4.Jadi selebcar

1.2K 134 12
                                    

Berita kemenangan Freya tersebar luas sampai kemana-mana, bukan hanya mendongkrak nama Tim balap Speedbooster ataupun 3 bersaudari itu saja, melainkan nama bengkel Otofix juga menjadi populer. Alhasil Tito pun kewalahan menghadapi pelanggan yang membeludak.

"Shani gua perlu anggota mu, ini ada 13 pelanggan, gua butuh bantuan sekarang!" Ucap Tito.

"Lah kemarin gua liat sepi?" Ucap Shani heran.

"Pokoknya bantuin!" Tito pun langsung memutuskan panggilan.

Freya pun tak akan mengira jika ia bisa memenangkan balapan pada malam itu, namanya pun menjadi besar bersama kedua saudarinya.

"Ahh... Ini dia, pembalap kita!" Fiony pun duduk di sebelah Freya.

"Hai Tan..." Ucap Freya.

"Ya, kalo di lintasan pake S12, lu kayak master balapan. Giliran lu makan di samping gua lu kek orang idiot tau nggak." Jelas Fiony.

"Apaan sih lu, gua ga idiot kale!" Gerutu Freya.

"Sekarang Lu mau apa?" Tanya Fiony.

Freya pun teringat akan ucapan Adel saat di bawah lampu jalanan.

"Nggak tau Tan lagi bingung!" Ucap Freya.

"Freya!" Christy pun duduk diantara mereka.

"Cieee... Yang jadi selebcar, nama lu jadi gede tau nggak, abis ngalahin Adel, liat aja di tweet Street News, orang-orang pada kaget kamu bisa ngalahin Adel!" Christy menunjukkan isi tweet Street News kepada Freya.

"Wih... Keren banget lu!" Ucap Fiony.

"Fre, gimana sih rasanya bisa bawa mobil sendiri?" Tanya Christy.

"Biasa aja sih, kan lu juga bisa nyetir?" Tanya Freya.

"Iya, tapi ga sebebas Lu, ya lu tau lah kek gimana Ci Shani kan?" Ucap Christy.

"Ya ga semua kakak, kayak kakak gua Toy!" Freya pun mendorong jidat Christy.

Shani dan Tito tengah nongkrong di depan SMA Freya, lebih tepatnya di warung bakso favorit Freya yang dulu juga merupakan warung favorit mereka.

"Yee... Kalian dateng nggak ngomong!" Fauzi pun ikut nimbrung dengan mereka berdua.

Mereka bertiga adalah eks pembalap dari Tim balap DRT, yang sudah pensiun semenjak ada permasalahan internal yang terjadi.

"Apa?? Cappucino itu mau di pensiunkan??" Ucap Fauzi tak percaya.

"Ya... Aku rasa udah saatnya mobil itu pensiun, lagipula Shasa bilang mobil itu kurang cepat. Ya wajar aja mesin 3 silinder yang kurang dari 1000 CC." Ucap Tito sambil minum es teh.

"Tapi untuk drifting mobil itu masih lumayan kompetitif loh." Ucap Shani.

"Ya untuk sekarang aku cuman mikirin Shasa, aku kasian aja dia sering ketinggalan dari kakak-kakaknya waktu ngambil avtur." Jelas Tito

"Iya juga sih, aku saranin kamu beli Corolla Sprinter." Saran Shani.

"Sprinter yang mana?" Tanya Tito.

"Marino" Jawab Shani.

"Nggak, mobil itu nggak cocok sama dia, mesin 4AGE terlalu bagus buat Shasa, yang ada dia di bego-begoin buat ngejual mesinnya." Jelas Tito.

"Bellin aja, Eterna." Timpal Fauzi.

"Eterna ya, janganlah terlalu overpower mobilnya." Jelas Tito.

"Menurutmu?" Tanya Fauzi.

Sementara itu di SMA lain, Adel masih sangat kesal dengan balapan saat malam itu, suara geberan, dan decitan ban S12 itu masih terdengar jelas. Mungkin ia menerima kekalahannya tapi ia tak bisa terima begitu saja kalau yang menang adalah Speedbooster, tim balap yang baru lahir itu sudah cukup kuat untuk menghabisi Tim balap seperti Nightmare.

Generation RacerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang