" oma dan paman kenapa tidak memberitahukan ku persoalan ayah dan ibu? KENAPA OMA??!! "
" hyunnie tenangkan dulu dirimu nak... " ujar oma berusaha untuk mendekati hyunjin.
" jangan mendekat!! " teriak hyunjin sembari mengatur napasnya yang mulai sesak. Jantungnya berdegup cepat karena rasa marahnya begitupun dengan kepalanya yang pening karena ingatan yang kembali muncul.
" hyunnie... tenangkan dirimu dulu!! Napas dengan perlahan hyunnie!! Oma akan jelaskan semua, tapi tenangkan dulu dirimu... oke... "
Hyunjin mendudukkan dirinya, memejamkan mata sembari mengatur napas. Menenangkan diri agar penyakitnya tidak kumat.
Ia tidak mau koma lagi....
" bagus... tenangkan dirimu... tarik napas perlahan... " ujar oma berusaha mendekati cucunya.
Ikut duduk di hadapan hyunjin dengan obat dan juga botol minum.
" rilex hyun... rilex... " ujar oma mengelus lembut bahu hyunjin.
" oma~ " panggil hyunjin lirih, yang masih setia memejamkan matanya.
" iya? Kenapa? Ada yang sakit? Dadanya sakit? " tanya oma takut.
" kenapa oma.... kenapa paman dan oma tidak memberitahukan apapun persoalan ayah dan ibu... " ujar hyunjin menatap layu ke arah omanya.
" minum dulu obatmu, baru oma jawab... " ujar oma menodongkan obat pil pada hyunjin yang diterima oleh si kecil.
Menelan obat tersebut dengan bantuan air agar mudah tertelan.
" jadi... kenapa oma? " tanya hyunjin setelah selesai meminum obat.
" ayo bangun, jangan duduk disini... duduk di kasur... lantainya dingin... " ujar oma menggendong hyunjin yang sudah lemah dengan mudahnya ke atas kasur.
" oma... "
" kepalanya pusing kan? Sambil tiduran aja ya? Kalo duduk kasihan kamunya... " ujar oma yang di turuti oleh hyunjin.
Setelah bocah itu tiduran, oma dengan cepat menyelimutinya takut anak itu kedinginan dengan suhu AC diruangannya.
" oma... " panggil hyunjin untuk kedua kalinya.
" kamu mau buah? " ujar oma berusaha mengalihkan.
" jawab oma... jawab pertanyaan hyunnie... " ujar hyunjin membuat sang oma menghela napas panjang.
" kamu sakit karena mereka hyun... kenapa kami tidak menceritakan apapun padamu setelah kamu sadar , itu karena kami takut kamu kembali koma lagi... lihat setelah kamu ingat, kamu sakit kan? Itulah kenapa paman dan oma tidak mau menceritakan apapun... " ujar oma mengelus lembut dahi hyunjin.
" oma... ayah dan ibu.... hyunnie mau bersama mereka.. " ujar hyunjin lemah.
" tidak!! Tidak akan pernah oma ijinkan kamu kembali ke orang tuamu hyun!! Mereka itu jahat!! Bagaimana bisa kamu masih peduli dengan dua orang itu?? Mereka terlalu jahat untuk kamu panggil ayah dan ibu!! "
" apa oma dan paman kurang? Apa kami kurang memberikan kasih sayang padamu? Apa kamu tidak merasakan kasih sayang saudaramu yang lain? Kenapa kamu mau kembali pada mereka? " ujar oma kesal.
" oma... seperti apapun mereka, mereka tetaplah yang orang tua hyunnie... mereka yang membuat hyun ada di dunia ini... "
" senyaman apapun sebuah rumah, keluarga tetaplah rumah utama kan? " ujar hyunjin membuat oma naik pitam.
" mereka tidak pantas kamu sebut rumah!! "
" tidak ada rumah yang seperti mereka!! Bagaimana bisa kamu menganggap seseorang yang tidak menginginkanmu di dunia sebagai rumah? Bagaimana bisa??!!! "
" mereka menyakitimu, mereka berlaku buruk padamu! Bukan hanya kamu! Tapi juga banyak orang! Mereka penjahat!! Oma tidak akan pernah mengijinkanmu untuk bertemu dengan mereka! Apalagi kembali untuk tinggal bersama!! "
" hilangkan harapanmu akan keluarga utuh bahagia!!! Mereka tidak layak dan tidak akan bisa memberikan arti keluarga padamu hyunnie!! Kamu mengerti tidak?!! "
" oma~ " panggil hyunjin takut dengan kemarahan sang oma.
" dan lagi kamu tidak akan pernah bertemu mereka sampai kapanpun!! "
" kamu tau? Karena mereka udah gak ada di dunia ini lagi!! "
" mereka udah meninggal hyunnie!! " ujar oma membuat hyunjin terkejut bukan main.
" ba.. bagaimana bisa? Bagaimana bisa ayah dan ibu meninggal? "
" mereka melakukan pembunuhan di dalam sel, mereka membunuh banyak tahanan untuk melampiaskan rasa kesal mereka. sehingga mereka di hukum mati... " ujar oma membuat hyunjin menangis.
" bagaimana bisa... hiks... kenapa... hiks... hyun baru bertemu ayah dan ibu lagi setelah sekian lama... tapi kenapa... kenapa sebelum hyunnie mendengar kalimat sayang dari ayah dan ibu justru mereka udah ninggalin hyun.. hiks... kenapa... "
" hyun belum jadi anak berbakti... hyun... hyun belum pernah ngerasain pelukan ibu... hyun belum ngerasain bermain sama ayah... hyun belum.. hyun belum melakukan hal indah sama ayah dan ibu... tapi... hiks... tapi... "
" ayah dan ibu... kenapa pergi duluan... hiks... kenapa... hiks... " tangis hyunjin tersedu-sedu, membuat oma juga ikut menangis.
" menangislah sepuasmu hyun... menangislah... " ujar oma menepuk-nepuk kaki hyunjin sebagai bentuk penenang.
........
Oma menutup pintu kamar perlahan, berusaha sebisa mungkin tidak mengeluarkan suara sekecil apapun.
Ia tidak mau hyunjin terbangun..Bu?
Deg!
" ya ampun! So hee! Kamu mengagetkan ibu saja... " ujar oma terkejut.
" maaf... bagaimana dengan hyunjin bu? " tanya so hee khawatir.
" dia lagi tidur setelah puas menangis... dia tidak apa... " jawab oma dengan senyuman manis.
" syukurlah... "
" anak-anak bagaimana? " tanya oma khawatir.
" mereka sedang menonton... ini so hee mau buatin mereka cemilan... "
" ya sudah kamu duluan, nanti oma bantu... oma mau nelpon jackson dulu... " ujar oma yang dibalas anggukan oleh so hee.
Hallo?
" jackson, buatkan aku 2 kuburan palsu ya... " ujar oma membuat jackson di seberang sana terkejut bukan main.
Untuk apa? Ibu serius?
" sejak kapan aku pernah bermain-main bocah! Sudah lalukan apa yang ku minta... nanti ku kirimkan nama yang perlu di cetak di nisan.. "
Baiklah...
Tut, tut, tut,
Oma... hyunnie mau ke kuburan ayah dan ibu...
Iya, entar kalo oma ada waktu kita kesana ya...
( maafkan oma karena membohongimu hyun.. karena jika tidak begini, kamu pasti akan terus memaksa untuk bersama dua iblis itu... ) inner oma merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANTI ASUHAN SKZ 1 ( Straykids )
Mistério / Suspense8 anak dengan kepribadian berbeda dalam satu panti dan kisah-kisah masa lalu yang beragam.