The Relationship Destroyer

1.3K 49 0
                                    

HALLOO HALOWW👋🏻

Tandain kalau ada typo yaww♡

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA JUGA!!

Happy Reading♡

Aruna tak ada henti-hentinya menatap ke ponselnya untuk mengecek apakah Elgarve meneleponnya balik? Karena entah sudah beberapa kali Aruna mengirimkan pesan bahkan panggilan suara kepada Elgarve, namun cowok itu sama sekali tidak membalasnya. Pasalnya sekarang sudah hampir 12 jam lamanya Elgarve berada di kantor, namun sampai saat ini kekasihnya itu belum juga pulang.

Dengan cemas, Aruna kembali melakukan panggilan suara kepada Elgarve. Namun hasilnya sama, Elgarve tidak mengangkatnya, padahal ponsel laki-laki itu berdering.

"Kak El, Kakak ke mana? Aruna takut, Kak." Gumam Aruna lirih.

Ting!

Saat ponselnya berbunyi tanda notifikasi masuk, Aruna dengan cepat membuka ponselnya untuk mengetahui apakah itu Elgarve yang membalas pesannya? Bahu Aruna melemas tatkala melihat bahwa yang mengirimkannya pesan itu adalah seseorang yang tidak di kenal, bukan Elgarve. Namun Aruna tetap membuka chat yang masuk itu.

Saat melihat beberapa foto yang dikirimkan oleh nomor tidak dikenal itu, tubuh Aruna semakin melemas, tangannya bergetar, juga kedua matanya yang memanas. Jantung Aruna seakan berhenti berdetak saat melihat foto itu.

Orang itu mengirimkan foto Elgarve yang menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa dengan matanya yang terpejam, wajah cowok itu terlihat sangat lemas. Yang lebih syoknya lagi, Aruna melihat foto yang di mana itu adalah foto salah satu karyawan perempuan Elgarve yang saat itu melabraknya sedang mengecup pipi kekasihnya. Pikiran Aruna semakin ke mana-mana saat menyadari pakaian wanita itu terlihat minim juga pencahayaan yang seperti lampu diskotik.

"Ini gak mungkin Kak Elgarve, 'kan?" Gumam Aruna bertanya pada dirinya sendiri. Aruna terdiam dengan mulutnya yang ia bungkam menggunakan tangannya sendiri saat membaca satu-persatu bubble chat yang dikirimkan orang itu.

Aruna menggelengkan kepalanya dengan air mata yang mengalir dengan derasnya. Ia sungguh tidak menyangka bahwa Elgarve benar begitu. Hatinya sangat sakit mengetahui fakta jika Elgarve yang selama ini memperlakukannya dengan baik, ternyata di belakangnya Elgarve ingin lepas darinya.

Tanpa berlama-lama, Aruna berjalan cepat ke dalam kamarnya. Ia mengambil cardigan, tas, serta dompetnya itu dan kembali berjalan ke luar kamar. Aruna membuka dompetnya dan mengeluarkan kartu hitam yang saat itu Elgarve berikan padanya, lalu ia letakkan kartu itu di atas meja depan TV. Aruna memakai cepat sendalnya dan melangkahkan kakinya meninggalkan apartemen Elgarve.

Aruna kecewa sama Kakak. Batin Aruna dengan air mata sedihnya yang terus saja turun tanpa bisa dicegah.

Saat melihat taksi onlinenya sudah tiba, Aruna langsung menaiki mobil itu dengan cepat. Aruna menatap sendu pada gedung apartemen yang beberapa bulan ini ia tempati bersama seseorang yang sangat ia cintai.

Aruna pergi, Kak. Maaf kalau selama ini Aruna ngerepotin Kakak. Makasih juga karena udah mau ngadepin sifat Aruna ini. Batin Aruna begitu taksi yang ditumpanginya mulai melaju. Di sepanjang perjalanan, matanya tak lepas menatap langit malam yang sepertinya akan turun hujan.

°°°

Elgarve mengerutkan dalam-dalam keningnya saat merasakan pusing yang sangat menyakiti kepalanya. Ia memejamkan matanya erat-erat dengan tangan yang sibuk memijat pelipisnya. Beberapa saat, Elgarve menatap sekitarnya dengan kebingungan. Seingatnya tadi ia sedang berkumpul bersama para rekan kerjanya. Namun, ke mana sekarang perginya mereka semua? Elgarve semakin bingung saat menyadari jika sekarang ia berada di sebuah kamar yang tidak ia kenali.

ELGARVE ; MY POSSESSIVE BOYFRIEND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang