"Acel, bangun, yuk!"
Untuk kesekian kalinya Ruby mencoba membangunkan Ansel, namun putranya itu masih saja menolak.
"Ini hari pertama masuk sekolah, lho." Ruby kembali mengusap-usap perut Ansel agar ia segera bangun dan menyusul Angel yang sedang dimandikan oleh Daddy-nya.
"Kakak, Mommy tinggalin, nih. Nanti kamu jaga rumah sendirian, ya?" Ruby mengancam.
Ansel mulai memberontak saat Ruby ingin menarik bantal yang sejak tadi ia peluk dengan erat. Ia menolak untuk dibangunkan dengan paksa sepagi ini. Namun, Axel datang dengan Angel yang setengah basah karena menolak untuk menggunakan handuk.
"Kami urus yang ini aja, Sayang." Axel memberikan Angel kepada Ruby dan mengambil alih pekerjaan untuk membangunkan Ansel.
Tanpa peringatan, Axel mengangkat anak laki-lakinya itu. Tidak mempedulikan tangisannya yang langsung meledak ataupun aksi protesnya yang terus berlanjut hingga mereka masuk ke dalam bathtub.
***Ruby menghela nafas panjang. Satu tangannya mengelus rambut Ansel yang berdiri di dekat kakinya dan terus memegangi ujung dress panjangnya, sementara tangan lainnya ia gunakan untuk menahan agar Angel tidak terjatuh dari pangkuannya walaupun gadis kecil itu terus memeluk lehernya.
"Kalian sampai kapan mau di sini? Teman-temannya udah pada masuk kelas, tuh." Ruby menunjuk ruangan yang ia belakangi, di mana anak-anak seumuran Ansel dan Angel masuk ke dalamnya.
Kondisinya tidak beda jauh dengan beberapa ibu lain yang juga tertahan oleh anak mereka yang tiba-tiba gugup di hari pertama masuk sekolah. Tapi, mereka hanya mengantar satu anak, sementara dia harus menghadapi dua bahkan tiga, karena Axel ikut merajuk akibat tidak dibuatkan bekal seperti kedua anaknya.
"Miss Suzy udah nungguin Acel sama Angel buat masuk ke kelas, Sayang." Sekali lagi ia mencoba membujuk kedua anaknya yang masih memeluknya dengan erat.
"Acel mau ikut Mommy aja," sahut putranya itu. Tangannya memeluk betis Ruby dan membuat kerutan di bajunya. Untung saja Axel sudah mengambil foto mereka berempat saat akan berangkat tadi.
"Kok ikut Mommy, sih?" ujar Ruby. "Nanti Mommy jemput, kok."
"Mau ke mana, Mommy?"
"Mommy mau pulang, dong. Nanti kita makan siang sama Daddy. Oke?"
Cemberut di wajah Ansel tampak sangat jelas. Dia tidak menyukai ide Mommy-nya yang akan meninggalkannya berdua bersama adiknya di sini.
Ruby yang tampak gemas kemudian mencubit pipi anaknya itu, dan kembali membujuknya. "Udah dibeliin tas bagus, sepatu baru, pake seragam sekolah. Masa mau pulang lagi? Nanti temen-temennya nyariin kalian, lho," Ruby berkata. Telunjuknya mengarah pada gerombolan anak dan orang tua lain yang sudah berhasil membujuk anak mereka untuk tinggal.
Semakin lama ia meladeninya, semakin lama juga Ansel dan Angel akan merajuk. Ruby pun memantapkan hati dan menurunkan Angel dari pangkuannya dan melepaskan tangan Ansel dari bajunya. Ia memegang masing-masing tangan anaknya itu dan membuat mereka saling berpegangan tangan.
"Mommy tinggal, ya? Ansel sama Angel baik-baik sama teman-teman barunya di sini. Dengerin kata-kata ibu gurunya," Ruby berpesan, namun segera membuang mukanya ketika melihat mata kedua anaknya yang mulai berkaca-kaca. "Nanti Mommy jemput kok, Sayang. 3 jam lagi Mommy jemput Kakak sama Adek di sini. Oke?"
Keduanya mulai terisak ditempatnya. Ansel melepaskan pegangan tangannya dan menggaruk matanya, begitu juga dengan Angel.
"Hug, Mommy." Ruby memeluk anak kembarnya dan mencium pipi dan bibir keduanya. "Kakak, jaga adeknya, ya. Adek, jangan nyusahin kakaknya, ya?" Ruby berpesan sekali lagi sebelum menegakkan tubuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
HORMONES: Married Life [JENLISA | GB]
FanficSebuah lanjutan cerita dari AU HORMONES di Twitter/X tentang Axel dan Ruby yang kini akan menjalani kehidupan mereka sebagai pasangan suami-istri [Dengan Perubahan Seperlunya] Lisa Edit ©Ryoma97 on Pinterest