" ini penginapan kalian... silahkan dipilih saja mau tidur di kamar mana, kamarnya ada banyak... untuk konsumsi dan lain sebagainya... atau ada butuh bantuan... panggil saya saja... " ujar jihyo.
" terima kasih... "
" saya permisi... oh iya, jika ingin berkeliling, nanti bilang aja sama saya... biar saya pandu... " ujar jihyo.
" terima kasih, maaf merepotkan... " ujar jinyoung yang dibalas senyuman manis oleh jihyo.
" rumah ini gak ada yang aneh... " ujar bambam setelah selesai memeriksa seisi rumah bersama younjae.
" semua aman... " ujar younjae.
" anak-anak kalian sekamar ya... ambil kamar yang paling depan itu aja... bawa barang kalian ke dalam... " ujar songkang yang tentu dituruti oleh mereka berempat.
" kalian juga simpan barang kalian... songkang, kita sekamar ya... " ujar jinyoung yang dibalas anggukan oleh songkang.
" ayo bam!! " ajak younjae untuk memilih kamar.
" gue pilih kamar dulu... " ujar songkang.
" pilih yang dekat anak-anak saja... " ujar jinyoung memberi masukan.
Oke~
" ada apa? " tanya jaebum yang langkahnya tertahan karena jinyoung menarik lengan bajunya.
" apa kau tidak merasakan hal aneh? Apa kau tidak melihat hal-hal berbeda? " tanya jinyoung khawatir.
" tidak ada, semua normal... "
" jika desa ini benar desa yangcheon yang kita cari.... lalu yang mana yang harus kita percaya? Kita juga harus segera menemukan jeongin, anak itu masih terlalu kecil untuk berada sendiri di tempat asing... "
" tenangkan dirimu, ikuti saja alurnya dulu.... setelah ini aku akan memeriksa sekitar baru bisa memutuskan...
Jangan khawatir, kita akan menemukan jeongin... ada aku, lino dan juga seungmin... semua akan baik-baik saja... " ujar jaebum membuat jinyoung bingung." seungmin? Ada apa dengannya? Dia bukan indigo seperti lino kan? "
" dia bukan indigo, tapi ia memiliki khodam penjaga yang turun dari ibunya... sosok ibu yang muncul dalam mimpi seungmin, itu khodam... bukan ibunya... "
" orang meninggal tidak dapat melakukan itu... " ujar jaebum membuat jinyoung menganga lebar saking terkejutnya.
" a... apa? "
" seungmin berbeda dengan lino, dia tidak dapat melihat hal-hal mistis tapi dia dapat mengatur mimpi... itulah kenapa khodamnya lebih memilih untuk bertemu dengan seungmin disana, setiap anak itu tidur... " ujar jaebum.
" kenapa dia harus menggunakan wujud ibunya? " tanya jinyoung tidak terima.
" karena seungmin bukanlah anak indigo... dia akan terkejut jika melihat sosok asli khodamnya... berbeda dengan lino yang sudah terbiasa... "
" bereskan barangmu, aku akan berkeliling setelah ini untuk memeriksa... takutnya kita kena genjutsu... " canda jaebum.
" lu kata naruto? Wibu!! "
" itu kalimat mudahnya yang gampang dimengerti oleh orang kurang ilmu perghoiban... " ujar jaebum mendorong kepala jinyoung dengan jari telunjuknya.
" kau!! "
" untuk makanan, jangan pernah makan apapun yang di sediakan oleh perempuan itu... beritahu yang lain terutama anak-anak... " ujar jaebum segera melesat ke kamarnya untuk menaruh barang.
" ngeselin!! Tapi kok gue betah punya kawan modelan begitu... " gerutu jinyoung beranjak ke kamarnya dan songkang.
" huahh!! Akhirnya kasur!! " ujar felix membaringkan tubuhnya yang terasa lelah di kasur lembut, membuatnya merasakan lega pada punggungnya.
" geser lixie!! " ujar seungmin ikut berbaring.
" lixie... temani icung ke toilet yok... " ujar jisung yang kebelet.
" aduh mager icung.. udah nyaman... " jawab felix memeluk seungmin yang juga ikut memeluknya.
" minnie... "
" grookk, grookk.. " jawab seungmin dengan suara ngorok, memberi tanda jika ia sudah tidur dan tidak mau menemani.
" ino hyung.... " panggil jisung menatap penuh harap pada hyungnya itu.
" duluan, nanti hyung nyusul... " jawab lino yang tengah memeriksa isi tasnya.
" ish! Dahlah! Icung minta temani ayah aja!! " ujar jisung merajuk.
....
" ayah!! Ayah!! " teriak jisung yang tidak mendapat sahutan.
" paman?!!! " panggil jisung kembali berteriak.
" ish pada kemana sih?! Kok gak ada yang nyaut!! " gerutu jisung sebal, menghentakkan kakinya geram.
Jisung~
" siapa sih?! " ujar jisung kesal, namun terkejut setelahnya.
Di depan pintu masuk ada jeongin dengan wajah yang sangat pucat.
" adek.... " gumam jisung melangkah perlahan ke arah jeongin.
" itu kamu? " tanya jisung memastikan, jujur ia ingin berlari memeluk adiknya itu.. tapi entah mengapa ia merasa takut.
Jisung~
" adek... adek.. adek!! " teriak jisung memanggil jengoin ketika sosok itu berlari menjauh.
" icung!! " panggil lino menahan jisung yang hendak pergi.
" kamu mau kemana? Toilet bukan disana... " ujar lino menatap wajah jisung yang tampak panik.
" hyung!! Adek hyung!! Tadi ada adek!! " ujar jisung panik sembari menunjuk pintu depan, membuat lino bergegas untuk mengecek.
Namun nihil, tidak ada siapapun disana~
" gak ada siapa-siapa icung... "
" icung gak bohong!! Tadi ada yang manggil icung! Terus pas icung noleh ternyata ada adek di depan pintu!! " ujar jisung membuat lino terkejut.
" mana kalung!" Ujar lino memeriksa kalung di leher jisunng.
Retak~
" kenapa kalungnya bisa retak begini cung?!! " tanya lino marah.
" icung gak tau hyung... " jawab jisung bingung dan takut.
" nih cepat pakai kalung hyung!! " ujar lino melepaskan kalungnya, namun betapa terkejutnya ia melihat kalung miliknya juga retak seperti kalung jisung.
" hyung... kalungmu juga retak... "
( ini... jangan bilang karena kalung ini rusak... makanya... tempat ini... ) inner lino panik.
" hyung? Ada apa? " tanya jisung melihat wajah lino yang tampak ketakutan.
" tidak apa, ayo... "
( tapi meski kalung ini rusak, seharusnya aku masih bisa melihat keadaan asli desa ini... tapi desa ini terlihat normal... sebenarnya apa yang terjadi... ) inner lino bertanya-tanya.
.
.
.
.Jaebum berkeliling desa, memeriksa ada suatu hal yang aneh atau tidak... namun ia tidak menemukannya... semua tampak normal, kecuali para penduduk yang sama sekali tidak mau berkomunikasi dengannya.
Dan juga dua sosok hitam kelam yang tampak seperti hangus terbakar api, menatap desa tersebut dari luar desa.
( apa mereka hendak menyampaikan sesuatu? ) inner jaebum menatap lekat makhluk tersebut.
Jaebum hendak menghampiri dua sosok tersebut, namun baru saja kakinya hendak melangkah keluar.. dirinya sudah di kejutkan oleh sebuah suara yang memanggilnya.
" sedang apa? " tanya jihyo lembut.
Jaebum menatap tajam jihyo, ia merasa buruk pada wanita itu.
" tidak ada... hanya ingin melihat luar desa... " jawab jaebum cuek.
" tidak ada yang bisa dilihat diluar, hanya hutan saja... bagaimana jika saya temani berkeliling desa? Bukankah saya sudah janji untuk mengajak kalian berkeliling... " tawar jihyo.
" tidak perlu... " ujar jaebum beranjak pulang ke rumah, meninggalkan jihyo berdiri sendirian di depan pintu masuk desa.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANTI ASUHAN SKZ 1 ( Straykids )
Gizem / Gerilim8 anak dengan kepribadian berbeda dalam satu panti dan kisah-kisah masa lalu yang beragam.