57

214 21 7
                                    

Seusai menjenguk hyunjin dan meminta ijin pada oma anak-anak, gyu tetap berkunjung ke rumah jinyoung. Karena ia tahu, keputusan ada di tangan laki-laki itu.

Ia tidak boleh gegabah, jinyoung bukanlah sosok yang bisa dianggap enteng.

Ketika mereka mengulik informasi soal channie, ia sedikit kesulitan karena ketatnya perlindungan jinyoung. Beruntung ia memiliki kenalan yang kebetulan dekat dengan jinyoung, jika tidak maka ia mungkin tidak bisa berbicara dengan bangchan hingga sekarang.

Ia harus bergerak sedikit hati-hati agar pekerjaannya tidak gagal.

.
.
.
.

" oh... jadi anda guru baru di sekolah mereka? Apa anda hanya mengajar kelas channie? " tanya jinyoung pada gyu yang tengah berusaha tenang menghadapi sosok jinyoung.

Aura laki-laki itu sedikit mengerikan jika sudah menyangkut soal anak-anaknya.

" iya, kebetulan saya hanya di tugaskan untuk mengajar di kelas 4-5... "

" jadi ada perlu apa? Apa channie membuat masalah di sekolah? Nilai akademiknya menurun? Atau apa? " tanya jinyoung to the point.

Ia tidak suka basa-basi, waktu adalah uang.

" channie sangat baik dan pintar, saya ingin membawanya ke salah satu murid les saya sebagai motivasi... anak itu sangat tidak memiliki kemauan belajar, oleh karena itu saya ingin membawa channie lusa atau mungkin besok... memperkenalkan mereka... "

" mungkin dengan begitu, murid les saya jadi semakin rajin... " ujar gyu berusaha mencari alasan yang tepat.

" oh begitu... boleh saja sih, yang penting jangan terlalu lama... dan.... "

" dan? " ujar gyu menantikan apa yang ingin jinyoung katakan.

" saya harus ikut...  bagaimana? " ujar jinyoung membuat gyu terbengong.

Hah?

"  iya, saya harus ikut... saya tidak pernah membiarkan anak-anak pergi sendirian... apalagi dengan orang yang belum terlalu saya kenal...  oleh karena itu, saya akan ikut dengan anda saat hari itu tiba... toh hanya mempertemukan channie dengan anak les anda saja kan? Agar anak itu mau belajar? Itu hanya perlu waktu sebentar dan juga tidak setiap hari...  jadi seharusnya tidak masalah jika saya ikut..  "

( anjir banget nih orang, susah amat!! Takut banget dah!! Emang siapa sih yang mau nyulik tuh bocah, gak ada yang minat kali... ) inner gyu menggerutu.

" bagaimana? Pak gyu? Kenapa diam? Jika saya tidak ikut, maka saya tidak akan mengijinkan channie untuk pergi dengan anda... "

" dan jika anda tetap memaksa, saya bisa mengadukan anda pada pihak sekolah.... "

( huft!! Gak nyangka sesusah ini!! Ya udah lah apa boleh buat ajak aja!! ) inner gyu pasrah.

" tentu saja boleh, anda adalah wakil channie... bagaimana bisa saya melarang anda untuk ikut? " jawab gyu dengan senyum yang dipaksakan.

" baiklah kalo begitu... lusa saja ya, besok saya masih sibuk soalnya... " ujar jinyoung tak ingin dibantah.

" tentu... terima kasih... maaf mengganggu waktu anda pak... " pamit gyu, sungguh ia tidak betah lama-lama disana.

" sama-sama... tidak mengganggu kok... "

" saya permisi pak.... "

" hati-hati pak guru.... " ujar jinyoung mengantarkan gyu sampai ke depan.

.
.
.
.
.
.
.

" tidak kusangka dia akan menyamar menjadi guru di sekolah... jadi penasaran apa yang mau dia lakukan sama anak sulungku...  " gumam jinyoung memandang mobil gyu yang menjauh.

Yah, ia sempat melihat gyu saat itu tengah berbicara dengan salah satu kenalannya, namun tidak ia hiraukan. Pikirnya itu hanyalah orang biasa yang tidak akan berurusan dengannya.

Tapi siapa sangka, ternyata orang itu mengincar salah satu anaknya.

" pantau anak ku lebih ketat selama di sekolah,  khususnya channie... " ujar jinyoung pada seseorang di seberang sana.

Baik pak~

.
.
.
.
.
.
.
.
.

" ino hyung kenapa sih... " ujar jisung heran melihat hyungnya yang tiba-tiba aktif, lalu tiba-tiba bengong.

" icung~ peluk... " rengek lino merentangkan tanggannya lebar, dengan mata bulat berkaca-kaca.

" hyung kenapa?? " tanya jisung memeluk hyungnya itu, mengelus lembut punggung lino.

" gapapa... " jawab lino merasa nyaman di pelukan si tupai.

" hyung, kalo ada apa-apa itu cerita... icung mungkin gak bisa bantu, tapi icung siap dengerin semua keluhan hyung... " 

" gapapa icung... "

" hyung sadar gak sih kalo hyung tuh aneh?!! " ujar jisung melepaskan pelukan mereka, menatap wajah lino yang tampak sendu.

" bukankah hyung emang aneh tiap hari? " ujar lino polos.

" tapi ini aneh banget!! Hyung itu sering bengong! Sekalinya sadar langsung aktif kebangetan! Hyung kenapa sebenarnya?!! " ujar jisung kesal pada hyungnya yang suka menyembunyikan masalah sendirian.

" hyung cuman kangen sama ibu aja kok cung... " jawab lino membuat jisung ingin menangis, dan dengan cepat memeluk kembali hyungnya itu.

" mau cerita? " ujar jisung yang dapat ia rasakan jika lino menggeleng disana.

" peluk hyung aja icung... nanti juga lega... " ujar lino membuat jisung mempererat pelukannya.

( kenapa belakangan ini selalu kangen ibu sih... kayaknya karena kebanyakan ke rumah sakit deh... ) inner lino bingung dengan dirinya sendiri.

PANTI ASUHAN SKZ  1 ( Straykids ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang