Jalanan berkabut menjadi tantangan 2 bersaudara untuk balapan di pagi cerah ini. Yang lain pun cukup menonton lewat laptop Gracia.
"GO!!!" Keduanya berakselerasi dengan baik, Shani cukup kagum melihat Christy yang sudah bisa melakukan launch control dengan cukup baik.
"Dia udah cukup bagus, dalam 2 Minggu ini!" Ucap Shani.
"Ya, tapi itu cuman dasar, refleksnya masih sulit di bentuk, terutama dalam injak kopling." Christy masih kaku dalam penggunaan kaki, tak seperti Muthe yang sudah leluasa menggunakan kaki untuk keperluannya.
Christy masih cukup kewalahan untuk mengejar Muthe yang sudah sering melakukan balap solo.
"Ayo Dek... Kamu bisa!" Ucap Muthe.
Tikungan pun terlihat, Muthe segera membelokan mobilnya sedikit ke kanan dan langsung membantingnya ke kiri, untuk menciptakan perubahan berat mobil yang berhasil membuat roda belakang terbuang kedepan.
"Bagus..." Ucap Gracia.
"Dia memahami Teknik Scandinavian Flick, bagus!" Ucap Tito.
"Hah... Teknik apa?" Tanya Fiony.
"Scandinavian Flick, teknik yang bagus untuk mobil FWD bertenaga tinggi, dengan teknik itu tak perlu menginjak rem ataupun menurunkan gigi, tapi kelemahannya saat mengambil momentum celahnya bisa lebar dan membuat lawan mengovertake dari dalam!" Jelas Tito.
"Aku bisa, aku bisa ngalahin Kak Muthe!" Saat menghadapi tikungan Christy langsung menginjak pedal kopling yang membuat ban belakangnya langsung slip dan terbuang.
"Wah... Jadi liat adu teknik!" Ucap Tito.
"Itu bukannya Clutch kick ya?" Tanya Shani.
"Bener, ya agak rese sebenarnya ngajarin Christy, jadinya yaudah kuajarin aja Clutch Kick!" Jelas Gracia.
"Oh jadi yang utama adalah ngajarin Christy mengontrol mobilnya waktu sliding ya?" Tanya Tito.
"Ya, itu kamu tahu!" Ucap Gracia.
Jalur makin menyempit, Muthe pun segera mengganti strategi dengan menggunakan perseneling untuk menebas tikungan. Christy pula masih mengejar Muthe, meskipun ia khawatir bisa membunuh dirinya sendiri.
"280..." Shani pun khawatir melihat kecepatan di Tachometer Christy yang cukup kencang.
Muthe pun melihat dari spion bahwa mobil Christy sudah ada di belakangnya.
"Bagus!" Ucap Muthe.
Muthe pun langsung mengurangi gigi dan menebas tikungan sempit, namun sayangnya, saat Christy mencoba teknik Shift Lock, ia terlalu lama mengover gigi sehingga kehilangan jalur yang tepat.
"Celaka!!" Christy langsung memindah kakinya dari kopling ke rem, beberapa kali mobil Christy memutar dan untungnya berhenti sebelum menabrak tembok tebing.
"Udah kubilang dia belum mahir Shan." Jelas Gracia.
Shani pun mengambil nafas mencoba menenangkan diri setelah melihat adiknya nyaris kecelakaan. Muthe pun yang sadar juga ikut berhenti dan segera keluar mobil untuk memastikan Christy aman.
"Kamu ga apa-apakan Dek?" Tanya Muthe panik.
Christy pun hanya mengangguk dari dalam mobil.
Mereka dibawa kembali ke garis start, Freya dan Flora mengecek kondisi mobil Christy.
"Shan... Aku udah bilang Christy masih belum bisa di lepas dalam balapan.
"Maaf Gre, tapi aku pengen dia cepet bisa!" Ucap Shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Generation Racer
FanfictionFreya, Amanda dan Shasa 3 bersaudari yang hidup di lingkungan bengkel, sejak kecil mereka yatim piatu dan diurus oleh pemilik bengkel yang seperti sudah seperti kakak bagi mereka. Namun kerana sebuah 3 Mobil yang memakai nama bengkel kakaknya, merek...