16.Shasa VS Kathrina

1K 128 4
                                    

Feni datang dengan membawa mobil S13. Kedatangan cukup mengejutkan mengingat Feni hampir tak pernah terlihat selama 10 tahun.

"Feni!" Ucap Shani antusias.

"Bu Feni?" Ucap Ella bingung.

"Gua harus ngasih informasi tentang balapan malam ini!" Ucap Feni.

"Kasih tau aja!" Ucap Tito.

"Trek yang dipake, Trek C!" Seketika Tito dan Shani melotot mendengar penjelasan Feni.

"Darimana kamu tau?" Tanya Shani.

"Oniel yang bilang, K.A.M.I itu punya hubungan dengan Gita!" Jelas Feni.

"Maksudnya?" Tanya Muthe.

"Kathrina, Ashel, itu murid Indah, Indah dan Oniel sendiri murid Gita, salah satu pembalap DRT yang menguasai Trek C." Jelas Feni.

"Celaka, Gita... Kenapa bisa sih? Dia adik kita, kenapa dia malah di pihak lain??" Gerutu Shani.

"Aku nggak tau pasti, yang pastinya ini sulit." Jelas Feni.

"Emang Trek C apaan sih?" Tanya Ella.

"Trek C, itu Trek lama sebelum trek yang biasanya dipakai. Ada 3 Trek di puncak, Trek A, itu Trek yang biasanya di pake balapan, Trek B, itu Trek tanah, dan Trek C, adalah Trek paling ekstrim." Jelas Feni.

"Kalo boleh tau kayak gimana?" Tanya Azizi.

"Trek C itu memiliki jalur sempit, isinya rata-rata belokan tajam, hampir 75 persen trek C itu isinya belokan tajam sama tikungan jepit rambut, tak ada celah di tikungan untuk mengovertake, tapi bukan hanya itu, beberapa tikungan nggak di kasih pembatas, jadinya kesalahan sekecil apapun bisa jadi maut." Jelas Tito.

"Bang... Kurang ajar lu ya Shel!" Kesal Azizi.

"Tapi yaudahlah, kita percayai aja semuanya ke Shasa!" Ucap Tito.

"To, ini bukan permainan, ini menyangkut nyawa adek kamu!" Tegur Feni.

"Ya biarin lah, lagian adik-adikku udah ribuan kali hampir mati, nyatanya sampai sekarang hidup. Jalur terbaik buat overtake ada di tikungan lampu kedua!" Tito pun pergi begitu saja.

Malam harinya semuanya telah berkumpul di lintasan yang di maksud, benar saja, perjalanan menuju garis start saja sudah begitu menguras nyali, tikungan tajam, jalur yang sempit, di tambah penerangan yang minim, membuat balapan ini serasa mempertaruhkan nyawa Shasa.

"Jangan mikir yang nggak-nggak Sha!" Ucap Azizi.

Shasa pun hanya mengangguk.

Freya pun juga merasakan kengerian di jalur ini, ia belum pernah melalui jalur ini seumur hidupnya. Tantangan yang begitu menantangnya.

Mereka sampai di garis start, tim K.A.M.I pun hadir, dengan mobil meraka. Indah pula tampak membawa sebuah Subaru BRZ.

"Wah Dateng juga lu, kirain kabur!" Ejek Kathrina.

"Gua ga serendah itu." Ucap Azizi.

"Jadi gimana nih, si bocil satu ini mau balapan ama gua?" Tanya Kathrina.

"Azizi... Azizi... Kayak udah ga sanggup lagi ngasih lawan ke kami. Dek, mending pulang aja deh, kerjain PR." Ejek Ashel.

"Kakak sehat? Pake pakaian kayak gitu malem-malem di puncak?" Memperhatikan gaya berpakaian mereka yang minim membuat Shasa bertanya-tanya.

"Prrrfffftttt.... Hahahaha..." Olla pun tertawa terbahak-bahak saking puasnya dengan Shasa yang langsung counter K.A.M.I.

"Kurang ajar nih bocah, dah kita balapan aja!" Kathrina pun langsung memasuki mobilnya, begitu juga Shasa dengan Azizi.

Generation RacerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang