Little Rascal

316 51 0
                                    

Hujan baru saja berhenti ketika Ruby dan teman-temannya tiba di taman kanak-kanak tempat kedua anaknya bersekolah. Dia sudah memberitahukan kepada ayahnya untuk tidak menjemput mereka hari ini. Hari ini Tuan Kim berencana menjemput mereka karena ingin memamerkan mobil yang baru saja masuk di showroom-nya, tapi anaknya punya rencana lain yang akan melibatkan kedua cucunya.

"Gue aja yang turun, By," ujar Nana yang sudah melepaskan sabuk pengamannya. Tanpa menunggu persetujuan, dia telah turun dari mobil dan berlari kecil menuju deretan bangunan ruang kelas yang dihiasi dengan berbagai karakter kartun di dinding luarnya.

Suara anak-anak yang sedang menyanyi terdengar begitu ia semakin dekat. Dengan malu-malu, Nana bergabung dengan dua wanita lain yang duduk di bawah pohon yang tumbuh tepat di depan kelas 'Bunga Matahari', itu adalah nama kelas Angel dan Ansel.

"Permisi," katanya ketika hendak bergabung.

Dua wanita lain yang duduk bersamanya tersenyum tipis ketika ia mengisi tempat yang kosong. Nana bisa merasakan tatapan mereka yang menilai penampilannya yang mungkin terlalu modis hanya untuk menjemput anak di sekolah. Tapi, Nana tidak mempedulikannya, perhatiannya hanya tertuju pada anak kembar milik temannya yang sedang duduk begitu kakunya di dalam kelas.

"Kayaknya yang duduknya paling rapi, itu yang pulang duluan," pikir Nana ketika melihat guru yang berada di dalam kelas menunjuk satu persatu muridnya untuk keluar dari kelas.

Setelah beberapa anak kecil keluar melewati pintu, tiba giliran Angel yang ditunjuk. Angel melompat kegirangan dan berlari memeluk gurunya sebelum berjalan ke arah rak sepatunya dan membuka pintu kelasnya. Dia tampak bingung karena temannya yang keluar lebih dulu sudah bersama dengan orang tua mereka.

"Angel!"

Mendengar namanya dipanggil, Angel mencari asal suara tersebut. Dia mengenali suara itu, dan begitu matanya menangkap sosok teman ibunya, dia segera berlari menghampirinya.

"Onty Na! Gempa mana?"

Nana menggeleng.

"Opa?" Angel masih berharap dalah satu dari kakeknya menjemputnya hari ini.

Nana mengangkat bahunya. "Hari ini kamu pulang bareng Aunty," jelas Nana.

"Oh~," Angel mengangguk. "Kakak Acel belum pulang," katanya memberitahu.

"Kita tunggu di sini aja kalau gitu, sebentar lagi pasti dia keluar, kok," ujar Nana.

Dia kemudian membantu Angel untuk naik ke tempat duduk yang dibuat dari beton. Sembari menunggu Ansel keluar, Nana mengajak Angel untuk mengobrol. Dia begitu senang ketika Angel mulai menceritakan apa saja kegiatannya hari ini dan menunjukkan gambar yang ia warnai tadi. Dan setelah beberapa menit menunggu, Nana mengembalikan kertas gambar milik Angel saat melihat Ansel keluar dari kelasnya. "Kakak Ansel udah keluar, tuh. Ayo, kita pergi," seru Nana.
***





"Mau kemana, Mommy?" Tanya Ansel begitu mobil milik Celya meninggalkan parkiran sekolah mereka dan menuju ke arah yang berbeda dari jalur pulangnya yang biasa.

Ruby menyuruh kedua anaknya itu duduk terlebih dahulu kemudian menjawab pertanyaan Ansel. "Kita mau ketemu Aunty Salsa," ujarnya.

"Adek nggak sakit, Mommy," sahut Angel yang duduk di antara kakaknya dan ibunya.

"Acel nggak mau minum obat," sahut Ansel yang duduk diujung satunya.

Celya dan Nana yang duduk di kursi depan tertawa mendengarnya.

"Mentang-mentang Salsa itu dokter, mereka kira kita mau berobat, gitu?" Celoteh Celya. Ia mengecek dua penumpang kecilnya melalui kaca spion dan menegur Ansel yang berdiri di atas kursi sementara ia masih mengenakan sepatunya.

HORMONES: Married Life [JENLISA | GB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang