Aku Pun Mengislamkan

29 2 0
                                    

Usai sudah kedekatan aku dengan si calon Pastor, John.
Datanglah mendekat seorang sahabat John atau tepatnya teman gereja John yg juga teman sebangkunya di sekolah.

Ya, sekali lagi mereka SMK dan aku masih SMP.

Sahabat John, sebut saja Ferry.
Ferry seperti layaknya pahlawan kesiangan yang hadir menyalahkan apa yang sudah John perbuat dan meninggikan agama islam.

Entah bagaimana bisa keluarga ku pilih kasih terhadapnya, keluarga lebih menghargai Ferry dibandingkan John.

Hingga Ferry menjadi sangat dekat dengan keluarga kami, terutama mama.
Melihat kedekatan itu, aku pun menerima ajakan Ferry untuk menjadi pacar.

Ceritanya ditembak ya,
Dwarrrrrrrrr. Haha

Anehnya, keluarga ku menerima saja padahal Ferry teman gereja John.

Saat itu aku yang masih SMP kelas 3 sudah terhitung kece, bermobil, berpenghasilan, berprestasi, dan cantik. (Aw..)

Ferry pun tidak mudah menyesuaikan diri denganku, dia mencoba menjadi supir sekaligus dipercaya orangtua ku menemani di setiap kegiatanku.

Hingga 2 tahun lamanya kami berpacaran,
Cinta monyet sudah berubah menjadi pacaran versi remaja.

Saat itu aku SMA kelas 1, dan Ferry baru lulus SMK.
Tiba-tiba Ferry menyatakan dirinya ingin pindah agama islam.

Saking percaya nya keluarga ku terhadap Ferry, maka aku dan keluarga mengawalnya sampai mengucapkan kalimat syahadat di sebuah masjid di Jakarta.

Ferry masuk islam atas kehendaknya sendiri, aku dan keluarga hanya membantu...
Karena keluarga menilai Ferry sebegitu baiknya,

Hingga setelah Ferry diislamkan,
Neraka hadir di dalam rumah.

"NINGRAT"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang