HALLOO HALOWW👋🏻
Tandain kalau ada typo yaww♡
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA JUGA!!
Happy Reading♡
Jika biasanya Aruna merasa waktu itu berlalu dengan sangat cepat, namun kali ini tidak. Terhitung sudah 4 hari lamanya ia ditinggal oleh sang kekasih. 4 hari rasanya seperti 4 Minggu jika Aruna melewatinya tanpa Elgarve. Akhir-akhir ini Aruna juga selalu mencari kesibukannya agar ia tidak terlalu bosan. Seperti sore ini, Aruna sedang disibukkan dengan banyaknya jenis tanaman yang harus ia siram. Tentunya ini adalah atas keinginannya sendiri.
Sambil menyiraminya, Aruna tersenyum cerah melihat banyaknya tanaman bunga yang bermekaran. Ia jadi teringat saat-saat dirinya dan juga sang Mama yang selalu menyempatkan waktu untuk merawat tanaman bersama. Seperti memberi pupuk, mengganti dengan pot yang lebih besar, menyiram, dan lainnya.
"Seandainya Mommy sama Daddy sekarang masih ada di sini, kira-kira kita lagi ngapain, ya?" Gumam Aruna bertanya entah pada siapa.
Setiap kali ia sedang merasa sendu, Aruna tiba-tiba teringat oleh kedua orangtuanya. Aruna juga selalu bertanya-tanya pertanyaan yang sama. Ia merindukan setiap momen berharga keluarganya.
"Sebentar lagi Aruna akan naik kelas, Dad, Mom. Gak kerasa, ya? Perasaan baru aja kemarin Aruna MPLS. Sekarang udah mau naik kelas aja, hehehe... Pasti Daddy gak akan nyangka kalau anak Daddy udah besar."
Disaat sedang fokus-fokusnya menyirami tanaman, ponsel Aruna berdering di dalam saku celananya. Aruna lantas menghentikan sejenak kegiatannya untuk mengangkat panggilan itu. Aruna tersenyum lebar membayangkan jika Elgarve meneleponnya. Namun, senyumannya pudar saat ternyata bukan Elgarve-lah yang menelepon, melainkan Wana.
"Halo, Wana? Ada apa telepon Aruna?" Tanya Aruna merasa heran. Pasalnya tumben sekali temannya satu itu meneleponnya. Jangankan menelepon, untuk saling mengirimkan pesan saja sangat jarang ia lakukan dengan Wana.
"Aruna, gue ganggu Lo, gak?"
"Nggak, kok. Ada apa, Wana?"
"Malam ini temen gue ngadain party nih, Run. Ikut, yuk? Tapi gue cuma bisa ngajak Lo doang. Soalnya masing-masing orang yang dia undang cuma boleh bawa satu orang lagi, boleh pacar, temen atau sepupu. Karna gue gak tau mau ajak siapa, jadi gue ajak Lo. Gimana? Mau ya.... Please, Run..."
Aruna mengerutkan keningnya. "Berarti gak bisa ajak Fany sama Alea, dong?"
"Iya, Run. Terus kalau bisa juga Lo jangan kasih tau mereka berdua. Soalnya gue takut mereka marah sama gue karna gak bisa ikut. Tapi gimana lagi? Kalau boleh juga gue ajak kalian bertiga. Gimana, Run? Mau, ya...?"
Aruna terdiam sejenak. Ia teringat perkataan Syera dan Elgarve yang melarangnya untuk terlalu dekat dengan Wana. Aruna juga tidak tega jika harus pergi bermain tanpa adanya Tiffany dan Alea. Tapi jika Aruna tolak, Aruna justru tidak enak dengan Wana yang sudah memohon padanya, juga, Aruna bosan jika harus di rumah terus.
"Jam berapa emangnya?"
"Jam tujuh malem gue jemput Lo, ya? Boleh gue minta alamat rumah Lo, Run? Sekalian gue mau ngirimin dress buat Lo juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
ELGARVE ; MY POSSESSIVE BOYFRIEND
Teen FictionLEBIH BAIK FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA GUYS!! [END] °°° Elgarve Xaverius Veer, pria dingin dan juga sangat kaku. Sikapnya yang sangat dewasa dibandingkan dengan teman seusianya membuat Elgarve terlihat sangat berwibawa juga berkharisma. Saat memasuk...