🍁 CMBYN || 41. Regret 🍁

2.7K 167 13
                                        

Won't you kiss me on the mouth
and love me like a sailor
And when you get a taste
can you tell me what's my flavor?

(Maukah kau menciumku di bibir
dan mencintaiku setulus pelaut?
Ketika kau telah mengecapku
seperti apa kesanmu tentangku?)

---Gigi Perez - Sailor Song---

---Gigi Perez - Sailor Song---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•°°•☆☆☆•°°•

"HaloOowww~"

Jaemin melambai di hadapan kamera handphone milik sang kekasih. Sedangkan Jeno yang melihatnya dari ambang pintu kamar, hanya tersenyum gemas. Tadi, ia memang mengajak Jaemin untuk melakukan live. Namun karena pesanan makanan mereka datang, ia menyuruh si kelinci untuk memulai siaran langsung lebih dahulu.

"Nana, kamu di mana?" Dari tempatnya berdiri, Jeno mendengar sang kekasih mulai membaca komentar penggemar.

"Aku di hotel dan masih di Jepang. Kalian pasti tahu kan, aku habis melakukan apa? Jika kalian tidak tahu ... berarti kalian penggemar baru." Jaemin meledek penuh canda sambil terkikik jahil.

"Jaeminnie ... apa kau sudah makan?" Kelinci manis itu kembali membaca komentar yang lain.

"Dia akan makan sekarang." Jeno tiba-tiba muncul di belakang tubuh Jaemin sambil tersenyum lebar. Lengkap beserta dua kresek makanan di tangan.

Jaemin menoleh sambil tersenyum girang menyambut kedatangan Jeno. Begitu sang kekasih meletakkan pesanan mereka di atas meja, si kelinci pun memeluk pinggang si samoyed.

"Hari ini aku bersama Samoyed!!!" timpal Jaemin sambil mendusal nyaman di perut Jeno.

Jeno yang gemas tentu saja mengusap-usap puncak kepala kelinci manisnya lembut. "Harum sekali, Princess." Samoyed itu memuji begitu menghidu aroma segar mirip bunga apel yang baru mekar dari rambut halus kekasihnya.

"Aku kan rajin keramas!" jawab Jaemin sombong yang dibalas Jeno dengan dengkusan geli.

Berikutnya, si samoyed duduk di samping kelinci manisnya. Ia mengeluarkan semangkuk sterofoam jjajangmyeon beserta empat kaleng soda. Jaemin memandangi sambil mengernyit heran.

"Hanya satu?" tanya si kelinci memastikan..

"Iya, aku memesan porsi jumbo. Agar kita bisa makan berdua." Jeno menyahut santai.

"Seharusnya pesan yang biasa saja dua porsi," komentar Jaemin begitu Jeno menyodorkan sumpit kayu yang plastiknya sudah dibuka.

Call Me By Your Name [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang