68.Final Stage

698 102 17
                                    

Hari H final stage telah tiba, Freya telah di siapkan untuk menghadapi balapan ini dengan persiapan yang matang. Yori pun juga disiapkan jauh-jauh hari untuk menghadapi balapan ini. Kedua pembalap yaitu Freya maupun Yori sekarang menduduki peringkat teratas top racer menurut Street News. Mereka menjadi pembalap liar yang digadang-gadang akan menjadi pembalap terhebat di masa depan.

"Jangan terpaku pada apa-apa, ikuti saja garismu!" Perintah Tito.

Freya pun mengangguk.

"Ini tikungannya bukan cuman belasan, sekitar 27 tikungan, 12 tikungan jepit rambut, 10 tikungan 90 derajat, 5 tikungan panjang, sisanya lurusan." Jelas Tito.

"Punya saran?" Tanya Freya.

"Dalam situasi kayak gini, aku ga punya saran apa-apa, mobil lawanmu imbang dengan kamu, secara performa mesin pun sama, bobot juga ga terlalu berpengaruh kali ini. Untuk hari ini kamu sendiri." Jelas Tito.

Freya pun mengangguk.

"Maaf." Ucap Freya.

"Untuk apa?" Tanya Tito.

"Semuanya, makasih udah gedein aku dari kecil, mungkin Kakak bukan kakak kandungku, tapi... Kakak udah lebih dari kakak angkat, Kakak adalah satu-satunya Kakakku. Aku janji ga akan mengecewakan lagi!" Ucap Freya.

Tito pun mengangguk, ia segera mengelus kepala Freya dengan lembut.

"Bagus, aku ga pernah memandang dirimu sebagai adik angkat ataupun kandung, selama kamu adalah anak dari mendiang Bapak, mau kamu anak angkat atau anak kandung, kamu tetap anak Bapak, dan... Kamu tetap adikku." Jelas Tito.

"Satu menit!!" Teriak panitia.

"Bawa kemenangan untuk kita!" Perintah Tito.

"Oke!" Freya pun menutup kaca mobilnya.

Freya dan Yori pun mendaki gunung untuk menuju garis start, memang jalur yang dipakai Freya adalah jalur khusus yang memang dipersiapkan untuk event balap gunung. Perlu waktu hingga 30 menit untuk mencapai garis start, dan tampak para penonton menyambut perjalanan mereka dengan begitu heboh.

"Mereka udah sampai checkpoint berapa?" Tanya Tito.

"Checkpoint A, mereka sebentar lagi udah nyampe start. Ini ga bener, rasanya feeling ku jelek hari ini!" Jelas Shani.

"Bukan cuma kamu, feeling ku juga jelek. Secara pun kemampuan Freya masih bisa dibilang dibawah kata profesional, mungkin dia hebat, tapi buat menangani semua kesulitan dalam balapan ini dia belum matang, secara pun jika aku jadi Freya aku juga bakal kesulitan, mobil yang sama, mesin yang imbang, itu jadi sebuah malapetaka terbesar bagi pembalap." Jelas Tito.

"Jadi kemungkinan Freya menang?" Tanya Fiony.

"Yang ini aku ga bisa jamin." Jelas Tito.

Semua orang pun syok dengan penuturan Tito, dia yang mengerti seluk-beluk mobil, balapan, manuver, bahkan baut kecil di dalam mesin pun tak mampu untuk memprediksi balapan ini.

Freya dan Yori sudah berjejer di garis start, sebelum balapan mereka menyempatkan diri untuk bersalaman sebagai tanda balapan ini adalah balapan damai.

"Kamu hebat, aku liat kamu di Twitter Street News. Kamu keren!" Ucap Yori.

"Makasih." Ucap Freya.

Ini adalah balapan puncak antara pertarungan DRT melawan KMS, awalnya balapan yang disiapkan untuk Tito dan Ryan pun beralih ke balapan yang akan selalu dikenang oleh para penggemar, terutama Freya dan Yori yang sama-sama menduduki kelas Top Touge Racer untuk era saat ini.

"Bersiap!!!" Teriak panitia.

Freya pun memegang erat setirnya, Yori pun menghembuskan nafasnya untuk mendapatkan ketenangan. Embun-embun udara keluar dari knalpot mereka berdua, menandakan betapa dinginnya malam ini.

Generation RacerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang