66

204 24 14
                                    

" kepalaku sakit~" rintih hyunjin.

" hyung!!! Kau harus bangun setelah ini!! "

" sudah ku katakan aku tidak mengenalmu!! Pergi!! Eunha, jauhkan dia dariku!! " ujar hyunjin, mendorong seungmin agar menjauh darinya.

Yang sialnya, sia-sia.

" maaf hyunnie, aku tidak bisa membantu... " ujar eunha memainkan jarinya bingung dan takut. Berdiri jauh memperhatikan interaksi seungmin dan hyunjin.

" apa kau lupa?!! Kau masih punya janji dengan icung? Kau belum memberikan dia hadiah atas kesembuhannya!! "

" kau tau apa yang dia minta? Ia minta kau sadar hyung!! Kembali tertawa dengannya!! Kau harus menepati janjimu itu!! "

Deg!

" kau juga janji pada kami semua akan terus hidup bahagia, sehat!! Tapi mana? Apa kau mau mengingkari janjimu hyung?!! "

" kau seperti ini karena ulah ayah dan ibumu?!! Lalu bagaimana dengan kami?!! Kami membutuhkanmu hyung!! "

" apa kau tidak kasihan pada oma dan paman?!! Apa kau tidak memikirkan mereka yang sudah menjagamu?!! "

" apa kau tidak memikirkan kami yang menyayangimu dan selalu menunggumu untuk kembali tertawa bersama kami?!! "

" apa kau benar-benar melupakan kami semua hyung?!! Kenangan kita?!! "

" hyunnie hyung~ hiks... kumohon kembalilah... " tangis seungmin pecah.

Mendengar semua ucapan seungmin, membuat sekelibat ingatan muncul dalam pikirannya.

Samar, namun dapat ia rasakan rindu dan kehangatan di dalamnya.

Membuatnya sadar akan rasa yang menghilang di dalam hatinya selama berada di ladang bunga tersebut.

" maaf.... " lirih hyunjin berusaha memproses segala hal yang terjadi dari awal, hingga ia bisa berakhir di tempat yang ia pijak saat ini.

Berusaha mengingat setiap keping memori yang hilang, menyatukannya kembali menjadi satu kesatuan yang utuh.

" hyung~ " tangis seungmin memeluk erat hyunjin yang kini juga ikut menangis.

Eunha tersenyum melihat keduanya dengan dirinya yang perlahan memudar seperti debu bersama angin.

Kembalilah kalian setelah ini~

.
.
.
.
.
.
.
.

Erghmm~

" minnie... syukurlah kamu sudah bangun... " ujar oma lega melihat cucunya membuka kedua matanya.

" oma~ hyunnie~ " ujar seungmin lirih, menengok kesamping untuk melihat hyunjin.

" hyunnie hyung bangun!! " pekik jeongin yang lebih dahulu melihat hyunjin menggerakkan tangannya.

" hyunnie... bangun nak... " ujar songkang mengelus surai hyunjin lembut.

" hyunnie..... ayo buka matanya... " ujar lino takut.

" pelan-pelan saja hyunnie, biasakan dulu... " ujar bangchan pada hyunjin yang berusaha membuka matanya.

" hyunnie... akhirnya kesayangan ku bangun... " ujar changbin bahagia.

" hyunnie hyung.... " panggil felix penuh harap.

Mereka semua yang berada di ruang rawat bahagia bukan main melihat hyunjin yang akhirnya terbangun dari komanya.

Mereka semua menangis bahagia.

Hyunjin menatap satu persatu semua orang yang ada disana, lalu tersenyum setelahnya.

" aku pulang~ " ujar hyunjin lirih.

" selamat datang~~ " sambut semuanya.

Seungmin tersenyum senang melihat hyunjin yang telah sadar, namun matanya teralihkan pada sosok jisung yang berada agak jauh dari semuanya.

Menangis sendirian, mengucek matanya berulang kali karena derasnya air mata yang mengalir tanpa henti.

Wajah anak itu memerah, semerah tomat. Menangis sesegukan, bahagia dengan sadarnya hyung kesayangan..

( terima kasih telah kembali hyung~ terima kasih bu~ ) inner seungmin lega.

" akan ku panggilkan dokter untuk kembali mengecek hyunjin.... " ujar songkang bergegas keluar dari ruangan.

.
.
.
.
.
.
.

" ya bu... kenapa? " tanya jinyoung pada sang oma di seberang sana.

Kau dimana? Cepat sini!! Hyunnie sudah sadar!!

" benarkah?!! Baiklah aku akan segera kesana!! " ujar jinyoung segera menutup telepon.

" jackson!! Tolong rapikan mejaku ya!! " ujar jinyoung bergegas keluar dari ruangannya, sembari mengenakan jas hitam nya.

Brakk!!

" aish.... kebiasaan, kalo buru-buru gak bisa selow nutup pintu... lama-lama jantung sama kupingku sekarat... untuk bos... " gerutu jackson beranjak untuk membersihkan meja kerja bosnya itu.

Sebagai asisten yang baik, ia harus bekerja tanpa menunda-nunda bukan?

" berantakan banget... heran gue, kok bisa nih orang kerja dengan berkas ancur lebur begini... "

" the real, cuman dia yang paham.... " gerutunya sembari menyusun berkas-berkas serapi mungkin.

" hm? Apa nih? " ujarnya bertanya-tanya ketika hendak mematikan komputer.

" kisah desa mati yangcheon? " ujar jackson mengerenyitkan dahinya membaca judul artikel yang di searching oleh bosnya itu.

" nih orang hidupnya belum cukup sibuk kah? Sampai masih sempat gabut baca artikel ginian... " omelnya, namun membaca artikel tersebut karena penasaran.

" ya ampun... benarkah? Desa terkutuk yang membutuhkan korban bayi setiap tahunnya? "

" para warga hilang misterius, di duga gagal mendapatkan tumbal... "

" ckckck... masih adakah yang seperti ini jaman sekarang? Ngapain dah si jinyoung baca beginian... otaknya sangat imajinasi sekali... " ujarnya menutup semua artikel, menyimpan hal-hal penting lalu menutup komputer tersebut.

" mari kerjakan tugasmu dengan baik agar pulang cepat jackson... wuahh aku tidak sabar ingin makan sapi panggang... "

PANTI ASUHAN SKZ  1 ( Straykids ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang