Brahmana - Ksatria

20 3 0
                                    

(*Dokumen Silsilahku, Sebelum aku menulis bab ini, aku sudah berdoa dan memohon dimaafkan kepada Leluhur bila terdapat kekeliruan dalam penelitian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(*Dokumen Silsilahku, Sebelum aku menulis bab ini, aku sudah berdoa dan memohon dimaafkan kepada Leluhur bila terdapat kekeliruan dalam penelitian. )

Lanjut,
Jika istilah 'Dewa Agung' didalam buku silsilah ku bukan lah nama, tetapi merupakan istilah gelar,
Maka begitu juga dengan Gede Dewa Timur.

Gede = Putra Tertua
Dewa = Gelar Raja
Timur = Blambangan, Jawa Timur.

Maka, kuat sekali indikasi yang dimaksud dalam silsilah kami adalah..

1. Dewa Agung, Raja Bali :
Ida Dang Hyang Soma Kepakisan
Bergelar Sri Soma Kepakisan

2. Beserta putra pertamanya
Gede Dewa Timur, Raja Blambangan :
Dalem Wayan (Sri Juru)

Dari kisah leluhur dalam Babad Bali,
Ida Dang Hyang Soma Kepakisan adalah seorang guru pandita atau leluhur Brahmana yang ditugaskan menjadi seorang raja pada masa pemerintahan Majapahit yang kala itu menjadikan Bali salah satu wilayah kekuasaannya.

Konon "Kepakisan" adalah gelar yang diberikan kepada Brahmana yang ditugasi sebagai Raja (Dalem,wangsa Ksatria).

Sejauh penelusuran ini, untuk melengkapi silsilah maka aku harus memperoleh data lebih valid mengenai silsilah mulai dari Sri Juru kebawah menuju Tjitrosomo, Adipati Jepara.

Setelah nama Adipati Blambangan pada point ke 2 di buku silsilahku, dibawahnya bergelar Menak.

Kerajaan Blambangan adalah Kerajaan Hindu yang terakhir berdiri di pulau Jawa.
Bila kerajaan lain menggunakan gelar Prabu/Gusti/Shri/Bhre sebagai gelar depan untuk para Raja, di Blambangan menggunakan Menak.

Ini sepertinya akan menjadi PR berat untukku,
Konon setelah ku pelajari,
ternyata Sri Juru (Putra Dang Hyang Kepakisan) yang menjadi Raja di Blambangan tersebut, memiliki gelar khas Blambangan.

Sumber babad Jawa menyebutkan beliau juga menyandang gelar Menak.
Beberapa jurnal sejarah ada yang menyebutkan Sri Juru (Putra Dang Hyang Kepakisan) sebagai Menak Pati/Menak Koncar.

Dari sini, aku masih butuh banyak belajar hingga aku menemui kaitannya dari point ke 2 (Raja Blambangan) menuju point ke 3 dan seterusnya.

Karena, asumsi ku saat ini jika Sri Juru mempunyai gelar Menak sehingga Keturunan berikutnya masih Menak, maka masih ada PR besarku karena keturunan berikutnya sudah menjadi Raden.

Dari hasil penelitian sementara ini, aku masih perlu banyak memperdalam, tentu semua yang ku tulis didalam bab ini akan aku revisi jika aku sudah mantap mendapatkan kebenaran yang paling tepat.

"NINGRAT"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang