Hyunjin berjalan tanpa arah, melangkahkan kaki kecilnya sejauh mungkin dari rumah.
" huft... capek... " keluh hyunjin duduk pada sebuah bangku taman.
Kruuuk~
" lapar... " ujar hyunjin mengelus perut kurusnya.
Ia sudah pergi dari pagi hingga malam hari, dan perutnya belum sedikitpun diisi.
Matanya tertuju pada anjing liar yang tengah memakan nasi bungkus setelah mengorek sampah. Ia menggigit lidahnya pelan, ngiler melihat lahapnya anjing tersebut makan.
Dengan langkah gontai, ia mendekati anjing tersebut.
Perlahan-lahan agar tidak mengagetkan anjing tersebut lalu berakhir menyerangnya.
Kan tidak lucu..
" anjing... " sapa hyunjin membuat anjing itu menoleh lalu menggonggong setelahnya.
" itu... hyuni lapar... hyunie... boleh minta dikit gak... " ujar hyunjin berharap binatang tersebut mengerti ucapannya.
Dan benar saja, anjing tersebut menggeser bungkus nasinya pada hyunjin.
" boleh? Terima kasih!! " ujar hyunjin girang, lalu ikut memakan nasi tersebut.
Nasi sampah tidak buruk~
Itulah yang ada dipikirannya kala itu.
~~~~~~~
Jrasshh~
" kenapa hujan sih!! " gerutu hyunjin berlari berusaha mencari tempat teduh.
" hyun numpang teduh ya..." ujar hyunjin entah pada siapa.
" brr~~ dingin..." keluhnya memeluk dirinya yang basah kuyup.
Hyunjin memeluk dirinya sembari duduk, ia memandang jalanan yang sepi dengan tatapan kosong hingga rasa kantuk menyerangnya.
.
.
.
.
.
.
." heh bangun!! " bentak seseorang laki-laki pada hyunjin, membuat anak itu dengan cepat membuka matanya.
" dasar gembel!! Jangan tidur disini!! Pergi sana!! Mengotori kedaiku saja!! " bentak pria itu, mendorong hyunjin hingga anak itu tersungkur dan melukai sikunya.
" maaf... " cicit hyunjin beranjak pergi.
Lagi dan lagi, hyunjin melangkahkan kakinya tanpa arah. Ia terus berjalan tanpa tujuan. Ia bingung harus kemana, harus melakukan apa.
Yang ada dipikirannya hanyalah terus berjalan..
Saat tengah bersenandung ria, tatapan hyunjin teralihkan pada sosok laki-laki tampan yang sedang memotret air mancur.
Bagi hyunjin sosok tersebut terlihat seperti malaikat yang jatuh ke bumi. Benar-benar tampan dan bercahaya.
Apalagi setelah laki-laki itu tersenyum, keindahan dunia seolah di sedot kedalam senyuman laki-laki itu.
Karena terlalu terpesona, ia tidak sadar jika sudah berada tepat di samping laki-laki itu.
Membuat pemilik wajah tampan tersebut terkejut.
" woahh... tampan..." gumam hyunjin terus memperhatikan wajah jinyoung.
( aduh, anak siapa nih... ) inner jinyoung celingak-celinguk mencari sosok orang tua dari anak itu.
" adek... orang tuanya mana... " tanya jinyoung berjongkok, menyesuaikan tingginya dengan hyunjin.
" bahkan suaranya indah... " gumam hyunjin yang masih terpesona.
" dek? " panggil jinyoung pada hyunjin yang masih menganga.
" terserahlah... " ujar jinyoung beranjak meninggalkan hyunjin.
Namun anak itu terus membuntutinya kemanapun ia melangkah.
" heh bocah!! Berhenti mengikuti ku!! " tegur jinyoung lelah.
" kakak tampan.... " gumam hyunjin masih terpesona membuat jinyoung menepuk jidat.
" adek... " panggil jinyoung yang lagi-lagi tidak mendpaat respon dari hyunjin.
" hei sadar!! " ujar jinyoung menepuk tangannya tepat di depan wajah hyunjin membuat anak itu terkejut.
Eh?
" sudah balik ke dunia? " tanya jinyoung yang dibalas cengiran oleh hyunjin.
" kakak tampan... " puji hyunjin lagi membuat jinyoung menghela napas." kenapa sendirian? Mana orang tuamu? Kamu tersesat? " tanya jinyoung yang dibalas gelengan oleh hyunjin.
" rumah mu dimana? " tanya jinyoung yang dibalas gelengan kedua kalinya oleh hyunjin.
( apa anak ini terlantar? ) inner jinyoung bertanya-tanya.
Ia melihat hyunjin dari atas hingga bawah, dan ia baru sadar jika anak itu terlihat lusuh.
Terlebih lagi bajunya terlihat sedikit lecek dan basah.
( anak ini terlantar rupanya... sudah berapa lama ia memakai baju basah tersebut? ) inner jinyoung memandang nanar hyunjin yang terlihat pucat.
" kamu sudah makan? " tanya jinyoung yang dibalas anggukan oleh hyunjin.
" sudah kak... tadi malam hyun makan bersama dengan anjing liar... anjingnya baik loh, mau berbagi dengan hyun... " jawab hyunjin membuat hati jinyoung teriris.
" nama kamu siapa? "
" hyun!! " jawab hyunjin semangat.
" hanya hyun? " tanya jinyoung penasaran.
" hmmm... hyun... jin? " jawab hyunjin berusaha mengingat namanya.
" hyunjin.... nama paman jinyoung, panggil paman jangan kakak...paman sudah tua... "
" tapi tampan!! Lebih cocok dipanggil kakak!! " puji hyunjin membuat jinyoung merasa hangat.
" mau ikut paman? Tinggal bersama paman? Banyak loh teman seumuran hyunnie... "
" benarkah? " tanya hyunjin memiringkan kepalanya, yang dijawab anggukan oleh jinyoung.
" boleh? " tanyanya sekali lagi.
" tentu saja boleh!! Mau? "
" mau!!! Ayok paman tampan!! " ujar hyunjin riang, membuat jinyoung terkekeh.
" sebelum itu kita beli baju dulu oke... biar hyun gak kedinginan... "
" makasih paman... yang murah aja ya... jangan mahal-mahal nanti uang paman habis... " ujar hyunjin membuat jinyoung kembali terkekeh.
" kamu tidak takut paman culik? " tanya jinyoung hendak menakuti.
" orang tampan bukan orang jahat... paman tampan, jadi paman gak jahat!! " jawab hyunjin membuat jinyoung sweatdrop.
( anak ini mudah diculik... ) inner jinyoung meringis.
Pertemuan hyunjin dengan jinyoung membawa hyunjin pada kehidupan yang lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANTI ASUHAN SKZ 1 ( Straykids )
Misteri / Thriller8 anak dengan kepribadian berbeda dalam satu panti dan kisah-kisah masa lalu yang beragam.