First

7.4K 149 1
                                    

HALLOO HALOWW👋🏻

Tandain kalau ada typo yaww♡

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA JUGA!!

Happy Reading♡

"MOMMY, DASI ARUNA HILANG!" Adu gadis cantik dengan rambutnya yang dikepang membuat dirinya terlihat sangat menggemaskan, namanya Syaqeera Aruna Allaric. Gadis itu mengadu dengan suara cemprengnya sambil berlari menuruni tangga rumah.

Kedua orangtua Aruna yang berada di ruang makan pun mengalihkan pandangannya pada putri tunggal mereka.

"Gak mungkin hilang, Aruna. Coba kamu cari lagi di laci-laci atau lemari kamu. Kali aja ada di tumpuk-tumpukkan." Ujar Mommy Aruna, Zoya Adhisty.

"Udah Daddy peringatkan beberapa kali, jangan lari-lari di tangga, Aruna." Ucap Daddy Aruna dengan tegas, Damian Allaric. Damian memang sangat over protective kepada Aruna dan tentunya Zoya. Ia tidak ingin kedua wanita yang sangat ia sayangi terluka walau sedikit saja. Apapun akan Damian lakukan untuk menjaga kedua wanita tersayangnya.

Aruna terkekeh memperlihatkan gigi-gigi rapihnya. "Hehehe, sorry, Daddy." Lalu pandangannya beralih menatap Zoya. "Gak ada, Mom! Daritadi Aruna udah capek banget cari-cari, tapi nggak ada terus. Gimana dong? Aruna gak mau telat!"

"Ayo, Mommy bantu cari." Lalu kedua perempuan berbeda usia itu menaiki tangga menuju kamar Aruna.

Sesampainya di dalam kamar Aruna, Zoya langsung membuka laci yang biasanya dijadikan tempat untuk menaruh dasi dan juga ikat pinggang Aruna. Zoya membuka laci itu sampai sudah tidak bisa ditarik lagi. Ia melirik Aruna yang terdiam menatapnya.

"Ini apa kalau bukan dasi, Sayang?" Tanya Zoya sambil mengangkat dasi sekolah Aruna.

Aruna memandang takjud pada dasi tersebut. "Woah! Kok tiba-tiba ada? Aruna berani sumpah, tadi gak ada di sini dasinya! Ada juga yang dasi SMP Aruna." Ucap Aruna sambil mengambil alih dasi tersebut, lalu merabanya seakan-akan ini adalah sebuah keajaiban.

"Belum dicari yang bener berarti."

"Mommy, ayo pasangin dasinya!" Aruna kembali menyerahkan dasi kepada Zoya untuk Zoya pasangkan pada kerah seragamnya.

"Aruna mau sampai kapan Mommy pasangin dasi begini, huh? Nanti kalau gak ada Mommy, Aruna masa gak pake dasi?" Tanya Zoya disela-sela kegiatannya memasangkan dasi.

"Aruna nanti tinggal minta Daddy pasangin aja kalau gak ada Mommy." Jawab Aruna enteng.

Zoya menggelengkan kepalanya. "Selesai. Udah sana siap-siap lagi. Habis itu langsung sarapan, ya? Mommy tunggu di bawah sama Daddy." Ucap Zoya sebelum berjalan keluar dari kamar Aruna.

Aruna kembali bersiap-siap dengan lebih cepat, karena ia tidak ingin terlambat di hari pertamanya ia kembali masuk sekolah setelah libur panjang. Setelah dirasa sudah siap, Aruna menggendong tas berwarna merah mudanya dan berjalan menuju ruang makan.

"Pagi Daddy, Mommy!" Sapa Aruna dengan pakaiannya yang sudah rapih begitu tiba di meja makan. Sudah menjadi kebiasaan Aruna untuk mengecup pipi kedua orangtuanya sebelum ia memulai sarapan.

"Morning, Baby." Balas Damian.

"Pagi juga, Sayang," timpal Zoya dengan senyumannya. "Ayo cepet sarapan dulu. Lima menit lagi kamu harus berangkat."

Aruna mengangguk. "Iya, Mom. Aruna gak sabar mau sekolah lagi! Aruna kangen banget sama sekolah."

Zoya tersenyum mendengar antusias Aruna. "Ada apa, sih, sampai semangat banget gitu?"

ELGARVE ; MY POSSESSIVE BOYFRIEND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang