" pasien sudah boleh pulang besok, namun tolong untuk selalu memperhatikan pasien, terutama obatnya... jangan sampai pasien kembali koma seperti sebelumnya... "
" beruntung pasien dapat sadar lebih cepat dari perkiraan, karena akan sangat berbahaya baginya jika terus menerus dalam kondisi koma dengan penyakitnya... apalagi dia masih kecil.... "
" iya dok, sekali lagi... terima kasih... " ujar jinyoung, yang dibalas anggukan oleh dokter tersebut.
" saya permisi... " pamit dokter.
" terima kasih dok..." ujar oma dan songkang bersamaan.
" oma seneng banget akhirnya hyunnie sadar juga... " ujar oma bahagia.
" hyunnie anak yang kuat bu... " ujar jinyoung.
" terima kasih sudah menjaga anak-anak... maaf merepotkan... " ujar jinyoung segan.
" tidak perlu berterima kasih... mereka sudah ku anggap seperti anak sendiri... " jawab songkang.
" ayo masuk, oma mau cium-cium cucu oma... "
.....
" jadi hyunnie? Apa yang kamu mimpikan selagi tidur? " tanya changbin.
" apa kah mimpi mu indah? Sampai tidak mau bangun... " ujar lino.
" hyunnie hyung.... " ujar jeongin menyuapi hyunjin buah apel yang sudah di potong oleh oma.
" manja banget di suapi... " julid jisung.
" wajar kan lagi sakit... icung ini ya!! " tegur felix, mencubit lengan kembarannya hingga memerah.
" sakit lixie... " rengek icung.
" berhenti tsundere sung, jangan meniru hyung kelincimu itu... kalo mau suapin hyunnie, ngomong... " ujar bangchan merangkul icung.
" apaan sih!! Enggak!! Siapa yang mau nyuapi!! " sanggah icung.
" orangnya sakit, nangis kejer... galau gak ketulungan... giliran bangun di cuekin... aneh... " julid changbin.
" terlalu banyak bergaul sama ino hyung sih... " julid felix.
" apa sih kalian!! "
" aku diam pun dibawa-bawa... " ujar lino menghela napas lelah.
" sini icung hyung... gantian suapi hyunnie hyung... " ujar jeongin membawa icung untuk mendekat.
" gak mau dek!! " rengek jisung.
" icung~ " sapa hyunjin lembut dengan senyum manisnya, membuat jisung ingin menangis.
Ia sungguh rindu dengan senyuman dan suara hyungnya itu.
" gak usah sok manis!! " gerutu jisung, membuang muka agar hyunjin tidak dapat melihat matanya yang berkaca-kaca.
" idih!! Tsundere!! " julid changbin.
" gak ya!! " misuh jisung, membuat hyunjin terkekeh.
Sungguh, ia rindu dengan mereka semua..
" jangan di kerumuni gitu dong... hyunnie kan baru bangun... " tegur jinyoung ketika melihat kasur hyunjin di kerumuni oleh anak-anaknya.
Berbeda dengan seungmin yang tampak berbaring anteng di kasur lainnya, sembari memperhatikan interaksi semua saudaranya.
Yah, seungmin di berikan kasur yang lain agar demamnya tidak menular pada hyunjin.
" minnie udah enakan? " tanya jinyoung, menyentuh dasi si kecil untuk mengukur suhu tubuhnya.
Hangat~
" paman~ "
" kenapa minnie? Mau apa? Ada yang sakit? " tanya jinyoung khawatir.
" foto... "
Hah?
" foto... " ujar seungmin kedua kalinya..
" ah!! Foto... sebentar.... " ujar jinyoung mengambilkan dompet mungil di tas minnie, mengeluarkan kertas foto di dalamnya lalu memberikannya pada seungmin.
" itu foto apa paman? " tanya jeongin penasaran, ia bahkan sudah berada di samping jinyoung.
" coba tanya minnie hyung... " ujarnya menggendong jeongin.
" ini foto ayah dan ibu, hyung... dek... " ujar seungmin, membuat semua anak-anak disana terkejut sekaligus penasaran.
Begitupun dengan songkang.
" ayah dan ibu minnie? " tanya bangchan kepo, yang dibalas anggukan pelan oleh seungmin.
" kenapa kita gak tau apa-apa soal itu? " ujar lino bingung.
" karena minnie emang gak pernah cerita... " jawab minnie memeluk foto tersebut.
" cerita dong!! " ujar changbin penasaran, yang di setujui semuanya.
" minnie masih sakit, butuh tidur lebih banyak... nanti kalo dia udah sembuh baru diceritain... " ujar oma menahan cucu-cucunya.
" yah oma~ kan penasaran... " ujar felix, cemberut.
" udah lixie, nanti kan di ceritain... tunggu aja... " ujar jisung menepuk punggung kembarannya pelan.
" icung jadi dewasa ya... " goda hyunjin.
" diem!! Masih sakit jangan ngajak berantem!! " ujar jisung, menunjuk hyunjin kesal.
Namun pelaku hanya cengengesan, bahagia.
" kalian pulang dulu ya... besok sekolah loh... kembar, ayo pulang... ibu nunggu dirumah... " ujar songkang menggendong jeongin yang diberikan oleh jinyoung.
" masih mau disini... " rengek jeongin.
" besok sekolah, ini udah mau malam... besok juga ketemu lagi sama minnie dan hyunnie... mereka butuh istirahat.. ayo pulang... " ujar songkang berjalan lebih dulu keluar pintu, agar anak-anak mengikutinya.
" ayah tunggu!! Dadah paman, oma, minnie... hyunnie hyung... " pamit felix.
" dadah... " pamit jisung.
" kalian ikut sana!! Nurut, atau kalian paman hukum loh... " ujar jinyoung mengancam.
" iya-iya... kami pulang... dadah... " pamit changbin.
" cepat sembuh duo bocah... kami pulang, paman, oma..." pamit lino.
" dadah guys... " pamit bangchan.
" huft, anak-anak itu akhirnya pulang juga... oh iya? Jadi apa anak-anak akan bersamamu? " tanya oma.
" hmmm ikut oma dulu ya? Boleh kan? Oma tidur dirumah ku saja... biar anak-anak gak usah bolak-balik.... " ujar jinyoung.
" iya deh... demi cucu apa sih yang enggak.... iyakan minnie, hyunnie... " ujar oma yang hanya dibalas tawa oleh dua bocah itu.
" berarti yang dirumah hanya tinggal beberapa ya... " ujar oma sedikit sedih.
" kembar dan channie pasti akan ikut tinggal bersama kita besok, mana bisa mereka jauh-jauh di saat hyunnie baru aja sembuh... " jawab jinyoung paham kelakuan anak-anaknya yang tidak bisa saling pisah itu.
" bener juga..... "
" channie hyung? Bukankah channie hyung memang tinggal bersama kita paman? " tanya hyunjin bingung ketika mendengar percakapan dua orang dewasa itu.
" oh iya kamu belum tau ya... channie hyung udah tinggal sama orang tuanya.. dan dia anak artis.. " ujar jinyoung membuat hyunjin terkejut.
" apaa?!!! Yang benar saja paman?!! "
" bener itu... udah hyunnie jangan berisik... minnie mau bobo lagi... " tegur seungmin.
" kok bisa?? " tanya hyunjin bingung.
" makanya tidur jangan lama-lama... " ujar jinyoung mengelus surai hyunjin lembut.
" paman ih!! "
Hahahahaha~
KAMU SEDANG MEMBACA
PANTI ASUHAN SKZ 1 ( Straykids )
Mystery / Thriller8 anak dengan kepribadian berbeda dalam satu panti dan kisah-kisah masa lalu yang beragam.