Talking Too Far

4.1K 121 5
                                    

HALLOO HALOWW👋🏻

Tandain kalau ada typo yaww♡

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA JUGA!!

Happy Reading♡

"Liat, siapa yang datang?" Ucap Alvaro yang langsung menghisap batang rokoknya.

Ketiga cowok yang sedang fokus dengan ponselnya pun dengan kompak mengalihkan pandangan mereka ke arah Alvaro, lalu mengikuti arah pandang Alvaro. Sontak, ketiganya membulatkan matanya sempurna begitu melihat salah satu teman mereka yang sudah beberapa bulan ini tidak berada di Indonesia. Melainkan di Amerika Serikat untuk mengurusi bisnis yang sudah dipercayakan Papanya kepadanya.

"Tutup mulut Lo, Ver." Titah Elgarve seraya berjalan mendekati teman-temannya. Ya, seseorang yang baru saja datang adalah Elgarve, Elgarve Xaverius Veer. Ia duduk di bangku samping Alvaro dan langsung mengeluarkan batang rokoknya, tak lupa juga dengan korek apinya.

Alvero yang tanpa sadar membuka mulutnya pun langsung mengantupkan bibirnya.

"ANJIR, E?! INI BENERAN LO, BRO?! WAH... TAMBAH GEDE AJA LO PERASAAN. NGAPAIN AJA DI SANA?" Tanya Alvero tidak percaya. Ia menyimpan ponselnya begitu saja di bangku tanpa memedulikan permainan yang masih berlangsung. Ia beranjak dari duduknya dan menghampiri Elgarve. Alvero menatap Elgarve dari atas kepala sampai ujung sepatu Elgarve.

"Anjir, udah kayak Tante-tante baru ketemu keponakannya aja Lu, Ver." Ledek Gara.

"El, kayaknya cuma gua yang antusias sama kedatangan Lo." Alvero menepuk-nepuk pundak Elgarve.

"WAH... ANJIR! LO KOK BISA TIBA-TIBA NONGOL GITU AJA DI PINTU, EL? LO PAKE SULAP?" Heboh Miko yang baru tersadar dari rasa terkejutnya.

"Lu kira dia punya pintu Doraemon?" Timpal Gara yang tidak habis pikir dengan ucapan Miko barusan.

Sedangkan Elgarve selaku pelaku utama yang membuat teman-temannya heboh pun hanya terkekeh kecil dengan suara beratnya. Sesekali ia menghisap rokoknya yang terjepit diantara kedua jari tangannya.

Elgarve senang dengan reaksi temannya yang berlebihan saat ia baru saja kembali setelah ±6 bulan pergi ke negara orang. Alasan Elgarve pergi ke Amerika Serikat adalah untuk keperluan bisnis. Walaupun masih berumur 18 tahun, Elgarve selaku anak kedua dari kedua orangtuanya dan juga cucu kedua dari keluarga besar Veer sudah diberi tanggungjawab yang sangat besar. Yaitu mengurus salah satu perusahaan keluarga Veer. Elgarve sudah dilatih untuk urusan mengurus bisnis seperti ini sedari ia menginjak umur 15 tahun. Jadi untuk sekarang, urusan seperti ini terbilang sudah biasa Elgarve lakukan.

"Gimana? Lancar urusan di sana?" Tanya Alvaro.

Elgarve mengangguk. "Lancar. Lo semua gimana?"

"Gini-gini aja kita mah, El. Ada yang ngajak gelud ya hayu... Nggak ada ya diem." Jawab Alvero.

"Gua kalau jadi Lo mending istirahat di rumah sih, El. Btw, Lo kapan sampai di Indo?" Tanya Miko yang kembali mengeluarkan sebatang rokoknya, dan menyalakannya dengan korek api. Membuat tempat itu hampir di penuhi oleh bau dari asap rokok yang seperti tak ada hentinya.

"Siang." Jawab Elgarve singkat.

"Sebagai perayaan kedatangan El, gimana kalau hari ini kita gak usah masuk kelas aja? Udah lama juga, 'kan, gak ngobrol-ngobrol gini? Ya minimal sampai jam istirahat terakhir, deh." Ide sesat itu diciptakan oleh Gara yang menatap keempat temannya dengan alis yang dinaik-turunkan.

ELGARVE ; MY POSSESSIVE BOYFRIEND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang