Noise At Night

2K 54 0
                                    

HALLOO HALOWW👋🏻

Tandain kalau ada typo yaww♡

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA JUGA!!

Happy Reading♡


Aruna membaca satu-persatu bubble chat yang dikirimkan oleh orang misterius itu. Semakin lama, mata Aruna bergerak lebih lama untuk membaca. Ia mencermati kata demi kata itu supaya tidak salah mengartikan. Tanpa sadar, Aruna menggeleng pelan dengan pandangan masih fokus pada ponselnya.

Aruna menurunkan ponsel di genggamannya ke atas paha. Gadis itu menatap ke arah depan dengan pandangan kosongnya. Ia masih memikirkan pesan yang dikirimkan untuknya itu.

Aruna bangkit. Dengan air mata yang perlahan menetes melewati pipinya, Aruna berjalan ke kamarnya untuk mengemasi barang-barangnya yang ia bawa saat pindah ke apartemen Elgarve. Pergerakan Aruna terburu-buru mengingat Elgarve yang sepertinya tidak akan lama di luar.

"Meong...."

Aruna mengalihkan pandangannya pada Molly yang menatapnya seperti bertanya. Aruna berjongkok dan menggendong erat Molly.

"Molly, Aruna pergi, ya? Aruna gak seharusnya ada di sini. Aruna gak seharusnya terus-menerus bergantung sama Kak Elgarve. Aruna juga seharusnya gak usah hadir di hidup Kak Elgarve, Molly." Ucap Aruna lirih.

"Nanti kalau Kak Elgarve nanyain Aruna, bilang aja kalau Aruna pulang. Oke? Bilang ke Kak Elgarve, Kak El gak usah cari Aruna. Aruna udah besar, Aruna bukan anak kecil lagi. Aruna bisa sendirian, kok."

Aruna mengusap kasar air mata yang terus-menerus mengalir tanpa bisa ia tahan. Padahal Aruna tidak ingin menangis. Namun air matanya itu tidak bisa diajak kompromi.

"Bye-byeee, Molly... Aruna mau pulang. Molly baik-baik sama Kak El, ya? Jangan deket-deketin Kak El terus! Aruna sayang Molly!" Pamit Aruna. Ia menurunkan Molly kembali. Dan kembali melanjutkan langkahnya dengan satu tangannya yang memegang tote bag berukuran lumayan besar, dan satunya lagi memegang ponsel. Yang di mana ponselnya itu masih menunjukkan room chatnya dengan nomor tidak dikenal.

Saat hendak membuka pintu, Aruna melirik ke belakang melihat Molly yang berlari ke arahnya. Aruna tersenyum melihat Molly yang seperti tidak ingin dirinya pergi. Entah mengapa, di saat-saat seperti ini Aruna baru merasakan jika Molly ternyata peduli dan sayang dengannya.

Baru saja benar-benar ingin membuka pintu apartemen, pintu itu sudah lebih dulu dibuka dari luar. Aruna tentu terpaku melihat Elgarve yang baru saja membuka pintu. Tidak hanya Aruna, Elgarve yang baru pulang pun sama terkejutnya dengan Aruna. Apalagi melihat Aruna yang membawa tote bag besar itu.

"Mau ke mana?" Tanya Elgarve.

Aruna terdiam. Ia menyembunyikan kedua tangannya di belakang tubuhnya. Aruna masih menatap Elgarve dengan raut wajah terkejut dan kebingungannya.

"Aruna. Mau ke mana?" Tanya Elgarve sekali lagi saat Aruna tetap terdiam.

Aruna menunduk. Ia tidak berani menatap mata Elgarve yang melihatnya dengan datar itu. Bahkan nada suara Elgarve pun berubah. Aruna benar-benar tidak bisa berhadapan dengan Elgarve jika Elgarve sedang dalam kondisi yang benar-benar serius seperti ini.

ELGARVE ; MY POSSESSIVE BOYFRIEND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang