55

238 24 0
                                    

" pelajaran cukup sampai disini.... sampai jumpa di lain hari... jangan lupakan tugas rumahnya ya... "

" iya pak... "

" bangchan? Bantu bapak bawa buku ke kantor ya... " ujar gyu membuat bangchan melotot tidak terima.

" itukan tugas ketua kelas, kenapa jadi saya? " sewot bangchan membuat semua murid di kelas memekik terkejut, terutama jeno dan mark.

Itu sangatlah bukan seorang bangchan yang biasanya..

" bapak mau bicara soal pelajaran sama kamu, sekalian bapak mau cari buku untuk materi di perpus... jadi sekalian... ayo bawakan buku bapak... " ujar gyu menahan diri untuk tidak memarahi bocah itu.

( anak ini ya, kalo lagi kesal tengil banget!! ) inner gyu menggerutu.

Bangchan yang paham maksud tersembunyi gyu pun berdecak malas, ia bahkan sedikit menggebrak meja sebagai bentuk protes.

" we kawan lu napa jen? Kok lain?? " ujar mark menatap bangchan yang kini wajahnya tertekuk.

" gak tau, salah makan gak tuh bocah pas sarapan... " jawab jeno yang sama bingungnya dengan mark.

" ikutin jangan? " tanya mark yang entah mengapa kepo maksimal.

" yok lah, gas gue mah kalo yang beginian... " ujar jeno buru-buru merapikan buku miliknya.

....

Gyu melirik bangchan yang tampak keberatan membawa buku-bukunya yang terbilang cukup tebal dengan wajah cemberut yang tampak jelek Membuat pria dewasa itu mati-matian menahan tawa, sungguh ia rindu menjahili anak satu itu.

" berat? Sini... " ujar gyu mengambil kembali buku-bukunya dari tangan bangchan.

" dari tadi kek... " dumel bangchan membuat gyu geleng-geleng kepala.

" mau ngapain sih? Kalo masih bahas soal itu, aku males hyung!! " ujar bangchan berniat untuk kabur.

" ini masih area sekolah... panggil bapak... " tegur gyu membuat bangchan berdecih.

" apapun itu, jangan lama-lama, laper... " ujar bangchan membuat gyu terkekeh.

" ayo masuk, kita bicara di dalam... disini akan aman... " ujar gyu membuka pintu perpustakaan, membiarkan bangchan masuk lebih dulu.

" lu dengar gak tadi? Apa kuping gue yang salah? Channie manggil pak gyu, hyung? " bisik mark pada jeno yang kini tengah bersembunyi dengan buku yang mereka bawa untuk menutupi wajah mereka.

" denger kok, gue gak budeq... ini kita mau ikut masuk ke perpus, atau tinggalin aja? " tanya jeno.

" ikut gak sih? Kepo banget nih sama mereka... ada hubungan apa coba mereka berdua, kenalan channie kan juga kenalan kita... pak gyu? Ada hubungan apa coba sampai manggil hyung begitu.... "

" sama gue juga kepo, yok dah ikutin aja... rela gue mah jam istirahat habis demi mendapat info panas... " jawab jeno.

Kalian ngapain?

WUAHHH!!

" aish!! Njun!! Ngagetin aja lu!! " bentak jeno menjitak renjun hingga si empunya meringis.

" jantung ku berasa lepas... " ujar mark berusaha menetralkan detak jantungnya.

" aduh... abis kalian sih aneh banget tingkahnya, kalian ngapain sih? " tanya renjun penasaran.

" kami lagi mengintai nih, demi gosip hangat.. lu mau ikut kagak? " ajak jeno.

" jelaslah, ketua lambe turah gak bisa ketinggalan yang hot-hot... " jawab renjun semangat.

" oke, tapi jangan berisik lu!! " ujar mark memperingati.

" tapi siapa yang kita intai? "

" channie..... " jawab mark membuat renjun semakin semangat ketika mendengar nama hyung dari sahabatnya, si kelinci gila.

" udah ayok, kelamaan disini entar ketinggalan berita kita... " ujar jeno buru-buru.

Tungguin!!

.
.
.
.
.
.

" ck! Ini renjun kemana dah?!! Disuruh tungguin bentar juga, udah ngilang aja... gak setia kawan emang!! Bodo amatlah... mending samperin dedek icung atau jeongin dah... "  gerutu lino.

* renjun sedang dalam misi no, harap bersabar...

~~~~~~~~~~~~~~~~~

" jadi apa lagi hyung? Bukankah kemarin sudah? " tanya bangchan pada gyu yang tampak sibuk mencari buku.

Mengekori sosok hyung kesayangannya itu tanpa sadar.

" kembalilah dulu ke villa sebentar, setidaknya untuk bertemu bibi hyo... apa kau tidak rindu padanya bocah? Dia mengkhawatirkanmu setiap hari... " ujar gyu sembari buku Matematika yang ia butuhkan.

" tidak mau, alasan saja... nanti aku tidak dipulangkan lagi ke keluargaku yang sekarang... " tolak bangchan.

" jika aku tidak mengembalikan mu pada mereka, aku akan dituduh sebagai penculik... "

"  ayah dan ibu tidak ada disana kan? " tanya bangchan memastikan.

" tidak akan, mereka sibuk... untuk apa mereka ke sana, toh biasanya juga tidak pernah kan? "

" iya sih... ya sudahlah terserah, hyung pikirkan saja dulu bagaimana cara membawaku ke sana... " ujar bangchan pasrah.

" hyung akan minta ijin pada paman mu, juga pada oma mu... tenang saja, yang pasti semua aman... "

" bagaimana hyung tau tentang paman dan oma? " tanya bangchan penasaran.

" kau lupa pekerjaan hyung itu apa? Aku ini bodyguardmu loh... terlebih lagi uang dari ayah dan ibumu sangat banyak... jadi tidak sulit untuk mengorek informasi tentang mu channie... " ujar gyu membuat bangchan menepuk jidatnya sendiri.

Bagaimana dirinya bisa lupa dengan koneksi keluargnya...

" pantas saja mencari mu sangat susah, bisa-bisanya kau mengganti namamu bocah... bangchan? Nama pasaran mana itu? Sudah bagus tuan muda christopper... malah jadi bangchan... kayak nama makanan aja... " julid gyu membuat bangchan memukul kaki hyungnya itu hingga mengaduh.

" jangan menghina nama pemberian paman ya!! " ujar bangchan kesal.

" iya-iya maaf...  "

" tapi seharusnya hyung itu juga di panggil paman loh, soalnya hyung seumuran sama paman ku... "

" idih, enak aja.. ogah... aku belum tua ya tuan muda bangchan.... " jawab gyu menjahili bangchan hingga anak itu lagi-lagi memukul kaki gyu.

" hahahaha... maaf... " kekeh gyu, mengusak rambut bangchan.

" sudah ayo bantu hyung, kalo lama entar jam istirahatmu habis... "

" hyung yang aku makan kalo gitu!! " jawab bangchan masih kesal.

Terserahmu bocah~

.
.
.
.

" hyung? Bodyguard? " gumam jeno.

" bibi hyo? Ayah dan ibu?  Bukankah dia yatim-piatu? " guamm mark.

" banyak uang? Villa? " gumam renjun.

" sebenarnya channie / hyung itu siapa? " gumam ketiganya kompak, menukar pandangan satu sama lain.

PANTI ASUHAN SKZ  1 ( Straykids ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang