"C... Ch... Christy...."
"Kak Muthe!" Christy tiba-tiba muncul entah darimana membuat semua orang kaget.
"Christy... Kamu dari mana aja?" Tanya Muthe.
"Aku sekarang di rumah Ci Gre Kak." Jelas Christy.
"Cara dia nyetir mobil bikin kami ngeri, dia aja ga tau gimana caranya ngerem!" Ucap Gracia.
"Cici ini ga bilang kalo ada 3 pedal di mobil manual!" Jelas Christy.
"Hari pertama dia hampir ngebunuh Adel!" Jelas Gracia.
Shani hanya menghembuskan nafas sabar.
"Baguslah, sudah ada semua. Sesuai kesepakatan Azizi bakal out dari Nightmare." Jelas Tito.
"Tapi... Bolehkah aku tanya sesuatu?" Tanya Azizi.
Tito pun hanya mengangguk.
"Seberapa penting DRT bagi kalian?" Tanya Azizi.
"Seberapa penting? Pertanyaan bagus." Ucap Tito.
"Aku serius, seberapa penting?" Tanya Azizi sekali lagi.
"Ya jelas pentinglah, DRT itu tim terhebat sepanjang masa, ga mungkin ga penting!" Ucap Olla.
"Sebenarnya nggak penting." Seketika semua orang melongo mendengar Ucapan Tito.
"Nggak penting?" Ucap Fiony kaget.
"Sebuah tim balap itu tergantung pada pembalapnya, kami dulu bukan hanya berempat, tapi kami ada 50 pembalap yang bisa merangkap sebagai apa saja. Diantara 50 pembalap, ada 8 pembalap perempuan yang paling mencolok, 2 diantaranya ada di depan kalian." Jelas Tito.
"Terus hubungannya sama pertanyaanku apa?" Tanya Azizi.
"Dulu tujuan DRT adalah mencetak pembalap berkelas yang kompetitif dan berkualitas, tapi semenjak kemenanganku di APRC 10 tahun yang lalu, membuat aku jor-joran untuk membuat besar nama DRT, Shani, Gracia, sering ku adu dalam balapan drift setingkat Asean, hasilnya cukup memuaskan. Waktu itu fokusku pada entertaintment yang tak di sadari publik, dan membuat semuanya kacau." Jelas Tito.
"Jadi maksud Kak Tito, Ci Shani, sama Ci Gre dulu berantem gara-gara..."
"Iya Christy, dulu aku selalu mengunggulkan Cici kamu. Membuat Gre merasa terpuruk kerana kupaksa buat ngalah. Padahal itu tujuannya hanya untuk hiburan belaka, tapi... Semuanya terasa salah jika di pikir-pikir." Jelas Tito.
"Kenapa Kakak milih ngunggulin dia daripada Cici kami? Apakah ada hubungan spesial?" Tanya Adel.
"Dulu, orang tua kami dekat, bahkan lebih mirip saudara. Itulah alasan aku selalu mengunggulkan Shani ketimbang Gre, padahal potensi Gre bisa jauh melebihi Shani. Itulah kenapa aku setuju jika Christy dilatih Gre, setidaknya kemampuan Gracia bisa melebihi Shani secara tak terduga." Jelas Tito.
Shani pun mendekati Gracia.
"Maaf... Aku ga bermaksud untuk buat kamu seolah-olah remeh di hadapanku..." Ucap Shani.
"Bilang maaf itu gampang Shan, yang sulit itu ngelupain rasa sakitnya. Gua nggak nganggap lu sebagai musuh atau rival, tapi gua masih nganggap lu temen." Jelas Gracia.
"Beneran?" Tanya Shani.
"Temen dalam diam." Ucap Gracia.
"Ya, itu lebih baik."
"Sekarang aku sadar, bahwa ketenaran tim nggak penting, yang lebih penting sekarang adalah kualitas dan profesionalitas pembalap. Jika 2 hal itu sudah di penuhi maka, secara tak langsung nama Tim juga naik. Dulu kami besar kerana menawarkan tontonan menarik buat pecinta balap tanpa memikirkan para pembalap, tapi sekarang kami akan kembali ke tujuan awal, yaitu mencetak para pembalap." Jelas Tito.
KAMU SEDANG MEMBACA
Generation Racer
FanfictionFreya, Amanda dan Shasa 3 bersaudari yang hidup di lingkungan bengkel, sejak kecil mereka yatim piatu dan diurus oleh pemilik bengkel yang seperti sudah seperti kakak bagi mereka. Namun kerana sebuah 3 Mobil yang memakai nama bengkel kakaknya, merek...