Caine dan yang lainnya telah sampai di rumah nyaman mereka.
Namun aneh nya.. pintu masih terkunci rapat..
" Lah? Si bapak mana? Ko pintunya masih di kunci " ucap key
" Lah iya, mana kuncinya di dia lagi " Tambah Elya
" Mami bawa kuncinya ko " balas Caine lalu maju untuk membuka pintu.
Untung nya.. beberapa kunci memang di duplikat oleh mereka.
" Kasurrr im cominggg!! '' Sorak Zaki
" Ga gaada, mandi dulu baru rebahan " ucap Caine mencegah Zaki untuk pergi naik ke atas kasur
" Yahh.. gajadi tiduran dehh " Ucap Zaki lalu mengubah arahnya untuk ke kamar mandi.
" Yang lainnya juga mandi ya? Mami mau ke kamar dulu " Ucap Caine lalu berjalan ke kamar.
' aneh, bukanya Rion tadi pulang duluan? Harusnya udah ada dia, emm.. mungkin dia pergi ke perusahaan? '
Caine menggelengkan kepalanya lalu kembali bergumam seorang.
" Kalaupun dia pergi lagi.. seharusnya tas nya sudah di kasur, tapi.. ini kemana? " Gumam Caine seorang.
Caine berjalan ke kamar mandi yang berada di kamar nya.
Ia mengeluarkan sesuatu yang sudah ia beli di apotek tadi.
Yap.. tidak salah lagi.. Caine membeli test pack
( Bener ga sih tulisannya?? Please gatau tulisan nyaa😭😭 )
Caine menunggu menunggu dan terus menunggu..
Alangkah kagetnya ia melihat garis 2 Berwarna biru di situ.
" Hah? Gimana gimana? " Caine sedikit ragu akan hal tersebut.
Caine menangis haru di dalam kamar mandi.
" Cepet amatt cugg " ucap Caine.
Caine keluar dari kamar mandi lalu menyimpan alat tersebut di laci meja nya.
Caine berencana memberitahukan Rion hal tersebut setelah beberapa hari lagi.
Tengah malam pun tiba, Rion baru saja kembali ke rumah.
" Aku pulang.. " ucap nya. Namun.. tidak ada yang membalas nya, Rion berfikir bahwa semuanya sudah tidur..
Namun tidak ketika ia melihat Caine sedang fokus melakukan sesuatu di dapur.
" Sayang? Kamu belum tidur? " Tanya Rion
" Ah! Rion?? " Caine terkaget dikarenakan melihat Rion yang muncul secara tiba tiba di belakang nya
Rion terkekeh lalu menggendong Caine ke kamar.
" Tidur ya sayang?? Udah malam.. " Ucap Rion lalu mengecup lembut dahi Caine.
" Rion tidur di samping Caine kan? " Tanya Caine
" Iya sayang.. tapi nanti ya?? Ada tugas yang harus aku kerjain di ruang kerja, maaf ya sayang?? " Ucap Rion lalu memegang pipi Caine
Caine sedikit kecewa akan hal tersebut.
Namun.. Caine paham akan situasi, menjadi kepala keluarga bukan lah hal yang gampang.
Rion kembali mengecup dahi Caine lalu pergi.
"Hufttt.. kenapa Rion kaya lebih mementingkan pekerjaan nya dibanding aku? Ahh.. memang pekerjaan nya sangat lah penting, sebaiknya aku tidur saja " Caine berusaha berfikiran positif akan hal tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga [ Rioncaine ]
RandomIseng buat aja Karya ini hanya fiksi‼️ Karya ini full hanya khayalan Author Jangan menganggap semua ini hal nyata Warning!! •Mungkin akan banyak kata kasar di dalam •mungkin akan banyak typo di dalam •BxB homophobia tolong menjauh!! Kalau ada waktu...