Daily Life

208 35 4
                                    

Nana : [Apa kabar bumil??]

Celya : [Dia udah nggak hamil, Na]

Salsa : [Sekarang manggilnya BUSUI]

Celya : [Nah, ini baru bener!]

Celya : [Busui yuhuuu!!!!!!]

Ruby : [Kalian nggak ada niatan tengokin gue? Ansel sama Angel mau ketemu sama aunty-auntynya guys]

Salsa : [Gue baru ketemu mereka kemarin, ya]

Nana : [Gue banyak kerjaan kemarin 🥹 tapi sekarang udah selesai. Bulan depan baru mulai kerjaan baru lagi]

Nana : [Ansel Angel sabar ya. Aunty cari duit dulu yang banyak biar kita bise beli es krim nanti]

Celya : [Dih!? Gue aja nggak pernah lu traktir 😒]

Salsa : [Si kembar gimana sekarang? Lo jangan makan yang pedes atau terlalu asem dulu, rasa ASI lo berubah kali makanya mereka diare]

Celya : [WHAT!!? Kok lo nggak ngasih tau kalau mereka sakit]

Salsa : [EHEM! Mohon maaf, nih. Tapi yang kuliah kedokteran di sini cuma gue kayaknya, jadi Ruby nggak perlu ngabarin lo]

Ruby : [makanya aunty kesini tengokin Ansel sama Angel, jangan lupa bawa cemilan ya aunty]

Nana : [yeee itu mau lo palingan]

Ruby : [hehehe :(]

***





"Mereka tidur lagi?" tanya Axel begitu ia keluar dari kamar mandi dengan rambut setengah basah dan handuk di tangannya untuk mengeringkan rambutnya.

"Sstt.."Ruby meletakkan telunjuk di depan bibirnya, menyuruh Axel untuk memelankan suaranya sedikit. "Ansel lagi asik main sendirian. Angel sedikit lagi tidur," jawab Ruby sambil menguap.

Axel mengangkat alisnya dan menghampiri Ruby serta dua anaknya yang sedang menggerak-gerakkan tangan mereka seperti ingin meraih sesuatu. "Hi, boy," sapanya kepada Ansel yang berada diantara tangannya yang ia gunakan untuk menahan bobot tubuhnya. Ansel mencoba meraih pipinya saat Axel mendekatkan wajahnya karena ingin mencium bayi laki-lakinya. "Adeknya udah mau tidur, jadi Daddy ganggu kamu dulu," katanya. Dia menjepit pipi Ansel dengan kedua tangan dan menekan-nekannya seperti adonan roti yang lembut.

Ruby membiarkan Axel bermain dengan Ansel sementara dia mencoba menidurkan Angel yang menurutnya bangun terlalu cepat. "Shh... Shh... " Dia mencoba mengguncangkan tubuh mungil tersebut dengan pelan agar dia segera menutup matanya karena dia juga sangat membutuhkan istirahat sebelum ketiga temannya berkunjung.
***




Tok... Tok... Tok...

Suara ketukan pada pintu depan rumahnya menggangu tidurnya. Ruby baru saja akan bangun dari tidurnya, namun Axel segera melarangnya dan menyuruhnya untuk kembali tidur. "Biar aku yang buka," katanya sebelum bangkit dari tempat tidur mereka. Ruby membuka sedikit matanya untuk mengecek di mana bayi kembarnya berada dan tersenyum tipis ketika melihat Angel dan Ansel berada di tempat tidur yang dibelikan khusus untuk mereka, sedang tidur dengan nyenyak dengan mulut yang sedikit terbuka.

Tapi kedamaian di rumahnya tidak berlangsung lama. Celya membuka pintu kamarnya dan mengintip dari celah pintu. "Ruby, keponakan gue mana?" tanyanya. Matanya bergerak mencari dua makhluk kecil yang membuatnya datang berkunjung ke rumah temannya itu.

Ruby bahkan belum sempat menjawabnya dan dua temannya yang lain telah masuk ke dalam kamarnya sambil mengelap tangan masing-masing dengan selembar tisu dan bergabung bersama Ruby yang masih berbaring di tempat tidurnya.

"Kalian mengganggu waktu istirahat gue," keluhnya. Dia menguap dan meregangkan tubuhnya sebelum mengganti posisinya dan ikut duduk di tepi tempat tidur. Tidak lama kemudian, di bangkit dan menghampiri tempat tidur bayi di mana dua bayinya masih tertidur. "Mereka masih tidur. Jangan lo bangunin," ia memperingatkan sambil mendorong tubuh Nana yang ingin meraih salah satu bayinya.

HORMONES: Married Life [JENLISA | GB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang