24

18 2 0
                                    

Ha Seul duduk sejajar dengan putrinya. Coba menjelaskan apa yang terjadi dengan bahasa isyaratnya. "Ayah tidak marah padamu, jangan takut. Ayah hanya kesal pada ponselnya yang rusak. Bukankah Taeri ingin tidur bersama Ayah," bujuk Ha Seul.

Taeri menatap sang ayah yang coba untuk tenang walau pikirannya terus memikirkan kabar yang dia dengar. Hal gila yang dilakukan kali ini, membuat onar di sebuah Bar hingga melukai seseorang yang membuat para gengster harus turun tangan. Dan pelakunya siapa lagi kalau bukan Jungkook.

Sekarang Jimin sedang mengurusnya, namun dia berharap Taehyung datang karena Jungkook bersikeras untuk melawan para gengster saat dia juga yang bersalah.

"Maafkan Ayah," tutur Taehyung pada putri kecilnya. Dia mengulurkan tangan dan digapai oleh Taeri.

"Ayah tidak marah?" tanyanya polos. Sejak tinggal bersama Taehyung, dia sering melihat ayahnya marah. Dan itu membuatnya takut. Walau dia harus membiasakan, tapi tetap saja Taeri merasa takut.

"Tidak, Nak. Apa Taeri mengantuk? Mau tidur bersama Ayah?" Anggukan Taeri membuat Taehyung membawanya dalam gendongan.

"Katakan pada J-Hope untuk menghubungi Jimin," bisik Taehyung pada Ha Seul.

Mengerti hal itu penting, Ha Seul segera turun dan memberitahu perintah itu pada J-Hope. Sedangkan Taehyung mengajak Taeri berbaring. Dia berusaha tenang, di hadapan anaknya, meski sebenarnya dia sangat ingin langsung menemui Jungkook.

***

Di Bar, Jimin tidak bisa pergi karena kakak dari orang yang Jungkook lukai adalah salah satu ketua Gangster di sudut kota Seoul. Dia ingin Taehyung datang dan memberi pelajaran di hadapan kakaknya. Bahkan Suga saja tidak sanggup membuatnya terbebas dari mereka. Dia hanya menatap kesal karena tak bisa membantu Jungkook.

"Kau bisa membunuhnya. Bukankah dia yang membuat ulah. Kenapa kau bersikeras ingin Bos datang? Apa kau ingin genk mu sekarang bubar karena ulahmu," ucap J-Hope yang coba bicara dengan ketua gengster itu.

"Bukan aku yang memulai, tapi dia. Apa kau pikir adikku itu hewan yang seenaknya sendiri kalian celakai. Aku mengikuti aturan kalian, namun saat anak itu seenaknya sendiri pada kita, apa salah jika kita melawan," jawabnya.

"Tidak ada salahnya, tapi lakukan itu pada anak itu. Bukan malah minta ingin menemui Tuan Taehyung," sahut J-Hope.

"Aku tidak peduli. Aku tidak akan membiarkannya pergi dari sini sampai Tuan Taehyung datang. Selesaikan ini atau dia yang aku habisi sendiri," jawabnya.

"Jangan coba-coba menyentuhnya. Kau akan tau akibatnya nanti," timpa Suga. Dia tak terima jika Jungkook celaka.

"Apa aku tidak salah dengar? Kau sedang mengancamku saat di sana adik tuanmu sedang terancam nyawanya," ujarnya pada Suga.

"Ke mana Taehyung sekarang? Apa dia ingin adiknya mati di sini," ucap Suga kesal. Dia sendiri tidak bisa membawa Jungkook pergi, karena beberapa orang mengikatnya karena mabuk berat. Mereka juga menodongkan senjata ke arah Jungkook.

"Apa kau lupa, jika Nyonya mu membuatnya pergi," jawab J-Hope kesal.

"Brengsek!!" Suga meluapkan kekesalannya dengan berteriak.

Walau mereka salah satu anggota Mafia, tetap saja mereka tidak mudah untuk membebaskan Jungkook. Resikonya Jungkook akan mati saat mereka melawan. Jawabannya ada pada Taehyung, jika dia datang. Lawannya akan membebaskannya.

"Jimin aa," panggil J-Hope. Dia lebih memikirkan kondisi temannya itu dari pada Jungkook yang juga adik Taehyung.

"Aku tidak apa-apa, Hyung." Jimin terluka di kaki sebelah kirinya. Walau tidak parah, tapi tetap saja darah terus mengalir dari kakinya.

Moonlight (MAFIA-KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang