17 Maaf..

2.7K 236 20
                                    

Pagi hari saat terbangun setelah berdebat itu.. sangat berbeda rasanya

Pikiran dipenuhi rasa gengsi untuk berbicara dengan orang yang sudah berdebat dengan kita

Begitu juga dengan rioncaine yang saling mendiamkan satu sama lain

Sedari tadi pagi Caine terus mendiamkan Rion

Bahkan tangan Rion yang berdarah akibat terkena pisau saja tidak di pedulikan oleh caine

' mengapa hampir seharian Caine mendiamkan ku? Se-sakit hati itu ya Caine? Maaf.. ' batinnya

Sedari kemarin Rion terus menerus menyalahkan dirinya sendiri

Ia selalu dihantui rasa bersalah, bahkan bekerja sama tidak fokus

Ia hanya melamun.. menatap bintang bintang yang bersinar, bulan bersinar terang malam itu

Tiba tiba saja pundak Rion di pegang oleh seseorang..

Rion terkaget lalu melihat ke arah belakang

Ia mendapati gin sedang memegang pundaknya lalu ikut duduk di samping nya

" Galau terus pih, ga cape? " Tanya gin

" Em.. Caine seharian ini nyuekkin aku terus Gin.. Apa dia sekecewa itu? " Ucap Rion berbalik tanya

Gin terdiam sejenak.. ia memikirkan apa yang harus ia ucapkan kepada Rion

Gin merubah pandangan nya yang tadi menatap Rion sekarang menjadi menatap langit

" Gimana ga kecewa? Ngeliat orang yang 100% udah di percayai, ternyata malah berkhianat " balasnya

Rion terdiam akan hal itu

" Tapi itu bukan mau gw gin.. " Jawab Rion

" Yes, I know that, tapi coba papi pikirin pi.. Sekecewa apa mami..
Mami udah berusaha jaga hati buat papi.. tapi apa? Ini balasan papi?

Sesusah itu kah buat setia sama mami?

Disini yang sakit engga cuma papi.. kita semua sakit hati tau kalau papi ciuman sama itu jalang pih.. " Gin mulai meneteskan air matanya..

Rion terdiam akan ucapan anaknya itu

Gin menjeda ucapan nya, ia mengusap matanya lalu kembali berbicara

" Asal papi tau ya, selama ini mami itu di goda sama banyak orang

Tapi mami selalu menghindar, supaya apa!? Supaya papi ga sakit hati

Sebesar itu kasih sayang mami sama papi!

Papi sendiri kan yang janji bakal setia? Tapi apa pih!?

Ini yang papi bilang setia? Ini yang namanya janji?

Kalau gabisa janji mending gausah janji pih! " Sambung gin yang terbawa emosi

" Mami juga sering nangis tiap malem!! Dan itu aja papi gatau? Banyak hal yang mami laluin sendiri pih!!

Mami ngurus masalahnya sendiri pih! Tanpa minta bantuan kita semua, sekeras itu loh mami pih..

Itu semua mami lakuin supaya ga ngerepotin kita

Mami berjuang sendiri pihh!! Sendirian!! " Ucap gin yang masih terus mengeluarkan air mata..

" Gin.. tapi - "

" Kalau gin tau bakal kaya gini, gin bakal nyuruh mami untuk ga kenalan  sama papih waktu sekolah " Potong nya

Rion terdiam 1000 bahasa.. ia tak mampu mengeluarkan suara sedikit pun..

Gin mengusap kembali air matanya lalu bangun dari duduknya

" Gin masuk dulu.. " ucapnya sebelum pergi meninggalkan Rion sendirian

" Tolong jangan siksa aku dengan ini.. aku juga punya batas... " Ucapnya sambil memberantakkan rambutnya

Garin datang ke Rion lalu menanyakan nya

" Papi ngapain pih? " Tanya Garin

" Ah.. cuma habis kena ocehan gin " balasnya

" Pftt- Pasti kak gin marah banget ya pi? " Ucap Garin yang mendudukkan dirinya

" Kamu kesini ngapain? Mau nyeramahin aku lagi? Kalau gitu mending kamu pergi aja deh.. ''  Ucap Rion

" Engga pih.. tenang aja " balas Garin

Keheningan terjadi di antara mereka berdua, hingga Rion mulai angkat suara

" Garin " panggil nya

" Kenapa pih? " Tanya Garin

" Gimana caranya buat bikin si mami mau maaffin gw? " Tanya Rion

" Garin gatau pih, papi coba aja ajak ngobrol mami yang ringan ringan " saran Garin

" Gitu ya.. " balasnya

" Kenapa pih? Ga berani yaa gara gara gengsi papi setinggi langit " ledek nya

" Hmm " Balas Rion

Mereka berdua pun masuk ke dalam..

Di dalam terlihat Caine yang sedang
Membaca serial novel favorit nya

Rion duduk di samping Caine lalu mulai mengajak nya ngobrol

" Caine, kamu ga tidur? Ini udah hampir tengah malam loh.. " tanya Rion

" Ga, gw mau nyelesaiin buku ini dulu " balas Caine tanpa melihat ke Rion sedetik pun

" Lu sendiri ga Tidur? " Caine bertanya balik ke Rion, jujur saja ia masih perhatian terhadap Rion

" engga... Aku belum bisa tidur " balasnya..

Terjadi keheningan di antara mereka, hingga akhirnya Rion angkat suara

" Kamu masih kecewa sama aku ya sayang? " Tanya Rion dengan lembut

" Gatau " balas Caine dengan dingin

" Emm.. aku keluar dulu ya, sebentar doang, pasti bakal Balik lagi kok.. " ucap Rion lalu bangkit dari duduknya

Ia mengambil motor nya lalu berjalan tanpa arah tujuan yang jelas

Ia mengelilingi kota dengan kecepatan tinggi

Beralih ke sisi Caine

" Rion.. aku bingung, mau bertahan atau menyerah? Hufttt,, akhh sebaik nya aku tidur saja " gumamnya lalu pergi ke atas untuk tidur

Caine tertidur di kamar tanpa sosok Rion

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

Hayolooo, chapter sad lagehh

Bagaimana nasib rioncaine? Apa mungkin mereka akan berbaikan lagi?

Dan...kemana perginya Rion Kenzo?

Simak kelanjutan nya di next chapter

Babayyy

Oupp 🐟

Rawrrrr 🦖

Keluarga [ Rioncaine ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang