" pelajaran cukup sampai disini.... sampai jumpa di lain hari... jangan lupakan tugas rumahnya ya... "
" iya pak... "
" bangchan? Bantu bapak bawa buku ke kantor ya... " ujar gyu membuat bangchan melotot tidak terima.
" itukan tugas ketua kelas, kenapa jadi saya? " sewot bangchan membuat semua murid di kelas memekik terkejut, terutama jeno dan mark.
Itu sangatlah bukan seorang bangchan yang biasanya..
" bapak mau bicara soal pelajaran sama kamu, sekalian bapak mau cari buku untuk materi di perpus... jadi sekalian... ayo bawakan buku bapak... " ujar gyu menahan diri untuk tidak memarahi bocah itu.
( anak ini ya, kalo lagi kesal tengil banget!! ) inner gyu menggerutu.
Bangchan yang paham maksud tersembunyi gyu pun berdecak malas, ia bahkan sedikit menggebrak meja sebagai bentuk protes.
" we kawan lu napa jen? Kok lain?? " ujar mark menatap bangchan yang kini wajahnya tertekuk.
" gak tau, salah makan gak tuh bocah pas sarapan... " jawab jeno yang sama bingungnya dengan mark.
" ikutin jangan? " tanya mark yang entah mengapa kepo maksimal.
" yok lah, gas gue mah kalo yang beginian... " ujar jeno buru-buru merapikan buku miliknya.
....
Gyu melirik bangchan yang tampak keberatan membawa buku-bukunya yang terbilang cukup tebal dengan wajah cemberut yang tampak jelek Membuat pria dewasa itu mati-matian menahan tawa, sungguh ia rindu menjahili anak satu itu.
" berat? Sini... " ujar gyu mengambil kembali buku-bukunya dari tangan bangchan.
" dari tadi kek... " dumel bangchan membuat gyu geleng-geleng kepala.
" mau ngapain sih? Kalo masih bahas soal itu, aku males hyung!! " ujar bangchan berniat untuk kabur.
" ini masih area sekolah... panggil bapak... " tegur gyu membuat bangchan berdecih.
" apapun itu, jangan lama-lama, laper... " ujar bangchan membuat gyu terkekeh.
" ayo masuk, kita bicara di dalam... disini akan aman... " ujar gyu membuka pintu perpustakaan, membiarkan bangchan masuk lebih dulu.
" lu dengar gak tadi? Apa kuping gue yang salah? Channie manggil pak gyu, hyung? " bisik mark pada jeno yang kini tengah bersembunyi dengan buku yang mereka bawa untuk menutupi wajah mereka.
" denger kok, gue gak budeq... ini kita mau ikut masuk ke perpus, atau tinggalin aja? " tanya jeno.
" ikut gak sih? Kepo banget nih sama mereka... ada hubungan apa coba mereka berdua, kenalan channie kan juga kenalan kita... pak gyu? Ada hubungan apa coba sampai manggil hyung begitu.... "
" sama gue juga kepo, yok dah ikutin aja... rela gue mah jam istirahat habis demi mendapat info panas... " jawab jeno.
Kalian ngapain?
WUAHHH!!
" aish!! Njun!! Ngagetin aja lu!! " bentak jeno menjitak renjun hingga si empunya meringis.
" jantung ku berasa lepas... " ujar mark berusaha menetralkan detak jantungnya.
" aduh... abis kalian sih aneh banget tingkahnya, kalian ngapain sih? " tanya renjun penasaran.
" kami lagi mengintai nih, demi gosip hangat.. lu mau ikut kagak? " ajak jeno.
" jelaslah, ketua lambe turah gak bisa ketinggalan yang hot-hot... " jawab renjun semangat.
" oke, tapi jangan berisik lu!! " ujar mark memperingati.
" tapi siapa yang kita intai? "
" channie..... " jawab mark membuat renjun semakin semangat ketika mendengar nama hyung dari sahabatnya, si kelinci gila.
" udah ayok, kelamaan disini entar ketinggalan berita kita... " ujar jeno buru-buru.
Tungguin!!
.
.
.
.
.
." ck! Ini renjun kemana dah?!! Disuruh tungguin bentar juga, udah ngilang aja... gak setia kawan emang!! Bodo amatlah... mending samperin dedek icung atau jeongin dah... " gerutu lino.
* renjun sedang dalam misi no, harap bersabar...
~~~~~~~~~~~~~~~~~
" jadi apa lagi hyung? Bukankah kemarin sudah? " tanya bangchan pada gyu yang tampak sibuk mencari buku.
Mengekori sosok hyung kesayangannya itu tanpa sadar.
" kembalilah dulu ke villa sebentar, setidaknya untuk bertemu bibi hyo... apa kau tidak rindu padanya bocah? Dia mengkhawatirkanmu setiap hari... " ujar gyu sembari buku Matematika yang ia butuhkan.
" tidak mau, alasan saja... nanti aku tidak dipulangkan lagi ke keluargaku yang sekarang... " tolak bangchan.
" jika aku tidak mengembalikan mu pada mereka, aku akan dituduh sebagai penculik... "
" ayah dan ibu tidak ada disana kan? " tanya bangchan memastikan.
" tidak akan, mereka sibuk... untuk apa mereka ke sana, toh biasanya juga tidak pernah kan? "
" iya sih... ya sudahlah terserah, hyung pikirkan saja dulu bagaimana cara membawaku ke sana... " ujar bangchan pasrah.
" hyung akan minta ijin pada paman mu, juga pada oma mu... tenang saja, yang pasti semua aman... "
" bagaimana hyung tau tentang paman dan oma? " tanya bangchan penasaran.
" kau lupa pekerjaan hyung itu apa? Aku ini bodyguardmu loh... terlebih lagi uang dari ayah dan ibumu sangat banyak... jadi tidak sulit untuk mengorek informasi tentang mu channie... " ujar gyu membuat bangchan menepuk jidatnya sendiri.
Bagaimana dirinya bisa lupa dengan koneksi keluargnya...
" pantas saja mencari mu sangat susah, bisa-bisanya kau mengganti namamu bocah... bangchan? Nama pasaran mana itu? Sudah bagus tuan muda christopper... malah jadi bangchan... kayak nama makanan aja... " julid gyu membuat bangchan memukul kaki hyungnya itu hingga mengaduh.
" jangan menghina nama pemberian paman ya!! " ujar bangchan kesal.
" iya-iya maaf... "
" tapi seharusnya hyung itu juga di panggil paman loh, soalnya hyung seumuran sama paman ku... "
" idih, enak aja.. ogah... aku belum tua ya tuan muda bangchan.... " jawab gyu menjahili bangchan hingga anak itu lagi-lagi memukul kaki gyu.
" hahahaha... maaf... " kekeh gyu, mengusak rambut bangchan.
" sudah ayo bantu hyung, kalo lama entar jam istirahatmu habis... "
" hyung yang aku makan kalo gitu!! " jawab bangchan masih kesal.
Terserahmu bocah~
.
.
.
." hyung? Bodyguard? " gumam jeno.
" bibi hyo? Ayah dan ibu? Bukankah dia yatim-piatu? " guamm mark.
" banyak uang? Villa? " gumam renjun.
" sebenarnya channie / hyung itu siapa? " gumam ketiganya kompak, menukar pandangan satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANTI ASUHAN SKZ 1 ( Straykids )
Mystery / Thriller8 anak dengan kepribadian berbeda dalam satu panti dan kisah-kisah masa lalu yang beragam.