HALLOO HALOWW👋🏻
Tandain kalau ada typo yaww♡
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA JUGA!!
Happy Reading♡
"Wih... Tumben beli cokelat sendiri, Cil? Biasanya Lu suka malak-malak gua mulu." Ledek Miko yang baru saja datang bersama dengan keempat temannya, menghampiri Aruna dan teman-teman Aruna yang sedang menunggu pesanan mereka di meja kantin.
Aruna yang sedang menikmati cokelat pemberian Gavin pun mengalihkan pandangannya. "Bang Kiko ngeledek? Aruna suka kok beli cokelat sendiri buat di rumah. Tapi kalau ini, Aruna gak beli, ini dikasih sama orang."
"Siapa, Run?" Tanya Gara seraya menatap Aruna dan Elgarve bergantian.
"Kak Gavin, kelas sebelas apa, ya? Aruna lupa, sih. Aruna juga baru kenal tadi pagi." Jawab Aruna sambil mengingat-ingat kelas Gavin. Namun nihil, Aruna benar-benar lupa.
"Gavin kelas sebelas IPA satu, Run. Anak OSIS." Timpal Wana membantu Aruna yang sedang mengingat-ingat.
"Nah, iya bener!" Seru Aruna.
"Waduh, bahaya tuh, Run. Dia baru kenal udah ngasih-ngasih cokelat segala." Ucap Alvero.
Aruna menggeleng. "Katanya sih Kak Gavin udah lama kenal sama Aruna. Tapi kalau Aruna mah, baru kenal tadi."
"Jangan langsung terima pemberian orang lain. Bisa aja dia punya niat jahat sama kamu." Ucap Elgarve seraya mengambil alih sebungkus cokelat batangan dari tangan Aruna. Membuat sang pemilik cokelat itu menatap lirih cokelat miliknya yang sudah diambil alih orang lain.
"Kak..." Lirih Aruna. Aruna bangkit dari duduknya hendak mengambil alih cokelatnya, namun Elgarve semakin mengangkat tinggi cokelat tersebut. Tentu Aruna tidak bisa mengambilnya karena tinggi tubuh Elgarve yang sangat jauh dengannya yang terlihat kecil.
"Makan dulu." Titah Elgarve menatap Ibu kantin yang sedang membawakan makanan pesanan Aruna, Tiffany, Alea, dan juga Wana.
"Habis makan Aruna mau makan cokelat lagi, ya?" Izin Aruna yang diangguki oleh Elgarve. Dengan cepat, Aruna kembali duduk dan langsung bersiap menyantap makanannya.
Elgarve menyenggol lengan Miko sambil menyerahkan cokelat milik Aruna. Seakan paham, Miko langsung menerima cokelat tersebut.
"Waduh, enak banget nih cokelat kayaknya! Lo mau gak, Ver?" Tawar Miko dengan sebelah matanya mengedip-ngedip mengode Alvero.
"Lu 'kan tau gua gak suka cokelat, Mik?" Bisik Alvero agar tidak didengar oleh yang lain.
"Udah, terima aja. Abisin sekalian, bareng." Balas Miko dengan bisikan juga, ia menunjuk Elgarve dengan arah matanya.
Saat sudah paham, Alvero lalu tersenyum senang. "Mau, lah! Sini, bagi gua, Mik!" Alvero langsung memotong cokelat tersebut untuk dirinya.
Aruna menatap sedih cokelatnya yang semakin mengecil karena terus-terusan disantap oleh Miko dan Alvero. Lalu Aruna menatap Elgarve dengan pandangan sedihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELGARVE ; MY POSSESSIVE BOYFRIEND
Teen FictionLEBIH BAIK FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA GUYS!! [END] °°° Elgarve Xaverius Veer, pria dingin dan juga sangat kaku. Sikapnya yang sangat dewasa dibandingkan dengan teman seusianya membuat Elgarve terlihat sangat berwibawa juga berkharisma. Saat memasuk...