Keluarga [ Rioncaine ]

S3: Tunangan!?

chk bangsat " Rion menyingkirkan tangan Reina dan pergi dari rumah tersebut menuju rumah nya.
.
.
.
.

sesampainya di rumah ia disambut hangat oleh anak anak yang sedang bermain bersama-sama.

terlihat Caine yang sedang mengelus rambut Exu yang tertidur di paha nya.

Rion pun mendekati mereka berdua dan menidurkan kepalanya di paha Caine yang satunya.

" iyonn?? " kaget Caine.

" mmmhhh~ " Exu nampak terganggu akibat Rion menyolek kepala Exu.

" dia siapa sii?? ko tidur di paha kamuu? " tanya Rion sambil memasang wajah cemberutnya.

" ya anak kamu lahh rionnn " ucap Caine.

" masa dia tidur di paha kamuu?? :((. aku cemburu taukk " kesal Rion.

" makanyaaa, kalau gamau ada saingan jangan buat anakk " ucap Caine.

" ohhh jadi kamu belain Exu? okeyy!! i not what what kok " ucap Rion sambil mendusel ke perut Caine.

" paan sih pih.. ada kasur ko ngerebut mami.. " ucap Exu.

" dih dihh, orang ini istri gw. lu yang siapaa " balas Rion.

" dihh kan siapa cepat dia dapat. lu sih malah pergi pergi, dah sana hus hus hus. ini mami Ecuu pokoknya!! " ucap Exu.

" gaa gaa gaa!! pokoknya Caine harus sama aku " balas Rion.

" akuu!! "
" gwww!! "

" yap jadi disini telah terjadi pertengkaran antara bapak dan anak yang pemirsa pemirsa " ucap sui sambil merekam mereka bertiga.

" siapa suruh nyiptain saingan sendiri, huu " ucap Exu.

" ishh, ya maklum lah. kebablasan " ucap Rion.

" mami kan sayang nya sama Exu " ucap Exu .

" smaa gw lahh!! " balas Rion

" udahh udahh ga perlu berantemm lagii, mami sayang kalian semua koo " ucap Caine.

sebulan pun berlalu, kini Caine sedang sendirian di kamar nya. entah apa yang ia lihat di handphone yang ia pegang.

apapun yang kita lakukan meski merasa bersemangat, lama kelamaan akan bosan bukan? ya.. kira kira begitu lah yang Caine rasakan.

" huhhhff.. Rion jadi jarang ada waktu buat aku gara gara harus jagain Reina.. Reina keliatan suka sama Rion. apa aku ngalah aja? " gumam Caine.

" HALOOO MAMIHHH!! " Ucap Echi sambil membuka pintu.

terlihat disana ada Riji, krow, selia, serta gin yang mengikuti Echi masuk ke dalam kamar.

" mami ko dari tadi di kamarr teruss?? " tanya Selia.

" iyaaa mihh kita khawatirr:(( " ucap Echi

" mami kenapaaaa? lagi ada yang dipikirin ya mihh?? " tanya Gin.

" cerita aja mihh sama Riji " ucap Riji.

Caine pun menarik nafasnya pelan pelan.

" mami lagi overthinking.. Reina keliatan menganggap Rion lebih dari kakak angkat nya. apa dia suka smaaa Rion? apa.. mami ngalah aja? " tanya Caine.

" ihh ngapainnn!!? udah mami tenang aja! kalau si Reina Reina itu ngedeketin papih, gin buang dia ke jurang " ucap gin.

Caine tersenyum tipis dan memeluk mereka semua.

7 bulan kemudian..

3 bulan yang lalu Rion sudah membicarakan tentang dirinya yang akan keluar kota dikarenakan bisnis nya.

" sepi juga ya kalau gaada Rion? " ucap Caine.

" mamihhh!! mamihhh!! " panggil Mia sambil berlari ke arah nya dan membawa suatu surat.

Caine tersenyum dan bertanya.

" miaa kenapaaa? ko lari lari gituu?  " tanya Caine.

" inii bacaa inii " ucap Mia sambil menyerahkan surat yang ia pegang.

Caine membuat surat tersebut yang bertuliskan..

Undangan pertunangan Rion dengan Reina
diadakan di Jakarta, Minggu 9999 Oktober.

" Mia jangan di kasih mami- "

" miaaa dibilanginnnn jangann dikasihin mamii!! " ucap mako sambil merebut kertas yang Caine pegang .

" mamihh?? " panggil Glen.

" mami you not what what? " tanya Garin.

" yeuu goblokk!! benerin dulu tu bahasa inggris nyaa " ucap Echi.

Caine menatap anak anaknya dan tersenyum hangat.

" mamih gapapaa koo " ucap Caine berusaha meyakinkan semua nya bahwa ia merasa baik baik saja.

" habis ini kita ke rumah nya bunda Shina yaa?? mami mau ngasih cookies " ucap Caine.

" owkayy mamii " ucap Mia.

" biar Riji yang nganterin "ucap Riji.

singkat cerita mereka telah sampai di rumah Shina. Caine mengetuk pintu dan terus memanggil bunda Shina.

" bundaaa, ini cainee " ucap Caine .

tak lama kemudian Caine dibukakan pintu oleh Shina. " ehh haloo cainee " sapa Shina.

" bundaaa, Caine mau nganter cookies!! ohya selamat ya bund karna Rion udah tunangannn " ucap Caine.

" hah? tunangan? " ucap Shina bertanya tanya.

" bunda Rion laper eh- CAINEE!!?? " ucap Rion.

" Rion gaada tunangan cainee, orang dia dari kemarin tidur tiduran di kamar doang "
ucap Shina

" yahhh ketahuannn aishh bundaa nihh " kesal Rion.

" lahh jadi slama ini papih di rumahh??!! " tanya Riji.

" ehehe... " tawa Rion sambil menggaruk pipinya yang tidak gatal.

" yeuuu kontholll " ucap Riji sambil menunjukkan jari tengah nya.

" ayo sini Caine smaa Riji masuk dulu, main di kamar Rion sana " ucap Shina yang kemudian di angguki oleh Riji dan Caine.

sesampainya di kamar Rion mereka bertiga hanya diam tak ada yang mengajak bicara.

Caine hanya merebahkan dirinya di kasur milik Rion. " wangi parfum cwe? " ucap Caine secara spontan.

" hahh!!!?? lu nyimpen cwe yonn?? " tanya Riji.

" kagaa anjirr!! serius deh sumpahh, itu parfum gw sengaja beli buat kasih ke bunda gw, terus gw tes wangi nya di kasur " ucap Rion.

Rion yang melihat wajah Caine sudah cemberut pun mendekati Caine dan memeluk nya.

" sayangku marahh yaa?? maafff ya sayanggg:( ayo kita balik ke rumahh:( maaf aku ngga ngabarin kamu:( aku cuma pengen ngeprank ajaa " jelas Rion.

" hmphh!! kamu kalau mau nikah smaa Reina aja! hush hush! akuu ngambek pokoknyaa " ucap Caine sambil melipat kedua tangan nya.

Rion yang merasa gemash dengan tingkah laku Caine pun mencubit pipinya yang tembam. sudah tembam malah di tambah cemberut.

" aduuuduuuu lucunyaa sayang ku kalau ngambekk. utututuu~ iyaa iyaa syaangg.. aku janji nggaa ngulanginn. muach love you " bujuk Rion.

" mending gw keluar terus minta bunda makan " ucap Riji sambil memutar malas kedua matanya dan membuka pintu kamar Rion.

" seriusan ndaa di ulanginn?? " tanya Caine.

" iyaaa sayanggkuuu, cintaakuuu, duniaakuuuu, pujaan hatikuuu, rumah kuu, iyonn janji nggaa gituu lagii " ucap Rion sambil trus mengunyel unyel pipi Caine.

" oteyyy Caine maaffinnnnnn " ucap Caine sambil tersenyum

" horeee!! timaakaaaaciiiiii sayanggkuuu " sorak Rion.

" samaa samaaa " balas Caine.

to be continue