Bad News

648 61 10
                                    

"Welcome to DISNEY!!" teriak Axel ketika mereka tiba di pintu masuk ke Disneyland.

Hari ini adalah hari terakhir mereka di Tokyo. Kemarin mereka sudah menghabiskan waktu seharian untuk mengunjungi Gunung Fuji yang berjarak beberapa jam dari hotel tempat mereka menginap, dan sebagai penutup untuk bulan madu, atau lebih tepatnya liburan setelah pernikahan, Axel memutuskan untuk mengajak Ruby ke salah satu taman bermain terbesar di dunia.

"Hari ini kita mau naik wahana apa?" Ruby berkata sambil melangkah begitu riang. Dia terlihat seperti gadis kecil yang pertama kali mengunjungi taman hiburan.

"Kita coba semuanya kalau bisa," balas Axel yang menggenggam tangannya agar mereka tidak terpisah karena ia takut Ruby akan hilang di antara kerumunan pengunjung.

"Kita ke sana, yuk!" Ruby mengajak Axel untuk masuk ke dalam toko cenderamata terlebih dahulu sebelum mencoba wahana yang tersedia.

Situasi di dalam toko cukup ramai, banyak pengunjung yang ternyata berpikiran sama dengan mereka dan sedang memilih barang untuk mereka beli. Ruby sendiri dibuat bingung karena ada begitu banyak benda yang menurutnya begitu lucu, membuatnya ingin membeli sebanyak yang ia bisa. Dia menyusuri setiap lorong dan mengecek setiap sudut toko hingga akhirnya dia menemukan tempat di mana hiasan kepala berada. Awalnya dia mencari bando dengan karakter alien hijau yang muncul dalam film Toy Story, namun ia tidak dapat menemukannya dan membuatnya sedikit kecewa.

"Bagaimana kalau yang ini?" Axel memasangkan bando dengan telinga kelinci berwarna kuning dan memakai pita pink di atas kepala Ruby, dan untuk dirinya sendiri, dia memakai bando dengan model yang sama hanya saja berwarna abu-abu dan tanpa pita tentu saja.

Ruby mengangguk. Wajahnya seketika ceria kembali. Dia meminta Axel untuk sedikit merendahkan tubuhnya agar dia biasa menekuk telinga kelinci milik Axel. "Nah! Begini baru bagus," katanya. Mereka melihat pantulan diri mereka pada cermin yang disediakan dan tertawa. Setelah membeli beberapa pernak-pernik lain dan melakukan pembayaran, mereka segera menuju ke wahana pertama yang ingin mereka coba.

Mereka tidak membutuhkan waktu lama untuk mengantri untuk bisa menaiki wahana yang bertemakan Beauty and the Beast, begitu juga dengan wahana Winnie the Pooh, mungkin karena mereka datang saat pintu gerbang baru saja dibuka. Setelah mencoba dua wahana, mereka memutuskan untuk berjalan lebih santai untuk menikmati suasana taman hiburan yang begitu meriah. Begitu banyak orang tua yang membawa anak-anak mereka, tapi pasangan muda juga tidak kalah banyaknya.

"Kita ke Tunder Mountain, Buzz Lightyear atau Monster Inc dulu?" Axel menyebutkan beberapa nama wahana terkenal agar mereka memiliki tujuan selanjutnya.

"Aku mau yang seru, El. Yang tadi terlalu santai," kata Ruby dengan nada sombong.

"Oke, kalau gitu kita ke Buzz Lightyear untuk melawan alien!" seru Axel sambil menunjuk ke arah wahana tersebut berada. Ruby tertawa melihat tingkahnya yang seperti pemandu wisata anak-anak. "Siapa tau kita bisa ketemu alien kesukaan kamu di sana," tambahnya.

Mendengar informasi tersebut membuat Ruby menambah kecepatan langkah kakinya. Dia harus melihat alien kesukaannya di Disneyland. "Ayo, cepetan, El!" sahutnya dengan penuh gairah. Axel dengan senang hati menurutinya.

Setelah menaiki wahana tersebut membuat Axel tahu kalau istrinya ternyata penembak yang handal. Ruby lebih banyak mengalahkan anak buah Zurg, musuh bebuyutan Buzz, daripada dirinya, membuatnya menjadi bahan ejekan Ruby selama perjalanan mereka ke wahana selanjutnya. Tidak ingin egonya tercoreng lebih lama, Axel menawarkan untuk taruhan di wahana selanjutnya.

"Oke," Ruby menyetujui tawarannya.  "Wahana selanjutnya masih tembak-tembakan, kan?" tanyanya kemudian. Dia tidak ingin Axel mengambil keuntungan dan menjebaknya, jadi dia harus memastikan kalau dirinya tidak sembarangan menerima taruhan yang ditawarkan suaminya itu. Axel yang berjalan tepat di belakangnya hanya mengangguk. "Siapa yang kalah harus menuruti permintaan yang menang?" Ruby mengulangi bahan taruhan mereka.

HORMONES: Married Life [JENLISA | GB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang