🍁 CMBYN || 09. Distance 🍁

7K 239 6
                                        

What if, what if we run away
What if, what if we left today
What if we said goodbye to safe and sound

(Bagaimana kalau kita kabur saja
Bagaimana kalau kita tinggalkan hari ini
Bagaimana jika kita akhiri hubungan untuk saling menyelamatkan)

-Troye Sivan - MY YOUTH-

•°°•☆☆☆•°°•

'SERING TERCIDUK LIBURAN BERDUA DAN BERTINGKAH MESRA. ADA APA DENGAN NOMIN?'

Begitulah kira-kira, judul berita yang sedang ramai di Korea, bahkan beberapa negara lain. Berita tentang sepasang sahabat yang kini mulai dipertanyakan publik karena sering kedapatan bertindak aneh.

Tindakan yang jelas sekali tidak akan dilakukan oleh orang bergelar 'sahabat'.

Contohnya seperti sekarang ....

"Tadi, Mr. Lee memanggilku." Jaemin bercerita sambil mengelus rambut sang terkasih yang kepalanya tengah berbaring di pangkuan.

"Sama, aku juga ...," jawab Jeno sambil memejamkan mata menikmati elusan nyaman itu.

Elusan yang tanpa sadar membuatnya mengantuk. Padahal mereka sedang di ruang latihan agensi. Seseorang bisa saja datang dan melihat mereka yang tengah bermesraan.

"Aku yakin kau juga dipanggil untuk alasan yang sama. Jadi ... menurutmu bagaimana?" tanya Jaemin lagi, sambil menatap lekat wajah tampan yang kini tengah terpejam damai di bawahnya.

"Bagaimana apanya? Aku tidak peduli. Siapa yang berani mengusik kita berdua?" tanya Jeno balik.

"Banyak ... tentu saja banyak," gumam Jaemin lirih sambil menatap kosong ke arah bayangan keduanya dari dinding cermin besar di ruang latihan dance.

Menyadari nada gusar dalam suara lirih sahabatnya, Jeno membuka mata dan menatap wajah cantik itu dari bawah. Melihat bagaimana Jaemin menipiskan bibir sambil menghela berat, lelaki jangkung itu kontan bangkit duduk.

"Hei ... don't worry, Pretty. Just trust me and it will be fine, please ...." ucap Jeno menenangkan sambil menangkup pipi gembil itu lembut.

Jaemin menyorot sang terkasih dengan pandangan ragu dan mata yang sedikit berkaca-kaca. Membuat Jeno sedikit terkejut dan segera mendaratkan kecupan di bibir cherry itu pelan.

Benar-benar pelan dan sama sekali tidak menuntut. Kecupan singkat namun penuh perasaan yang akhirnya membuat Jaemin menangis sambil menunduk.

Jeno tentu saja semakin panik. Belum sempat menyuarakan keterkejutannya, Jaemin sudah lebih dulu menepis kedua tangan sang terkasih yang sedari tadi menangkup wajahnya. Kemudian menenggelamkan wajah di lipatan lengan dan lutut.

"Princess ... kenapa? Kenapa menangis? Ada yang menganggumu? Apa penggemar mengatakan sesuatu yang buruk lagi padamu karena rumor tidak jelas itu?" tanya Jeno cemas sambil memegang bahu kelinci manisnya yang perlahan bergetar karena tangis.

Jaemin menggeleng tanpa berani menatap wajah Jeno.

"Aku ... hanya takut, Jeno-yaa. Banyak orang mencoba menyakitimu hanya karena dekat denganku ... aku takut ... aku benar-benar takut." Gumaman Jaemin di sela isakannya membuat Jeno terhenyak.

Call Me By Your Name [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang