Flora tak gentar sedikitpun menghadapi perlakuan kakaknya, mau dilindas dengan truk pun Flora tak gentar sama sekali. Ia sudah terlalu jengkel dengan Ara dan kelakuan busuknya.
"Anak haram kan? Ya gua akui. Tapi Lo juga ga jauh beda dari Mama!" Pernyataan Flora benar-benar menyulut emosi Ara.
"Lu mau ngelawan gua? Lawan dulu anggota gua. Ngelawan gua itu ga semudah ngeludah!" Tegas Ara.
"Kak, biar aku!" Ucap Lia.
"Jangan nangis kalo kalah!" Ara pun menjauh dari Flora.
Porsche 911 dan AE86, jika di bandingkan memang tak imbang. Tapi untungnya ini balapan turun gunung, jadinya hanya skill yang benar-benar di perlukan.
"Flo, ini ga imbang. Kamu yakin?" Tanya Azizi.
"Aku ngerti kok!" Ucap Flora.
Lia pun segera menaiki mobilnya dan memasuki garis start, berjejeran dengan Flora. Sebenarnya Lia tidak yakin bisa menang, hanya kerana takut Ara saja ia nekat membalap. Ia tahu persis kemampuan Flora, apalagi dengan bergabungnya Flora ke Tim DRT pastinya kemampuannya sudah di sempurnakan.
"Dalam hitungan ketiga!!" Teriak Lyn.
Mata Flora kosong tak berpenghuni, mengisyaratkan fokusnya sudah ia tujukan dalam balapan ini.
"1..... 2..... 3..... Go!!!" Mereka berdua berakselerasi, Lia mengungguli dengan baik, tapi Flora sudah mampu menebaknya.
"Lia mencoba memberi jarak tapi Flora tak mau lepas!!"
Flora terus membuntuti, inilah hal yang di takutkan Lia. Saat Flora sudah membuntuti artinya serangan kejutan bisa terjadi kapan saja dan sulit di prediksi.
"Dimana dia bakal nyalip, tikungan ini... Nggak celahnya terlalu sempit, tapi bisa jadi." Strategi Lia sekarang cukup satu. Blokade.
Saat melewati tikungan, Flora mengambil jalur luar, Lia yang menyadari hal tersebut langsung mengubah jalurnya.
"Serangan dari Flora berhasil di blokade Lia. Hampir saja Lia kecolongan!!"
"Fiuuh..." Lia menghembuskan nafas sabar.
"Oh... Jadi gitu ya, langsung blokade? Gimana kalo kita percepat temponya?" Flora pun mengover gigi, menyebabkan lonjakan tenaga yang membuatnya berakselerasi lebih kencang.
Kekacauan diciptakan Flora untuk mengintimidasi Lia, serangan demi serangan ia luncurkan untuk membuat mental Lia kacau. Setidaknya itu adalah hal yang pernah diajarkan Tito kepadanya sebagai cara terbaik untuk mengalahkan Ara. Tito dan Gita pun juga menonton acara balapan itu, melihat dari manuver Flora, dirasa kurang pas jika harus melawan Ara sekarang.
"Ya... Anak itu terlalu percaya diri, ngalahin Ara perlu nyali untuk mati!" Jelas Tito.
"Tapi diliat dari manuvernya, ini keren Mas!" Ucap Gita.
"Memang bagus, tapi masih kurang. Intinya nyali Ara itu kuat, meskipun kamu serang sampai bumpernya remuk pun kamu nggak bisa ngintimidasi dia!" Jelas Tito.
"Serangan bertubi-tubi dari Flora tapi tak ada yang tembus, Lia masih bertahan di posisi pertama!"
"Kalo ga ada yang tembus, harusnya ada sedikit celah yang bisa dimanfaatkan. Oh... Aku paham sekarang, serangan itu sengaja ga di tembusin biar Lia kacau!" Jelas Azizi.
"Emang ada ngaruh?" Tanya Christy.
"Ya, kalo Flora melakukan serangan terus menerus, artinya secara refleks Lia bakal memblokadenya. Di situasi seperti itu, Flora bisa melakukan pengecohan untuk melakukan overtaking. Cerdas juga rupanya!" Ucap Azizi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Generation Racer
FanficFreya, Amanda dan Shasa 3 bersaudari yang hidup di lingkungan bengkel, sejak kecil mereka yatim piatu dan diurus oleh pemilik bengkel yang seperti sudah seperti kakak bagi mereka. Namun kerana sebuah 3 Mobil yang memakai nama bengkel kakaknya, merek...