Esok pagi yang cerah, Flora tengah membongkar head silinder mobilnya atas perintah Tito. Ya akibat balapan kemarin, AE86 nya mengeluarkan banyak asap.
"Ya... Klep mu bengkok semua, kamu bener-bener memaksa mobilmu malam tadi!" Jelas Tito.
"Maaf Kak, aku bakal beli klep baru, sama, skir klepnya." Ucap Flora.
Freya pun tampak baru bangun tidur, menguap di depan pintu adalah sebuah kenikmatan pagi yang luar biasa.
"Hoaaam... Seger banget, buka Head silinder lagi?" Tanya Freya.
Tiba-tiba saja Legacy Fiony parkir di depan rumah, entah apa yang membuatnya datang sepagi ini padahal tak ada balapan hari ini.
"Freya.... Ikut aku ke puncak yok!" Ajak Fiony.
Sementara itu di showroom Shani, Ella menunjukan sebuah mobil tua hasil kerja kerasnya. Sebuah Isuzu Panther Pickup 2 pintu. Dengan tambahan intake blower supercharger ala-ala yang Ella sendiri tak tahu apa fungsinya, intinya pasang dan jadilah.
"Eee... La, ini apaan?" Tanya Amanda.
"Ini adalah Isuzu Panther!" Jelas Ella.
"T... Tau, maksudnya ban Segede gaban, terus alat aneh di atas kap yang ga tau apa gunanya..." Amanda tak mengerti dengan jalan pikir temannya yang satu ini, biasanya yang lain mencari mobil sporty dan ramping untuk balapan, dia malah menggunakan sebuah pickup diesel yang terkesan aneh dimatanya.
"Jadi ini mobil kamu La?" Shani pun mencoba menahan tawa ejeknya melihat mobil Panther dengan tampilan drag ala-ala muscle car Amerika.
"Iya, Ci tapi Om aku udah swap mesinnya, katanya alat aneh ini cuman pajangan!" Jelas Ella.
"Pajangan ya, yaudah kita cek dulu mesinnya!" Shani pun membuka kap mesin Ella.
"Kalo pajangan kenapa kapnya di bolongin?" Shani pun melihat mesin Ella.
Sebuah mesin V8 dengan logo gajah mengamuk, serta intake blower supercharger itu bukan hanya pajangan, melainkan untuk supercharger sungguhan, itu adalah mesin 426 Hemi Hellephant. Sebuah mesin yang biasanya digunakan drag race, dengan output daya mencapai 1000 daya kuda.
"Untung aku ga ketawa!" Batin Shani.
Shani pun langsung menutup kap mobil Ella tanpa berkomentar apa-apa, selain terkena mental akibat mesin yang terlalu overpower dipasangkan di mobil Panther.
"Ehem... Intinya mesinnya bagus. Oke kalian berdua pergi ke Cibodas, ada mesin yang harus kalian ambil!" Perintah Shani.
"Oh oke Ci!" Ucap Amanda.
Sementara itu Fiony mengajak Freya ke puncak untuk sekedar healing di hari Minggu yang sebenarnya membosankan. Mereka berhenti di sebuah kios penjual jagung bakar, apalagi Freya belum sarapan jadinya menyantap jagung bakar di pagi hari adalah opsi terbaiknya.
"Hah... Lu curiga Flora itu mata-mata? Fre itu temen sekamar kamu loh!" Ucap Fiony.
"Ga tau Fre, semenjak ada kabar Bang Fauzi deket sama Chika, rasanya aneh aja aku sama Flora, apalagi dia kayak nutup-nutupin sesuatu. Ya orang mana yang nggak curiga kalo temen sekamarnya nutupin sesuatu." Jelas Freya.
"Yaelah Fre, udahlah... Ga baik tau berburuk sangka, lu dulu pernah loh kayak gini gara-gara sendal lu ilang, eh taunya keselip di keset, mana lu udah ngamuk-ngamuk lagi sama Jessi!" Jelas Fiony.
"Yaelah, itumah urusan lain Fio, ini urusan Tim, terus Azizi juga ga naro curiga lagi!" Ucap Freya.
Fiony pun menggeleng pelan, memang mencurigai adik musuh yang berada di dalam tim adalah hal wajar, tapi sejauh ini Flora memberikan banyak hal yang membuat DRT semakin dikenal, termasuk kemarin malam dimana sebuah Porsche dikalahkan olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Generation Racer
FanfictionFreya, Amanda dan Shasa 3 bersaudari yang hidup di lingkungan bengkel, sejak kecil mereka yatim piatu dan diurus oleh pemilik bengkel yang seperti sudah seperti kakak bagi mereka. Namun kerana sebuah 3 Mobil yang memakai nama bengkel kakaknya, merek...