HALLOO HALOWW👋🏻
Tandain kalau ada typo yaww♡
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA JUGA!!
Happy Reading♡
"ARUNA?!" Pekik keempat cowok di depan pintu apartemen Elgarve. Siapa lagi kalau bukan teman-teman Elgarve, seperti Alvaro, Alvero, Miko, dan Gara.
Aruna terpaku di tempat. Ia benar-benar terkejut. Melihat reaksi keempat cowok di hadapannya membuat Aruna sangat gugup.
"Masuk dulu, ngobrol di dalem." Timpal Elgarve yang sudah berada di belakang tubuh Aruna. Kini Elgarve tidak lagi bertelanjang dada, karena cowok itu sudah memakai kembali kausnya.
Masih dengan rasa bingung dan penasaran, keempat cowok itu menurut. Mereka duduk di sofa ruang TV.
"Em... Boleh gak nanti aja ceritanya? Aruna juga harus kasih tau temen-temen Aruna. Biar sekalian, jadi sekarang aja." Ucap Aruna yang diangguki oleh Elgarve. Lantas, Aruna beranjak dari duduknya dan ke kamar untuk mengambil ponsel.
"El, kok ada Aruna di sini? Kalian juga sama-sama gak sekolah hari ini." Tanya Miko dengan raut wajah kebingungannya.
"Gua gak mau ngejelasin dua kali. Tunggu temen Aruna dateng aja." Jawab Elgarve seraya menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa. Walaupun demamnya sudah turun, tapi kini kepala Elgarve malah terasa pusing.
"Lo beneran sakit, El?" Tanya Alvaro.
Elgarve berdecak. "Ngapain juga gua bohong?" Balasnya dengan mata terpejam.
Alvaro menganggukkan kepalanya. Tidak mungkin juga Elgarve akan berbohong untuk hal seperti ini.
Setelah terjadi keheningan selama beberapa menit, Aruna keluar dari dalam kamar menuju ruang TV. "Mau Aruna buatin minum dulu, gak?"
Dengan cepat, Alvero mengangguk. "Mau, Run! Apa aja dah yang penting seger." Ucapnya.
Aruna mengangguk. Baru saja ia akan berjalan menuju dapur, Elgarve sudah menahan tangannya.
"Biasanya juga Lo ngambil sendiri. Ambil sendiri aja. Jangan suruh Aruna, dia capek hari ini." Ucap Elgarve seraya menarik tangan Aruna agar duduk di sebelahnya.
"Gak apa-apa, ih. Aruna gak capek, kok." Tutur Aruna yang hendak kembali berdiri. Namun tak bisa, tangan Elgarve menahan erat pinggangnya. Aruna menatap Elgarve, namun cowok itu sama sekali tidak menatapnya.
"Capek? Anjir, gua benci pikiran gua." Ujar Alvero yang langsung mendapatkan lemparan bantal sofa di kepalanya. Ia menatap sang pelaku dengan tatapan sengit. Sedangkan Alvaro selaku pelempar bantal itu hanya menatap kesal Alvero.
"Biar pikiran Lo ilang." Cetus Alvaro.
"Emangnya kenapa? Kok Bang Ver benci pikiran sendiri?" Tanya Aruna menatap Alvero dengan serius.
"Mampus. Jawab noh, Ver." Ledek Gara seperti senang sekali Alvero yang kebingungan seperti saat ini.
Alvero terkekeh hambar. Ia menatap Elgarve yang menatap tajam ke arahnya, lalu kembali menatap Aruna yang masih menatapnya dengan penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELGARVE ; MY POSSESSIVE BOYFRIEND
JugendliteraturLEBIH BAIK FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA GUYS!! [END] °°° Elgarve Xaverius Veer, pria dingin dan juga sangat kaku. Sikapnya yang sangat dewasa dibandingkan dengan teman seusianya membuat Elgarve terlihat sangat berwibawa juga berkharisma. Saat memasuk...