Before The Wedding (pt. 2)

735 79 2
                                    

Setelah menghabiskan seharian waktunya di luar bersama Nana dan beberapa fotografer untuk prewedding mereka, Ruby dan Axel akhirnya bisa menikmati waktu berdua. Mereka sedang dalam perjalanan pulang dengan mengendarai motor sport Axel yang juga menjadi properti untuk pengambilan foto prewedding mereka tadi.

Sesi pemotretan mereka seperti mewujudkan mimpi keduanya. Axel yang selalu bermimpi melihat Ruby untuk berdandan layaknya seorang biker wanita akhirnya terwujud hari ini. Nana, selaku penata kostum untuk hari ini, telah menyiapkan beberapa jaket kulit untuk mereka berdua. Tidak hanya itu, dia bahkan meminjam sepatu bot untuk Ruby kenakan. Tapi, bukan hanya berfoto dengan menggunakan motor Axel, sesuai permintaan Ruby, sang fotografer membawa mereka ke peternakan kuda dan berhasil mengambil beberapa foto yang menurut Ruby seperti adegan di dalam film-film koboi khas Hollywood. Dia ingat saat masih kecil, ia bercita-cita menjadi koboi karena terlalu sering menonton film Toy Story.

"El! Singgah makan, yuk!" ajak Ruby. Meskipun sudah mengeraskan suaranya, tetap saja suara mesin motor dan angin mengalahkannya, terlebih helm yang ia gunakan sama seperti milik Axel, yang memiliki pelindung mulut, yang semakin meredam suaranya.

"Kamu bilang apa, By?" Axel menengok dan membuka kaca helmnya, berharap ia bisa mendengarkan perkataan Ruby sekarang.

Ruby menarik sedikit helmnya ke bawah agar kata-katanya bisa lebih jelas. "Aku mau makan mie!" ulangnya.

Axel mengacungkan jempolnya, kemudian menarik sedikit tuas gas motornya agar mereka bergerak lebih cepat karena hari semakin malam dan dia tidak ingin mendapatkan amukan dari orang tua Ruby jika anaknya pulang terlalu malam menjelang hari penting mereka.

Kurang dari lima belas menit, mereka sudah tiba di restoran mie yang biasa mereka kunjungi. Ruby segera membuat pesanan dan mencari tempat duduk untuk mereka, sementara Axel meminta izin ke toilet karena sudah tidak tahan.

"Kamu pesan apa?" tanya Axel begitu ia kembali dari toilet.

Ruby mengacungkan dua jarinya. "Dua mie kuah di tambah siomay."

Baru saja ia menjawab pertanyaan Axel, seorang pelayan datang membawa dua mangkuk serta sepiring siomay dan dua botol air mineral. Tidak ingin membuang waktu, Ruby dan Axel segera menyantap makan malam mereka yang sedikit terlambat.
***




Merencanakan pernikahan seperti sebuah siksaan bagi Axel. Dia sudah berjanji kepada dirinya sendiri akan menjadi pasangan yang berguna bagi Ruby, namun setiap kali Ruby meminta pendapat saat mereka bertemu dengan wedding organizer mereka, dia tidak bisa memberikan jawaban atau pilihannya selalu bertentangan dengan Ruby, hingga akhirnya Ruby lebih memilih Nana dan Celya untuk menemaninya hari ini.

"Axel mana? Kita nggak bisa coba tuxedo-nya kalau orangnya nggak ada, Ruby," keluh Nana. Dia sedang memegang setelan tuxedo berwarna biru tua untuk Axel, sementara gaun Ruby masih perlu di lepaskan dari manekin terlebih dahulu sebelum dia bisa mencobanya.

"Kayaknya akhir-akhir ini kalian nggak akur, deh," tukas Celya, yang membuat wajah Ruby berubah sedikit muram. "Ini namanya ujian sebelum pernikahan," dia menambahkan, tangannya memijit pundak Ruby.

Celya lalu membantu Ruby untuk memasang gaun putih yang ternyata cukup berat. Tangannya dengan tekun menyesuaikan bentuk gaun dengan tubuh Ruby agar Nana bisa menyesuaikan ukurannya kembali sesuai keinginan temannya itu.

"Tapi, mungkin gue juga yang salah," ujar Ruby, dengan sedikit rasa bersalah. "Gue yang minta dia untuk berpendapat, tapi tiap kali pendapat kita berbeda, gue yang akan naik darah duluan dan dia akan banyak diam sepanjang perjalanan pulang," tambahnya. Dia kini berhasil mengenakan gaunnya dan sedang memperhatikan pantulan dirinya di cermin.

HORMONES: Married Life [JENLISA | GB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang