Keringat dingin terus menerus mengalir ke sekujur tubuh mereka.
Kini TNF sedang dilanda kekhawatiran besar terhadap seseorang yang mereka sayang. Caine Chana
Kini sosok yang mereka panggil Mami tengah berada di ruang persalinan.
Echi, Mia, Shannon, souta, Tak lupa juga dengan Garin yang terus menerus menangis.
Gin yang sedari tadi fokus berdoa mulai kehilangan kefokusan nya.
Sudah hampir 2 jam Caine berada di dalam ruang persalinan. Kini Jam menunjukkan pukul 03.00. Mereka semua sedari tadi tidak tidur dan terus berjaga, menunggu Caine di ruang tunggu.
Entah mengapa rasa kekhawatiran mereka jauh lebih besar dibandingkan rasa mengantuk nya.
" Tolong lah tuhan.. Setidaknya jika bayinya tak selamat maka mami harus Selamatt " Pinta Riji.
" Tuhann.. tolong Berikan lah kesempatan ku untuk bertemu dengan adekk " Pinta Mia sambil mengeluarkan air matanya.
Sementara kondisi di dalam ruang bersalin sedang kacau kacau nya.
Caine yang mulai kehabisan tenaga karena sedari tadi bayi yang ia harap harap kan belum juga keluar.
Kulit Caine mulai pucat, bibir nya kering. Keringat bercucuran ke seluruh tubuhnya.
" Iyonn aku gakuat... Please... " Pegangan tangan Caine melemah.
" Caine sayanggg.. hey look my eyes. Come on!! Kamu bisa. " Rion berusaha memberikan motivasi kepada Caine.
" Come on Cainee, kau pasti bisaaa. Ini bayi yang kau tunggu selama 9 bulan lama nya bukan? You can do it! " Sui pun ikut memotivasi Caine.
Namun sang empu hanya bisa menetralkan nafasnya..
" Ga.. gabisa.. kepala ku pusing- " Caine pun tak sadar kan diri.
" Semuanya ambil peralatan medis lainnya!! kita operasi sekarang!! " Perintah sui kepada dokter dokter lainnya.
Operasi kini telah berjalan.. dokter dokter tengah fokus terhadap Caine.
Rion sedari tadi hanya berdoa bahwa Caine dan bayinya akan selamat hari ini juga.
Rion keluar dari ruang persalinan dengan kondisi yang acak acakan.
Hal tersebut membuat anak anak nya bertanya akan keadaan sang mami.
" PAPIH!? KENAPA PAPIH KELUAR SENDIRI!? MANA BAYI NYA PIHH!!? MAMI GIMANA DI DLAAM PIHH!!??" Tanya Echi.
" Mami ga sadar kan diri chi.. kita hanya bisa pasrah terhadap takdir " Ucapan Rion mampu membuat mereka terdiam.
" ENGGA PIHH!! GA MUNGKIN, BILANG KE ECHI KALAU MAMI BAIK BAIK AJA DI DALEM " Echi menolah mentah mentah ucapan Rion.
" JANGAN BERCANDA PIH!! " Sahut krow.
" KALAUPUN CAINE BAIK BAIK AJA PASTI GW LAGI DI DALEM SEKARANG BANGSAT! " Rion ikut emosi mendengar anak anaknya.
Hal tersebut membuat mereka semua berusaha untuk menurunkan emosi mereka.
Setengah jam mereka menunggu kabar dari dokter. Hingga akhirnya Pak El keluar dengan raut wajah yang sedih.
" Permisi- "
" MAMI GIMANA PAK!!? " Echi lebih dulu memotong pembicaraan pak El." Begini.. kondisi keduanya semakin kritis.. hanya satu yang bisa pihak kami selamat kan. Jadi.. Caine atau sang bayi yang harus saya selamatkan? " Pertanyaan tersebut mampu membuat semuanya terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga [ Rioncaine ]
RandomIseng buat aja Karya ini hanya fiksi‼️ Karya ini full hanya khayalan Author Jangan menganggap semua ini hal nyata Warning!! •Mungkin akan banyak kata kasar di dalam •mungkin akan banyak typo di dalam •BxB homophobia tolong menjauh!! Kalau ada waktu...