White Horse

1.4K 43 1
                                    

HALLOO HALOWW👋🏻

Tandain kalau ada typo yaww♡

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA JUGA!!

Happy Reading♡

"Kak, sebenernya kita mau ke mana, sih?!" Tanya Aruna menatap heran Elgarve yang sedang fokus menyetir.

"Nanti kamu akan tau, Sayang. Sebentar lagi kita sampai." Jawab Elgarve.

Aruna kembali diam. Pikirannya sedang menebak-nebak ke mana Elgarve akan membawanya saat ini? Lalu tak lama, mobil Elgarve berjalan melewati hutan yang terlihat tidak asing di mata Aruna.

Aruna tersenyum kecil menatap Elgarve. "Oh... Kita mau ke tempat yang banyak senjata itu, ya?"

Elgarve tidak menjawab. Ia tersenyum menatap Aruna yang juga sedang menatapnya. Elgarve membawa kepala Aruna agar bersandar di pundaknya.

Setelah 5 menit, Elgarve menghentikan laju mobilnya di depan bangunan tua itu. Ia membukakan pintu mobil untuk Aruna dan menutup kedua mata Aruna menggunakan kain panjang yang sudah ia sediakan.

"Harus banget kayak gini, Kak? Emangnya ada apa?" Tanya Aruna memegang kain berwarna hitam yang kini sudah menutupi matanya.

"Harus, Sayang." Jawab Elgarve seraya mengikat kain itu di belakang kepala Aruna. Setelah selesai, Elgarve menuntun Aruna untuk berjalan mengikutinya. "Pelan-pelan," ucap Elgarve.

Dengan mata yang tertutup, Aruna berjalan perlahan mengikuti ke mana Elgarve membawanya. Sesekali Aruna tersandung oleh kakinya sendiri maupun beberapa batu-batuan di sana. Menyadari jika Aruna yang hampir jatuh, akhirnya Elgarve mengangkat tubuh Aruna dan melanjutkan langkahnya.

Saat tiba di tempat yang ia tuju, Elgarve kembali menurunkan Aruna. Gadis itu sedari tadi hanya diam tanpa bersuara.

"Saya buka, ya?"

Aruna mengangguk. Lalu Aruna merasakan kain yang menutupi matanya itu mulai dibuka perlahan oleh Elgarve. Sampai akhirnya mata Aruna benar-benar terbuka, Aruna menatap takjub pada pemandangan di hadapannya ini.

Dengan mulut yang sedikit terbuka, Aruna menatap Elgarve dengan pandangan tidak menyangka.

"Kak?"

Elgarve tersenyum simpul. "Sesuai keinginan kamu, Sayang. Kamu mau kuda yang putih, cantik, lucu, 'kan? Saya belikan khusus untuk kamu. Gimana, kamu suka? Atau kalau gak sesuai dengan ekspektasi kamu, bilang aja sama saya, ya? Nanti saya carikan lagi sampai benar-benar dapat yang kamu suka."

Masih dengan keterpakuannya, Aruna kembali menatap kuda putih dengan rambut panjang itu di hadapannya. Perlahan, senyuman Aruna mengembang sempurna.

"Aruna suka, Kak! Ini bener-bener kayak kuda di film barbie yang Aruna tonton! Ini seriusan untuk Aruna?" Tanya Aruna menatap penuh harap pada Elgarve.

"Serius, Sayang. Kuda itu milik kamu." Jawab Elgarve membuat Aruna semakin kegirangan.

Aruna sedikit berlari menghampiri kuda putih itu. Dengan berani, Aruna mengusap-usap kepala kudanya dengan lembut, bahkan Aruna juga mengusap punggung kudanya itu. Senyuman Aruna semakin mengembang saat kepala kuda itu bersandar manja kepadanya.

Elgarve tersenyum menatap Aruna yang terlihat sangat menyukai kuda yang ia berikan. Kuda milik Aruna sangat berbanding terbalik dengan miliknya. Jika kuda hitam miliknya terlihat sangat gagah seperti pria sejati, lain dengan kuda putih milik Aruna yang terlihat sangat cantik dan anggun. Bahkan tinggi dan postur tubuh kedua kuda itu pun benar-benar berbeda. Kuda miliknya sangat tinggi dan kekar, jika kuda milik Aruna tingginya terlihat sepantar dengan Aruna dan juga badannya yang terlihat segar.

ELGARVE ; MY POSSESSIVE BOYFRIEND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang