"Moan my name, Princess."
_________
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa Lee Jeno dan Na Jaemin adalah sepasang genap yang tidak terpisahkan. Namun, sebagian besar orang mungkin tidak tahu.
Jeno dan Jaemin lebih dekat dari yang mereka bayangkan. Bahkan...
"You burn inside my memory so well And the longer burn, the sweeter that you smell You caramel Sweet taste in my mouth I can't get it out I want you back now And we're making out I just want caramel."
(Kamu membakar ingatanku dengan sangat baik Dan semakin lama dibakar, semakin manis baunya Kamu seperti karamel Rasa manis di mulutku Aku tidak bisa mengeluarkannya Aku ingin kamu kembali sekarang Dan kita bermesraan Aku hanya ingin karamel)
---Caramel - Conan Gray---
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•°°•☆☆☆•°°•
Sudah tiga bulan sejak Jeno menyusul Jaemin ke Jepang.
Berarti, sudah tiga bulan juga sejak mereka berbaikan dan balikan. Selama itu, tidak banyak hal yang terjadi di antara mereka. Putusnya hubungan mereka beberapa waktu lalu sepertinya sudah cukup membuat keduanya kapok.
Namun, entah kenapa Jeno merasa sedikit tidak suka dengan situasi mereka saat ini. Jeno merasa ... ada jarak di antara dirinya dan sang kekasih. Jeno merasa Jaemin tidak bertingkah seperti biasa lagi padanya.
Dan itu jelas membuat Jeno terganggu.
"Apa sekarang aku harus mengetahui keberadaanmu dari artikel berita atau sosial media? Apa sekarang kau lupa kalau aku masih kekasihmu?"
Seperti hari ini. Jeno protes dan menelepon si kelinci yang rupanya sudah berada di negeri Sakura sana. Negeri yang juga jadi saksi pasang surut hubungan mereka berkali-kali. Jeno baru saja pulang selepas mengisi jadwal individu ke sebuah talkshow saat mendapat berita kalau Nana-nya sedang berada di Jepang.
"Kenapa kau diam saja? Kau memang sengaja tidak ingin memberitahuku? Kau senang bepergian sendirian, kan?" protes Jeno lagi begitu dari sambungan telepon yang ia dapati hanyalah hening.
"Kenapa bilang begitu? Jeno tahu aku paling senang bepergian dengan siapa," sanggah kelinci manis itu akhirnya.
"Dengan Jisung, kan? Atau mungkin Chenle. Karena aku tidak menyenangkan, aku sulit diajak keluar." Pria sipit itu menyahut dengan nada merajuk.
Dan sejujurnya, di seberang sana, Jaemin tengah terkikik geli mendengar ambekan samoyed kesayangannya. Dari nada suaranya saja, kelinci manis itu bisa membayangkan secemberut apa bibir kekasihnya menjadi saat ini.
"Buktinya aku ke sini sendiri, kan? Aku juga tidak datang untuk bersenang-senang, aku ke sini untuk belajar dan bekerja, Jeno-yaa ...."