" paman!!! Sudah selesai!! " teriak bangchan yang baru saja selesai mencabut rumput di halaman belakang.
" paman!!! " teriak changbin yang kini sudah berbaring di tanah karena lelah.
" ya ampun!! Binnie kenapa tiduran ditanah sih! Bangun! " teriak oma menghampiri mereka berdua sembari membawa segelas susu dingin.
" capek oma... " keluh changbin sembari menyeruput habis susu nya.
" ya ampun cucu-cucu oma... paman mu itu memang keterlaluan! Bisa-bisanya ia membawa kalian ke rumah oma cuman untuk menghukum kalian disini..." gerutu oma membersihkan baju changbin.
" bener tuh... oma, oma tau? Paman itu seperti iblis... bertanduk... sangat kejam... " ujar changbin pelan.
" paman juga galak... kayak kak ros di upin-ipin itu oma... " sambung bangchan.
" apa yang kalian bicarakan hmm?" Ujar jinyoung yang baru saja tiba.
" hehehe tidak ada paman... hanya cerita sama oma kalo paman itu the best!" Bohong changbin.
" iya! Idaman kaum wanita!" Sambung bangchan membuat oma tertawa.
" sudah-sudah jangan di godain paman kalian... masuk sana main sama yang lain... " ujar oma.
" binnie... mandilah dan ganti bajumu, paman mau mengajak mu keluar sebentar... " ujar jinyoung membuat changbin dan bangchan saling tatap.
" baik paman... " jawab changbin lalu pergi dari sana.
" jangan lari! Nanti jatuh!" Teriak oma memperingati keduanya.
" jinyoung... " panggil oma lembut.
" ya bun... "
" apa kamu yakin dengan keputusanmu? Apa binnie akan baik-baik saja?" Ujar oma khawatir.
" aku yakin... binnie harus bertemu orang tuanya bun... dia harus tau... apapun resikonya... "
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
" jadi lino hyung benar-benar menangis?" Tanya seungmin.
" iya! Lino hyung sangat cengeng... dia terlihat imut saat itu... " ujar hyunjin menggoda lino.
( kamu gak takut di sumpal tisu ya hyun... )
" sayang kamu tidak melihatnya minnie... " ujar felix memanasi.
" aku bahkan sampai menempel terus dengan lino hyung sampai kalian bertiga pulang agar dia bisa tenang... " ujar jisung.
" sayang sekali aku tidak melihatnya... " ujar bangchan sok sedih.
" ayen juga tidak lihat karena tidur... tidak apa hyung... " ujar ayen menenangkan bangchan, membuat hyungnya itu gemas bukan main.
" kalian mau berhenti atau mau ku sumpel tisu satu persatu?" Ujar lino dengan telinga yang memerah malu.
" psikopat!! " teriak semuanya bersamaan.
" oh iya binnie hyung kemana?" Tanya felix.
" pergi bersama paman, gak tau kemana... " jawab bangchan.
" mereka pergi jalan hanya berdua?! Ayen kesal!! " ujar ayen ngambek.
" mereka belum tentu pergi jalan kok dek... " ujar seungmin menarik kedua pipi ayen.
" sakit hyung... " ringis ayen.
" kalian bermain apa?" Tanya oma masuk ke dalam ruang mereka yang khusus disediakan ketika berkunjung ke sana.
" omaa!! " teriak ayen berlai ke oma, minta di gendong.
" aigoo... cucu oma satu ini... " ujar oma mencium wajah gemas ayen.
" kami hanya sedang menggoda ino hyung oma... " jawab hyunjin.
" ya ampun... mantap lanjutkan... " ujar oma ikut menggoda lino.
" oma!! " teriak lino membuat oma terkekeh.
" oma, binnie dan paman pergi kemana? " tanya bangchan.
" oma tidak tau... " bohong oma.
" oma bohong... " ujar jisung.
" icung... kok gitu ngomongnya sama oma... "
" bener sih oma pasti bohong kan... " ujar felix mendukung kembarannya.
" kalian ini tidak sopan!" Ujar seungmin menjewer telinga si kembar.
" aduh minnie!! Sakit!! " rengek kembar.
" sudah, sudah... jangan kelahi... ayok kita makan puding... oma buat puding enak... "
" hore puding!! " teriak lino senang ia bahkan lari lebih dulu ke dapur meninggalkan yang lain.
" ino hyung!! Tunggu icung!! " ujar jisung mengejar lino.
" icung!! Lixie ikut!! "
" siapa paling cepat dia dapat bagian paling banyak!! " ujar hyunjin ingin berlari namun langsung di tahan oleh oma.
" hyunnie... kamu tidak boleh berlari... " ujar oma memperingati.
" yah... kan deket oma... " rengek hyunjin.
" tidak boleh... "
" ayo hyunnie... " ajak bangchan menggandeng tangan hyunjin.
" tidak perlu berlari hyung... capek... jalan saja... " ujar seungmin berusaha menghibur hyunjin yang cemberut.
" anak kecil... ckckckck... " ujar ayen membuat oma terkejut.
" ya ampun dek... belajar dari mana kamu begitu hmm?"
" chenle.... dia sangat pintar oma, padahal seumur ayen tapi sekelas dengan icung hyung... tapi icung di kelas ayen juga pintar... icung lebih muda setahun tapi sudah masuk tk... "
" ayennie juga tidak kalah pintar kok... " ujar oma bangga.
~~~~~~~~~~~~~~~
" paman kita mau apa kemari? Siapa yang sakit?" Tanya changbin ketika melihat bangunan rumah sakit dihadapannya.
" bertemu seseorang... " ujar jinyoung menggandeng tangan changbin agar mengikutinya.
" siapa paman? " tanya changbin penasaran.
" nanti kamu tau... "
Ketika mereka memasuki rumah sakit, changbin sedikit bingung dibuatnya karena rumah sakit tersebut terlihat berisik berbeda dari rumah sakit biasanya. Banyak sekali terlihat orang-orang menggunakan pakaian eumah sakit dengan tingkah yang aneh, berbicara dengan boneka salah satunya padahal orang tersebut terlihat seumuran oma. Bahkan ada yang sedang dikejar oleh perawat disana.
" paman? Ini rumah sakit apa? Kenapa terlihat berbeda?" Tanya changbin yang hanya dibalas senyuman oleh jinyoung.
" permisi... saya ingin bertemu dengan seo Nara... " ujar jinyoung di resepsionis.
" mari saya antar... "
" seo? Seo? " ujar changbin bingung karena mereka pernah mendengar nama tersebut.
Kamu seo changbin?
" seo changbin... " ujar changbin membuat jinyoung terkejut.
" binnie... kamu... "
" seo? Siapa paman? Om-om yang ditangkap polisi waktu itu juga manggil binnie, seo... " ujar changbin bingung.
" nanti kamu tau kok.... " ujar jinyoung.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANTI ASUHAN SKZ 1 ( Straykids )
Gizem / Gerilim8 anak dengan kepribadian berbeda dalam satu panti dan kisah-kisah masa lalu yang beragam.