Malam ini sehabis turun hujan deras, beberapa penonton memakai jas hujan kerana masih gerimis. Tampak kedatangan Tito sudah ditunggu Ryan yang mengenakan setelan jas formal, Tito yang baru sampai pun juga mengenakan pakaian yang sama yaitu jas formal.
"Mulai balapannya!" Perintah Tito.
Tito pun sudah memakai seatbeltnya, dan menekan beberapa tombol di panel performa mobilnya yang cukup rumit.
"Hati-hati di tikungan panjang yang nggak ada pembatas jalannya!" Ucap Fauzi.
Tito pun mengangguk.
Mereka berdua berakselerasi cukup baik, tanpa wheelspin dan tanpa kepulan asap sedikit pun. Tito pun langsung mengungguli Ryan, tapi memang inilah yang diinginkan Ryan, Tito unggul dan ia bisa mengahajarnya sesuka hati. Sementara itu Gita juga ikut menonton di tempat, ia tak keluar dan memilih untuk berada di kabin mobil Civic Nouva milik Pak Rahmat bersama Chika.
"Git, udah mulai!" Ucap Chika.
Gita pun segera meraih HT dan mengkontak adiknya Kathrin.
"Iya Kak, kalo mereka lewat!" Kathrina yang berada di pinggir jalan dengan Civic Type-R nya pun segera menghidupkan mobilnya.
Beberapa tikungan mereka lewati, tapi entah kenapa Tito menggunakan metode grip dalam balapan ini, jelas-jelas ini sangat berbeda dengan Tito saat balapan gunung di masa 10 tahun yang lalu.
"Ini aneh, kenapa dia pake grip?" Ucap Shani.
"Kenapa Kakak jadi lambat?" Tanya Amanda heran.
"Itu yang kami herankan, biasanya Kakakmu bisa melaju dengan kencang, tapi kali ini aneh!" Jelas Gracia.
Kathrina pun tampak membuntuti mereka berdua saat balapan, ia diutus menjadi Chaser oleh Gita dan disetujui oleh Yupi, mengingat untuk sementara kepemimpinan KMS dipegang oleh Yupi saat Ryan membalap.
"Apa ini kemampuan Kak Tito?" Tanya Kathrina heran.
"Wah wah... Menggunakan grip ya? Seorang Red Wolf takut pada jalan licin rupanya, tak ku sangka pengalamanmu di WRC tak membantumu sama sekali di lintasan pegunungan, apa yang kamu pikirkan Tito?" Ucap Ryan.
Ryan pun menambah kecepatannya dan dengan sengaja menubruk bumper belakang bagian kanan Tito, sehingga membuat Tito sedikit oversteer namun masih mampu Tito kendalikan.
"Kak Ryan menubruk Kak Tito!!" Seru Kathrina.
Shani, Gracia, Fauzi dan Freya kaget melihat adegan Ryan melakukan penyerangan fisik tersebut.
"Woi kok jadi gini???" Kesal Freya.
"Ryan udah mulai nyerang!" Ucap Fauzi.
Tito pun tersenyum, Ryan sudah menyerangnya artinya sudah saatnya menjalankan semua rencananya.
"Kak... Aku ga tau apa yang harus aku lakuin!" Ucap Kathrina.
"Tetap buntuti mereka!" Ucap Gita.
Ryan pun masih membuntuti Tito, akhirnya dalam waktu yang lama Ryan mendapatkan momen untuk balas dendam kepada Tito yang benar-benar ia nantikan selama ini.
"Sekian lama, dan akhirnya terjadi hari ini, aku punya kesempatan untuk melawan mu To, kau tahu rasa sakit ditinggal orang tua, ditambah saat kau malah merebut impianku untuk membalap bersama Tommi Makinen di ajang WRC, kau benar-benar bajingan tak tahu diri yang patut merasakan segalanya!" Ryan pun menambah kecepatannya mobilnya, ia mencoba menubruk bumper belakang Tito lagi.
Tapi Tito juga spontan menginjak gasnya dalam-dalam padahal di depannya ada tikungan tajam. Jelas-jelas hal ini membuat semua orang kaget padahal hampir saja Tito ditabrak sekali lagi, tapi Tito secara tiba-tiba menambah kecepatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Generation Racer
Fiksi PenggemarFreya, Amanda dan Shasa 3 bersaudari yang hidup di lingkungan bengkel, sejak kecil mereka yatim piatu dan diurus oleh pemilik bengkel yang seperti sudah seperti kakak bagi mereka. Namun kerana sebuah 3 Mobil yang memakai nama bengkel kakaknya, merek...