Malam hari ini terasa sangat dingin. Bulan dan bintang bintang tertutupi oleh awan mendung.
Angin kencang mulai bertiup.
Caine yang sedang duduk di balkon kamar merasa kedinginan.
" Kamu ngapain sayangg?? " Tanya Rion.
Caine menengok ke arah Rion lalu memiringkan kepalanya .
" Masuk yuk? Angin malem ga bagus buat kesehatan " bujuk Rion.
" Tapi - " tanpa basa basi Rion menggendong Caine dan membawanya ke kasur untuk Tidur.
" Mmmhhhh.. Rionn ihh, aku kan masih mau di luarr!! " Kesal Caine.
Rion terkekeh kemudian menutup pintu balkon dan menutup tirai kamar nya.
Ia mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur.
" Udah jam segini, waktu nya tidur "
Balas Rion sambil merebahkan tubuhnya di samping Caine." Mmmhhhh. Terserah deh " Ucap Caine lalu menidurkan tubuhnya dan menarik selimut untuk menutupi tubuh nya.
Caine berbalik agar tak menatap wajah Rion.
Rion terkekeh lalu memeluk caine dari belakang.
" Sayangg~ " Panggil nya.
" Gausah manggil manggil " Caine masuk terasa kesal akan Rion.
Rion tersenyum lalu mengelus rambut Caine.
" Tidur dalam keadaan ngambek gaenak loh sayanggg~, udah dong ngambek nyaa. Sini sini cium dulu " ucap Rion berusaha membalikkan tubuh Caine agar menghadap ke arah nya.
" Mau kiss:( " rengek Caine.
" Pftt- iya iya sayangg "
//Muchh~
" Good night sayang~ " Ucap Rion.
" Good night juga Iyonn, sweet dreamm!! And.. see you later!! Hmmuchhh " Ucap Caine lalu mulai memejamkan matanya.
Rion terkekeh lalu memeluk Caine dan tertidur bersama.
Keesokan harinya Rion terbangun namun ia tak mendapati Caine berada di sebelah nya.
Ia mencari kesana kesini namun hasilnya nihil. Sosok yang ia cari tak ketemu hingga pada akhirnya sore hari sudah tiba.
Rion lelah mencari Caine kesana kemari namun tak kunjung menemukan nya.
Ia berbaring di sofa ruang tamu sambil menutup matanya dengan lengan kekar nya.
" Papih? "
Rion menyingkirkan tangan nya dan membuka Matanya. Ia melihat Gin yang sedang duduk di sebelah nya.
" Papi ngapain pih? " Tanya Gin.
" Papi cape " balas Rion dengan singkat.
" Cape ngapain dah? " Gin masii terus menerus bertanya.
" Gara gara Eh- lu liat Caine ga? "
Rion berbalik bertanya kepada Gin." Mamih? Eumm... Gatau, bukanya biasanya dia di dapur ya? Emangnya kenapa?" Balas Gin
" Haishhhhhh, dia dari pagi ga keliatannn " ucap Rion sambil memberantakkan rambutnya.
" Positif thinking aja dia main ke rumah temen nya pihh " celetuk Gin.
" Tapi seharusnya dia izin dulu ginn "
Balas Rion. Ia masih terus mengkhawatirkan istri nya ." Mungkin dia lupa, udah lah pihh. Mami tuh udah dewasaa, udah bisa jaga diri sendirii " Ucap gin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga [ Rioncaine ]
De TodoIseng buat aja Karya ini hanya fiksi‼️ Karya ini full hanya khayalan Author Jangan menganggap semua ini hal nyata Warning!! •Mungkin akan banyak kata kasar di dalam •mungkin akan banyak typo di dalam •BxB homophobia tolong menjauh!! Kalau ada waktu...