Chika diberi tumpangan gratis oleh Gracia, ia sama sekali tak menanyakan apa-apa bahkan di bawa ke Ibukota pun Chika tak bergeming, pukul 00.21, mereka sampai di bengkel untuk memberikan Chika sedikit ketegaran untuk merelakan Civic nya.
"Chik, minum dulu!" Shani pun menawarkan segelas air kepada Chika.
"Nggak..." Chika pun menolak tawaran Shani.
"Woi, lu jangan mikirin diri sendiri, ada anak yang kamu kandung itu harus di jaga!" Celetuk Gracia.
Tim DRT yang tersisa kaget mendengar Chika hamil, dan celakanya itu malah memancing beberapa pertanyaan yang menyebabkan Chika tertekan kerana saking malunya.
"Hah nikah sama siapa?" Tanya Ella.
"Suami Kak Chika mana?" Tanya Indira.
"Lah, bukannya masih jomblo?" Ucap Christy.
"Jangan jangan anak haram??" Ucap Fiony asal.
"Woi mulut dijaga!" Tegur Eli.
Braak!!
Chika pun mendorong meja yang membuat barang diatas meja berserakan kerana saking kesalnya.
"Puas kan? Puas ga kalian??" Teriak Chika.
Air mata Chika mengalir kerana semua perasaan buruk campur aduk, sedih, kesal, stress, semuanya.
"Elu sih!" Freya pun mencubit tangan Fiony.
"Auchh... Ya maap!" Ucap Fiony.
"Aku udah mati-matian berusaha mempertahankan satu-satunya harta berharga milikku, dan kalian bikin semuanya di rampas. Apa kalian puas sekarang!!" Kesal Chika.
"Chik, ini bukan seperti yang dipikirkan, tenang!" Ujar Shani.
"WARGGGGGHHH!!!!!" Chika pun berteriak kerana saking stresnya.
Tito, Shani dan Gracia bingung mau bagaimana lagi, memang mobil dirampas itu adalah hal yang bisa membuat stres semua orang, apalagi bagi pembalap mobil adalah cinta pertama mereka.
"Chik, kita bicara baik-baik!" Ucap Gita.
Tiba-tiba saja Chika mengambil pecahan beling yang ingin ia tusukan ke perutnya. Jelas hal tersebut membuat refleks Gracia aktif dan langsung menyandak tangan Chika.
"Chik, gila lu ya!!" Bentak Gracia.
"Lepasin... Lepasin.... Waaaarrrrggghhhh!!!" Chika berteriak-teriak tak jelas, tapi Tim DRT mencoba menahan Chika agar tak melakukan hal aneh-aneh.
"Stop Chik!!" Perintah Shani yang memegangi tangan kiri Chika.
"Pegangin kakinya!" Perintah Tito.
"LEPASIN!!!" Teriak Chika.
"STOP SIALAN, KAMU KIRA KAMI GA SEDIH KAMU KEHILANGAN MOBIL KAMU???" Bentakan Gracia pun membuat Chika terdiam.
"Lu kalo ga ada Fauzi, udah kami anggap musuh Chik. Tapi kami relain masa lalu buruk itu demi kebaikan kamu Chik, kami tahu kamu itu bukan siapa-siapa dulu. Tapi perlu lu inget, itu mobil Ara, Ara cuman minjemin mobilnya biar kamu bisa di peralat. Sadar Chik sadar!" Tegas Gracia.
"Nyebut istighfar..." Ucap Ella yang hanya modal mata saja.
Chika pun menangis, menyadari fakta yang harus ia terima tersebut. Memang ia tahu bahwa Ara hanya memperalatnya, tapi itu ia lakukan agar bisa tetap hidup bersama Civic nya.
"Aku ga tau...... Aku ga ngerti.... Aku cuma pengen Civic itu.... Cuma Vivi itu...." Chika pun menangis kejer, kerana saking sedihnya.
"Shan, rumah ku penuh. Ini bagian mu!" Ucap Tito.
KAMU SEDANG MEMBACA
Generation Racer
FanfictionFreya, Amanda dan Shasa 3 bersaudari yang hidup di lingkungan bengkel, sejak kecil mereka yatim piatu dan diurus oleh pemilik bengkel yang seperti sudah seperti kakak bagi mereka. Namun kerana sebuah 3 Mobil yang memakai nama bengkel kakaknya, merek...