"Moan my name, Princess."
_________
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa Lee Jeno dan Na Jaemin adalah sepasang genap yang tidak terpisahkan. Namun, sebagian besar orang mungkin tidak tahu.
Jeno dan Jaemin lebih dekat dari yang mereka bayangkan. Bahkan...
This party's shit, wish we could dip Go anywhere but here Don't take a hit, don't kiss my lips And please don't drink more beer
(Pesta ini payah, berharap kita bisa pergi Pergi kemana saja kecuali di sini Jangan mendekat, jangan cium bibirku Dan tolong jangan minum bir lagi)
--Conan Gray - Wish You Were Sober--
•°°•☆☆☆•°°•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Na Jaemin!"
Jeno memanggil keras begitu melihat keberadaan sahabatnya yang duduk di pojok kanan club. Meski sebenarnya dia tahu itu hanya sia-sia, karena suaranya kalah oleh musik yang bergema keras di seantero ruangan.
"Hai, Jeno! Kau di sini juga?" sapa Doyoung santai masih sambil merangkul pundak kelinci kesayangan Jeno di sisi kanannya.
"Kenapa merangkulnya begitu? Dia milikku!" Bukannya membalas sapaan sang hyung, Jeno malah melayangkan protesan super sebal.
Sedangkan pemuda yang jadi alasan utama dia menginjakkan kaki di tempat ini, hanya memandangnya sambil tersenyum bodoh. Dari ruam di pipi juga matanya yang memerah saja, Jeno tahu Jaemin sudah mabuk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hyung?!" tanya Jeno tidak habis pikir dengan panggilan si kelinci untuknya.
"Aku harus sopan, kau lebih tua dariku. Kita juga tidak begitu dekat kan, hehe ...," jawab Jaemin sambil bersandar di bahu Doyoung.
Jeno menggeram sambil menyorot Doyoung tajam. "Kenapa mengajaknya ke sini? Lalu kenapa membiarkan dia mabuk? Kau tahu dia tidak suka minum alkohol!" omel Jeno lagi pada Doyoung.
"Kenapa jadi aku? Dia datang dengan Renjun dan Haechan tadi. Aku bertemu dia di sini duduk sendiri, makanya menghampiri. Dia sudah mabuk sebelum aku sampai," bela Doyoung tidak terima karena langsung disalahkan.
Mendengar itu, Jeno semakin mendengkus tidak suka.
"Ayo kembali ke hotel! Untuk apa kau ikut-ikutan mereka ke sini! Seharusnya jika tidak tahu harus melakukan apa, kau ikut saja dengan Chenle dan Jisung mencari ramen untuk makan malam tadi!" omel Jeno sambil mencoba mengangkat tubuh sempoyongan itu berdiri.