"Moan my name, Princess."
_________
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa Lee Jeno dan Na Jaemin adalah sepasang genap yang tidak terpisahkan. Namun, sebagian besar orang mungkin tidak tahu.
Jeno dan Jaemin lebih dekat dari yang mereka bayangkan. Bahkan...
"I can't be your lover on a leash Every other week, when you please I can't be the kiss that you don't need The lie between your teeth The cut that always bleed."
(Aku tidak bisa jadi kekasihmu Setiap minggu, kapan pun kau mau Tak ingin jadi ciuman yang tak kau butuhkan Dan selalu kau bohongi Yang selalu membuatku berdarah)
*
--Conan Gray - The Cut That Always Bleeds--
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•°°•☆☆☆•°°•
"Kau terlambat."
Jaemin menyengir masih dengan napas ngos-ngosannya setelah berlari ke gedung lantai lima. Tepat di mana ruang latihan perusahaan berada.
"Maaf, semuanya~" sahut Jaemin sambil menunduk hormat pada keenam member DREAM juga pelatih serta staff di sana.
Haechan memandang prihatin pria dengan kaos putih lengan pendek juga rambut acak-acakan itu. Terlihat sekali dari wajahnya kalau ia baru bangun tidur.
"Kenapa bisa terlambat? Itu kan bagianku," tanya duta terlambat itu santai.
"Aku dari Busan, dan ketiduran ...," jawab Jaemin kikuk sambil menggaruk tengkuk.
"BUSAN?! Bukankah tadi malam kau bilang di apartment, Hyung?!" tanya Chenle terkejut.
"Waktu kau menelepon memang iya. Tapi aku berangkat sekitar jam dua pagi," jawab Jaemin jujur.
"Dan kau menyetir sendiri?!" tanya Mark kali ini.
Jaemin mengangguk pelan.
"Ya ampun, Nana. Ke Busan saja menghabiskan waktu empat jam! Pantas saja kau tidak bisa tidur!" omel Renjun sambil menggeplak lengan kelinci manis itu gemas.
"AKU PERGI JUGA KARENA TIDAK BISA TIDUR!" Jaemin tiba-tiba berteriak.
Satu ruangan mendadak hening.
Hal yang kontan membuat Jaemin meringis pelan. Efek kurang tidur sepertinya membuat moodnya tidak stabil sekarang.
"Sekali lagi maaf untuk keterlambatannya. Tidak akan kuulangi lagi. Tadi malam aku tidak berpikir panjang saat berangkat ke Busan. Aku benar-benar minta maaf ...." Sekali lagi, Jaemin meminta maaf dengan tulus sambil menunduk hormat.
Hal yang akhirnya diangguki cepat oleh member lain.
"Ayo mulai latihan!" perintah Mark memecah kerumunan.
Jaemin pun berlari menuju kursi sudut ruangan untuk menaruh barang. Kegiatan yang diam-diam dipandangi oleh sang mantan kekasih.
Latihan berjalan lancar seperti biasa. Sampai akhirnya mereka mendapat jeda untuk istirahat dan makan siang.