Happiest Day

1.9K 46 0
                                    

HALLOO HALOWW👋🏻

Berhubung 2 part lagi bakalan ending, jadi malam ini aku bakalan double update guyss💗

Yuk banyakin Vote dan komennya di part detik-detik ending ini😉

Tandain kalau ada typo yaww♡


Happy Reading♡

Aruna percaya dengan kata-kata jika bagimu waktu berjalan begitu cepat, berarti kamu sedang dalam perasaan bahagia menjalani hari-harimu. Memang benar, Aruna tak menyangka sudah berbulan-bulan lamanya ia dan Elgarve menjalani hubungan dengan dibumbui oleh berbagai macam suka dan duka. Namun berkat itu semua, hubungan mereka menjadi semakin erat dan juga rasa percaya satu sama lain yang semakin besar.

Pagi hari ini, Aruna terbangun karena merasakan ada yang kurang saat ia tidur. Aruna sadar apa yang kurang, ternyata Elgarve tidak ada di sisinya! Sambil mengumpulkan nyawa, Aruna menebak-nebak, ke mana guling besarnya itu pergi? Pasalnya sekarang masih pukul 5 pagi, tapi Aruna sudah tidak mendapati keberadaan Elgarve di sisinya. Beberapa menit ia terdiam mengumpulkan nyawa, akhirnya Aruna beranjak dari kasur untuk mencari keberadaan sang kekasih.

Dengan kondisi rambut yang masih acak-acakan, mulut terbuka karena menguap dan juga satu tangannya yang sedang mengucek-ngucek mata, Aruna membuka pintu kamar dengan tangan satunya lagi. Begitu pintu kamar sudah sepenuhnya terbuka, Aruna mengerutkan keningnya saat mendapati seluruh lampu ruangan yang padam, padahal biasanya selalu menyala. Jika kamar, memang jika ingin tidur lampu kamar selalu mati digantikan dengan lampu tidur saja. Karena matahari belum sepenuhnya naik, membuat apartemen itu menjadi sangat gelap.

"KAKAK! DI MANA? KOK GELAP BANGET, SIH?!" Teriak Aruna yang masih tidak beranjak dari berdirinya. Ia takut jika harus menghampiri saklar lampu yang letaknya ada di dekat pintu apartemen.

"Kak El... Kakak tinggalin Aruna?" Gumam Aruna bertanya.

Aruna membalikkan badannya untuk mengambil ponselnya di atas nakas. Namun sayangnya, Aruna lupa men-charge ponselnya itu. Dengan sedikit keberanian, Aruna berjalan tertatih-tatih menuju pintu apartemen. Aruna sedikit tersentak saat ia tak sengaja menendang sesuatu yang tidak Aruna tau pasti benda apa itu. Walaupun ketakutannya semakin menguasai dirinya, Aruna tetap menghampiri letak saklar lampu ruang TV.

Begitu Aruna berhasil menekan saklar lampu ruangan itu, ia pun membalikkan badannya menatap sekelilingnya. Aruna dibuat terkejut oleh keadaan ruang TV saat ini. Bagaimana tidak? Ruangan itu sekarang sudah di hias dengan pernak-pernik berwarna serba pink dan putih. Balon-balon berwarna pink putih yang entah bagaimana bisa mereka semua berterbangan di langit-langit ruangan, bunting flag berwarna senada bertuliskan Happy Birthday, curtain foil berwarna pink, dua balon berangka 17 dengan warna senada, dan hiasan lainnya yang terpajang indah di sana.

Aruna mengalihkan pandangannya pada Elgarve yang berjalan dari arah dapur dengan tangannya yang memegang kue ulangtahun berwarna senada bertuliskan Happy Birthday Baby di atas cake itu dan jangan lupakan beberapa lilin yang menyala di sana! Mata Aruna berkaca-kaca menatap Elgarve yang mulai mendekat padanya.

"Happy birthday, Sayang... Best wishes for you, hope that all goodness always accompanies you, always be happy, Syaqeera Aruna Allaric." Tutur Elgarve dengan nada suara rendahnya menatap tulus pada Aruna.

ELGARVE ; MY POSSESSIVE BOYFRIEND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang