HALLOO HALOWW👋🏻
Tandain kalau ada typo yaww♡
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA JUGA!!
Happy Reading♡
Aruna terbangun dari tidur nyenyaknya karena getaran alarm yang selalu Aruna pasang di ponselnya. Ia mengedip-ngedipkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya ruangan. Dengan masih berada dipelukan Elgarve, Aruna merasa kulitnya menyentuh sesuatu yang agak panas. Aruna memegang kening dan juga pipi Elgarve untuk mengecek suhu tubuhnya. Ia begitu terkejut karena merasakan suhu tubuh Elgarve yang benar-benar panas.
"Kak, Kak El panas banget badannya!" Panik Aruna yang sudah mengubah posisi tidurnya menjadi telungkup di sebelah Elgarve.
Elgarve bergumam dengan matanya yang masih terpejam, tangannya masih memeluk erat tubuh Aruna. Mungkin karena mata Elgarve pun sama panasnya, membuat mata Elgarve yang terpejam mengeluarkan sedikit air mata.
"Kak El, kita ke rumah sakit, ya?" Ajak Aruna menatap tidak tega melihat Elgarve yang sedang sakit.
Elgarve membuka matanya sambil menggelengkan kepalanya. "Nggak usah, Aruna. Saya gak apa-apa. Ayo mandi, kita bisa telat kalau gak siap-siap sekarang. Habis kamu, baru saya yang mandi."
Aruna mengerutkan keningnya, Aruna melepaskan tubuhnya dari pelukan Elgarve dan merubah posisinya menjadi duduk di sebelah Elgarve.
"Gak apa-apa gimana? Badan Kakak panas banget, Kak! Aruna gak suka kalau Kakak lagi sakit tapi selalu bilang gak apa-apa. Kita gak usah sekolah hari ini. Kak El harus istirahat!" Ujar Aruna menatap kesal pada Elgarve yang selalu menutupi rasa sakitnya seorang diri.
"Kamu bisa ketinggalan pelajaran kalau gak sekolah, Sayang," ucap Elgarve yang terdengar sangat lemas.
Aruna menggeleng cepat. "Aruna bisa salin materi hari ini ke temen-temen Aruna. Sekarang kita ke rumah sakit, ya?"
Lagi-lagi, Elgarve menolak. "Gak usah, Aruna. Sakitnya tidak terlalu parah. Saya hanya butuh istirahat dan minum obat saja. Sakitnya gak akan lama."
"Ya udah, Kak El lanjut aja dulu tidurnya. Aruna mau buatin Kakak bubur, terus habis itu Kakak minum obat. Oke?"
Elgarve tersenyum kecil menatap Aruna. "Kamu bisa buatnya, hm?"
Aruna mengangguk yakin. "Bisa, kok! Aruna mau liat tutorialnya nanti. Kakak diem di sini! Tidur! Kali ini biarin Aruna melakukannya sendiri." Ucap Aruna yang langsung beranjak dari tempat tidur. Tak lupa Aruna membawa ponselnya untuk melihat video cara membuat bubur.
Sampai di dapur, Aruna mulai mencepol rambut panjangnya asal, lalu memakai celemek agar bajunya tidak kotor. Aruna mulai menyiapkan bahan-bahan untuk membuat bubur yang sudah tercantum di video yang Aruna tonton.
Mata Aruna menatap bergantian kepada ponselnya dan juga tangannya yang sibuk mengikuti langkah-langkah di video yang Aruna tonton.
"Haluskan bumbu kuah dan ungkepan ayam, kecuali daun salam, daun jeruk, sereh, penyedap rasa dan ayam." Instruksi di video itu yang langsung Aruna ikuti.
Bagi Aruna yang baru pertama kali memasak, tentu hal ini lumayan sulit baginya. Aruna sedikit kebingungan untuk membedakan bahan-bahan masakannya. Namun, karena ingin Elgarve sembuh, Aruna tetap mencoba lebih baik.
"Tumis bumbu halus sampai harum, kemudian masukkan daun salam, daun jeruk dan sereh sampai layu."
Aruna menjeda video tersebut untuk mengikuti langkahnya. Aruna mengikutinya dengan perlahan-lahan. Namun saat akan memasukkan sereh, tidak sengaja tangan Aruna menempel pada panci teflon yang sangat panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELGARVE ; MY POSSESSIVE BOYFRIEND
JugendliteraturLEBIH BAIK FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA GUYS!! [END] °°° Elgarve Xaverius Veer, pria dingin dan juga sangat kaku. Sikapnya yang sangat dewasa dibandingkan dengan teman seusianya membuat Elgarve terlihat sangat berwibawa juga berkharisma. Saat memasuk...