!" ajak Jeno tiba-tiba sambil merangkul kemudian menyeret Mark menjauh dari Jaemin.

"Sebentar dulu---aegi ... kau mau ikut juga? Atau mau titip sesuatu?" tanya Mark sambil menoleh susah payah ke arah Jaemin.

Call Me By Your Name [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang