"El?" Tuan Marco memanggil anaknya yang menunggu di lobi rumah sakit.
Nyonya Marco segera memeluk anaknya itu. "Kamu kok di sini? Ruby di mana?" tanya ibunya. Dia terdengar sangat panik dan khawatir saat Axel menghubunginya tadi, beberapa saat setelah Ruby di pindahkan ke ruangan lain untuk diperiksa.
"Ruby sudah pindah di kamar, Ma. Dokternya baru aja selesai memeriksa keadaannya," jelas Axel. Mereka bertiga lalu berjalan menuju lift yang akan membawa mereka ke kamar di mana Ruby sedang dirawat.
Selama perjalanan menaiki lift, Axel tidak banyak bicara. Dia hanya terus menghela nafas. Tidak tahan mendengarnya, ibunya memutuskan untuk bertanya.
"Bagaimana ceritanya Ruby bisa keguguran, El?" tanyanya. Namun, anaknya itu hanya menggeleng dan kembali menghela nafasnya.
Tuan Marco mengelus punggung anaknya itu. "Nanti kita tanya sama orang tuanya Ruby, Ma. El pasti tidak mengerti penjelasan dokternya," dia menyahut.
Begitu lift berhenti, mereka segera keluar. Kamar Ruby terletak di sebelah kiri gedung rumah sakit. Axel berjalan paling depan dan membuka pintu kamar yang terletak kedua dari ujung kemudian mempersilakan orang tuanya masuk. Ruby terlihat masih tidur di kasurnya, mungkin pengaruh obat atau memang sedang tertidur, Axel tidak tahu. Tapi yang dia tahu, Ruby baru saja menangis karena matanya yang kini terlihat sembab.
Orang tua Axel menyapa besan mereka dan menanyakan apa yang terjadi kepada menantu mereka. Nyonya Kim segera menjelaskan apa yang terjadi dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter barusan.
"Jadi, Ruby tidak tau kalau dia sedang hamil dan mengira hanya sedang datang bulan biasa?" ujar Nyonya Marco. Dia berdiri untuk melihat keadaan menantunya, sementara Axel sudah mengambil kursi dan duduk di sisi tempat tidur Ruby sambil memegang tangan yang tidak dipasangi infus.
"El, Ruby nggak pernah mengeluh soal sakit perutnya?" tanya ibunya, yang kini berdiri di dekat tempat tidur Ruby. Tangannya memperbaiki selimut yang menutupi bagian kakinya agar menutup seluruhnya.
"Pernah, beberapa kali," jawab Axel tanpa melihat wajah ibunya yang tadi bertanya. Dia terlalu sibuk mendoakan istrinya.
"Mereka masih sangat awam dengan hal seperti ini. Lagipula dokternya berkata kalau kemungkinan besar Ruby mengalami keguguran karena mungkin janinnya tidak berkembang. Karena saat Ruby ditanya tadi, dia mengaku pernah melihat gumpalan darah saat ia buang air," tutur Nyonya Kim.
Kali ini giliran Nyonya Marco yang menghela nafasnya. "Yah, untung saja mereka pulang lebih cepat. Apa jadinya kalau dia mengalami pendarahan hebat saat masih di pesawat atau di negara orang," Nyonya Marco berkata.
Dia lalu mengambil tempat duduk di samping Nyonya Kim dan saling bertukar cerita soal pengalaman mereka saat sedang hamil anak masing-masing, sementara Tuan Kim memilih untuk pergi ke kantin sebentar untuk membeli beberapa cemilan. Dan Tuan Marco sedang mencoba menghibur anaknya.
***"Selamat siang," seorang wanita yang mengenakan jas putih masuk ke dalam kamar Ruby bersama Tuan Kim di belakangnya. "Bagaimana keadaan Ruby, Tante?" tanya Salsa begitu melihat temannya terbaring dengan selimut menutupi tubuhnya.
"Salsa? Seperti yang kamu lihat sendiri," ujar Nyonya Kim. Salsa memeluk Nyonya Kim untuk menunjukkan rasa simpatinya.
"Padahal tadi pagi, teman-temanku yang jaga sempat bercerita tentang pasien yang keguguran, tapi aku nggak menyangka kalau itu Ruby," jelas Salsa begitu melihat Ruby tengah terbaring. Dia refleks mengecek aliran cairan infus dan melihat keadaan Axel yang tampak sendu.
"Jadi, berapa lama Ruby akan dirawat di sini, Salsa?" tanya Nyonya Kim sambil mengelus rambut putrinya.
"Tergantung dari hasil pemeriksaannya. Kalau perlu tindak untuk mengeluarkan sisa janinnya itu akan membuatnya agak lama, juga dilihat dari pendarahannya, apakah masih banyak dan apakah daerah sekitar perutnya masih sakit," Salsa menuturkan. "Dia harus bed rest selama beberapa hari, karena keguguran pasti membuatnya kehilangan banyak darah," tambahnya. "Kalau boleh tau, bagaimana hasil pemeriksaan dokter tadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HORMONES: Married Life [JENLISA | GB]
FanfictionSebuah lanjutan cerita dari AU HORMONES di Twitter/X tentang Axel dan Ruby yang kini akan menjalani kehidupan mereka sebagai pasangan suami-istri [Dengan Perubahan Seperlunya] Lisa Edit ©Ryoma97 on Pinterest