Ha Seul berjalan keluar mobil Taehyung, dia membiarkan pria dingin itu termenung tak percaya atas apa yang sudah dia katakan sebelumnya. Dengan tangis yang pecah, dia berjalan pergi. Bukan masuk ke apartemen kekasihnya, tapi pergi meninggalkannya.
Ha Seul mengakhiri hubungan yang sudah mereka jalin selama 5 tahun ini dengan kebohongan dari Taehyung tentang identisasnya menjadi seorang ketua genk mafia yang baru dia geluti selam 3 tahun ini. Sebelumnya dia hanya seorang anak laki-laki yang jatuh cinta pada wanita tuna wicara seperti Ha Seul, yang sudah merebut hatinya sejak pertama kali bertemu.
"Tunggu aku!" Taehyung mengejar kekasihnya dan berdiri menghalangi agar tidak pergi.
"Apa? Kau masih ingin membohongiku sekarang? Bukankah sejak lama aku bertanya padamu, kau tetap saja berbohong. Sekarang apa?" Tangan Ha Seul mengisyaratkan apa yang dia sampaikan pada Taehyung. Dengan derai air mata, dia tak peduli jika hubungan mereka berakhir karena kemauannya.
Sudah sering kali Ha Seul mengingatkan Taehyung, walau dia tidak dengan jelas mengetahui apa yang prianya lakukan, tapi Taehyung selalu datang dengan luka padanya akhir-akhir ini. Sampai kemarin ada seseorang yang menceritakan banyak hal tentang Taehyung, tentang kebusukan sampai pekerjaan yang dia geluti selama ini. Awalnya Ha Seul tidak ingin langsung percaya dengan apa yang diceritakan, namun setelah mendengar penjelasan Taehyung, dia paham jika selama ini telah dibohongi oleh tentang apa yang dia lakukan.
"Apa salahnya aku melakukan pekerjaan ini, aku tidak membuatmu rugi," sahut Taehyung.
Ha Seul tersenyum tipis. "Memang tidak ada ruginya untukku, tapi aku hanya takut menjadi istri seorang ketua genk mafia. Keluargaku hancur karena mereka, apa kau mendekatiku juga karena ingin menghancurkanku juga?" Meski dengan susah payah menjelaskan, apa yang dia katakan bisa Taehyung pahami.
"Aku tidak ada hubungannya tentang keluargamu, aku pastikan itu. Tapi tidak bisakah kita bicarakan baik-baik apa yang kau mau. Aku tidak mau kau pergi dariku," sahut Taehyung.
"Aku juga tidak mau hidup denganmu!" Ha Seul menampik tangan Taehyung. Dia berjalan masuk ke taksi yang dia cegat, pergi meninggalkan Taehyung dengan keputusan yang dia ambil.
"Akh!!" Teriak Taehyung. Hubungannya berakhri setelah beberapa tahun belakang ini dia sembunyikan dengan rapi. Dia masih belum sempat mengatakan pada Ha Seul tentang pekerjaannya. Karena dia tau, jika Ha Seul memiliki trauma dengan kelompak genk yang sudah membuat dirinya hidup sebatang kara.
Dalam perjalanan pulang, Ha Seul menangis di dalam mobil Taksi yang dia tumpangi. Jujur saja hatinya tidak rela jika harus berpisah dari Taehyung, namun kejadian demi kejadian terekam jelas saat keluarganya harus meregang nyawa karena sekelompok berandalan. Dan apa yang Ha Seul tau, kalau anggota Mafia Taehyung lah yang membuat keluarganya terbunuh, hanya karena salah sasaran.
Bagaimana Ha Seul bisa percaya jika orang yang dicintai saja berbohong padanya, entah hatinya yang sedang terluka mengingat kematian keluarganya atau bagaimana, yang jelas dia tidak mau lagi menjalin hubungan pria pembohong seperti Kim Taehyung.
5 tahun menjalin hubungan dengan Taehyung, kali ini pertengkaran mereka yang paling besar. Biasanya tidak, mereka menjalani hubungan yang asyik, banyak senyum mengembang dibibir Taehyung ketika bersama Ha Seul. Tekanan yang dia dapat dari sang ayah, Taehyung luapkan dengan bertemu dengan Ha Seul, wanita yang menderita tuna wicara itu membuat harinya berarti. Banyak hal yang mereka lakukan berdua, bahkan Ha Seul tinggal di apartemen Taehyung.
***
"Tuan, orang yang menculik Nona Ha Seul ada di ruang tengah," jelas salah satu anak buah Taehyung yang melihat bosnya masuk rumah besar milik ayahnya itu dengan kondisi mabuk.
Tanpa menjawab, Taehyung berjalan ke ruang tengah. Di sana sudah ada dua orang yang mereka curigai merencanakan masalah ini pada Ha Seul. Karena mereka juga hubungan Taehyung kandas. Rencana untuk menikahi Ha Seul gagal dia lakukan, hubungan yang dia jaga bertahun-tahun hancur dalam sekejap.
Dengan jalan yang sempoyongan, Taehyung menatap dua orang yang sedang berlutut dengan tangan terikat. Mereka sudah babak belur, karena anak buah Taehyung.
Tangan Taehyung menggapai Vas bunga yang ada di meja tak jauh darinya, tanpa belas kasih Taehyung memukulkan Vas keramik itu pada kepala salah satu dari mereka. Dia tak peduli tangannya ikut berdarah karena pecahan Vas itu.
"Siapa yang menyuruh kalian?" tanya Taehyung. Dia duduk di depan mereka, darah menetes dari tangannya. Dia bahkan menggapai pisau lihat milik salah satu anak buahnya dan duduk lebih dekat dengan 2 orang itu.
"Kami hanya diperintahkan untuk membawanya saja, kamu tidak melukainya sama sekali," jelas salah satu pria itu. Suaranya bergetar. Tubuhnya seakan remuk karena dihajar habis-habisan oleh anak buah Taehyung.
"Kau mengatakannya dengan jujur?" Taehyung lebih dekat lagi, dia bahkan mendekatkan pisau itu tepat ke mata salah satu dari mereka. Seperti ini menusukkan pisau itu. Taehyung memang berbeda, dia bisa menjadi kejam, apalagi kali ini hubungannya kandas karena ulah seseorang.
"Iy-ya. Aku hanya di minta membawanya saja," jawabnya dengan gugup.
"Siapa yang menyuruhmu?" tanya Taehyung lagi.
"Akh!!!" Teriakan terdengar seisi ruangan saat Taehyung menggoreskan pisau itu melukai pipi pria itu.
"Aku-aku tidak tau, aku hanya ... akh!!!" Kembali teriakan itu jelas terdengar menyakitkan.
"Kalau kau tidak tau, maka dia harus tau." Taehyung menusukkan pisau itu pada dada sebelah kiri pria itu, membuatnya langsung terkulai dengan darah yang mencrat ke wajah dan tangan Taehyung. Dia sebenarnya jarang bersikap seperti ini, tapi saat ini hatinya sedang terluka, dan malangnya, mereka menjadi pelampiasan Taehyung.
"Am-puni saya. Saya tidak tau apapun, saya hanya disuruh membawanya, tapi tadi sebelum Anda datang ada yang menemui Nona itu," jawab pria yang Taehyung pukul dengan Vas bunga.
"Katakan siapa? Jika jawabanmu tidak tau. Hidupmu berakhir sepertinya." Taehyung membuat pria itu menatap temannya yang sudah bersimbah darah.
"Kami hanya tau panggilannya saja. Mereka biasa memanggilnya Black Angel," jawabnya dengan tergesah-gesah saat pisau yang ada di tangan Taehyung mulai diarahkan ke dada kirinya.
"Black Angel? Kau tidak salah menyebutkan nama?" tanya Taehyung.
"Tidak, Tuan. Mereka memanggilnya seperti itu. Dan saya sedikit mendengar tentang pembunuhan yang mereka lakukan pada keluarga Nona tadi adalah ulah Anda. Mereka mengatakan, dalang dari semua ini adalah Anda," jelasnya. Dengan wajah yang menahan rasa sakit di kepalanya belum lagi dia takut Taehyung yang akan membunuhnya seperti satu temannya.
Taehyung diam. Dia menatap kosong. Mengingat apa yang sedang mengganggu pikirannya mengenao Black Angel yang merencanakan ini semua. Bukan dia takut, hanya saja untuk apa mereka mengatakan itu semua.
"Kau beruntung kali ini, aku akan pastikan jawaban darimu, jika kau berbohong. Kepalamu yang akan menjadi gantinya." Taehyung mendengar tubuh pria itu hingga tersungkur ke samping, kemudian berjalan pergi.
"Anda mau ke mana, Tuan?" tanya salah satu dari mereka.
"Aku ingin membunuhnya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight (MAFIA-KTH)
FanfictionKetua genk Mafia yang jatuh cinta pada wanita tuna wicara. Tanpa memandang kekurangan itu, Ketua Genk Mafia itu dengan sangat tulus mencintanya, sayangnya, semua itu berantakan ketika wanitanya memilih mengakhiri hubungannya karena merasa dibohongi...