🐡VITO Bab 45 : Tak Ada Ingatan🐡

32 5 0
                                    

⚠️WARNING! INI HANYA CERITA FIKTIF BELAKA. KALAU ADA KESAMAAN DALAM NAMA DAN TEMPAT KEJADIAN, MOHON DIMAAFKAN. SAYA SAMPAIKAN SEKALI LAGI, CERITA INI HANYA FIKTIF!⚠️

Guys, votenya dong! Jgn jadi silent readers anjay.

Kalo ada yg blm vote, vote dulu yaa sayang💕 🔪
___

"Apa kau tidak lelah berbohong, bahwa tidak mengingat siapa aku?" Jemma kian serius pada ucapannya.

Vincent juga semakin bingung akan tingkah Jemma yang begini sejak awal mereka bertemu tadi. Dia sadar kalau dirinya banyak salah, tapi bukan seperti ini caranya Jemma memperlakukan dirinya, seolah seorang pria tidak memiliki harga diri.

"Berbohong bagaimana? Aku justru lelah, karena kau sedari tadi membahas sesuatu yang memusingkan kepala ku, Jemma! Berbicaralah dengan jelas!" pungkas Vincent kemudian.

"Jika kau terus memikirkan kesalahan ku tentang Zale, aku minta maaf, harus berapa kali aku melakukan itu?" Suara Vincent pun mulai melemah, dia menatap lekat sesosok gadis yang selalu berhasil meluluh lantakkan sebagian kewarasannya.

Jemma memalingkan muka ke arah lain. Rylie yang ia kenal tidak akan pernah mau meminta maaf setulus itu, pria seperti Rylie terlalu memikirkan egonya sendiri dan harga dirinya sangat tinggi. Sekalinya kata serupa seperti maaf terlontar, hanya kebohongan saja yang keluar dari bibir manis pria itu.

Vincent? Ia tidak tahu mengapa Rylie dan Vincent berbanding balik. Di kehidupan pria di depannya ini dulu, dia sangat terobsesi dengan Jemma, kini Vincent malah memilih diam di saat tahu cintanya bertepuk sebelah tangan. Jemma jadi kurang percaya, bisa saja pria itu berpura-pura. Memang begitulah tabiat seorang Rylie.

"Mungkin aku harus mengatakan perihal ini kepadamu. Sejujurnya aku sangat mencintaimu, Jemma, aku begitu mengangumi sosok mu yang cantik dan baik. Pernah berharap dikemudian hari, jika kita bisa menjalin hubungan layaknya seorang kekasih, bahkan lebih, ke pelaminan."

"Melihat bagaimana caramu memperlakukan aku, diriku pun sadar. Aku tidak buta atau bodoh. Ternyata aku harus mengikhlaskan dirimu, nyatanya perhatian itu memang hanya untuk pria lain, dan aku menyadarinya setelah memikirkan apa yang kurang atau salah ku padamu."

Pria itu terus berbicara dengan lembut. Tatapannya terlihat terluka sekaligus nanar. Sesekali sangat menyakitkan lewat suara yang di keluarkan olehnya, sampai Jemma termangu dan bungkam makin mematung, akibat mendengar seorang Vincent menyelesaikan ucapannya tersebut.

"Aku, Vincent Paulus Martinez ... memilih menyerah padamu, dan akan memulai kehidupan baru tanpa harus memperjuangkan cinta yang sudah pupus sebelum memulai ini. Bukankah kau menginginkan aku menyerah? Maka hari ini kau berhasil melihat dan mendengar aku menyerah, Jemma. Kau— pernah menjadi bagian istimewa di hatiku," tambahnya bersuara lemah.

Tanpa basa-basi lagi Vincent membalikkan tubuhnya, menghapus air mata yang sempat jatuh. Betapa sakitnya menyerah pada keadaan, agar gadis yang dicintainya tak terluka karena cintanya ini.

Vincent benar-benar menyerah. Lalu dia pergi dari sana meninggalkan Jemma sendirian. Gadis itu membeku. Itu bukan Rylie di masa lalu. Rylie tidak mungkin menyerah atau bersikap bijak, dikarenakan Rylie terus mengutamakan cinta sampahnya pada seorang Nerida. Sehingga menimbulkan konflik, supaya Nerida mau meminta bantuan kepada pria itu, dan cuma Rylie yang bisa jadi penyelamat hidupnya.

Rylie berusaha membuat situasi Nerida susah tanpa adanya bantuan di sekitarnya, kebanyakan orang mulai memaki dan menghina. Walau akhirnya, Nerida memilih memperjuangkan kehidupannya sendiri tanpa bantuan pria picik tersebut. Itulah mengapa Vincent dan Rylie mempunyai kesamaan wajah, membuat Jemma berpikir kalau Vincent mempunyai ingatan masa lalu.

Voices In The Ocean : Cursed Man, Zale Merville [on going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang